Serial The Last Kingdom: Kisah Epik Yang Dibangun Di Atas Ketololan

"Stupid is in my nature," Uhtred of bebbanburg

Gambar adegan serial the last kingdom

The Last Kingdom merupakan serial yang mengadaptasi seri novel The Saxon Stories karya Bernard Cornwell. Serial produksi Inggris ini mengikuti perjalanan Uhtred of Bebbanburg, anak bangsawan Saxon yang dibesarkan oleh bangsa Viking setelah ayahnya tewas dan ia dikhianati pamannya.

Serial The Last Kingdom awalnya dirilis oleh BBC Two, namun kemudian Netflix mengambil alih serial tersebut. Salah satu serial bertema kerajaan terbaik ini berjalan sepanjang 5 musim, dari tahun 2015 sampai 2022, dengan total 46 episode. Kisah di serial ini ditutup dengan sebuah film berjudul Seven Kings Must Die, yang dirilis di Netflix pada tanggal 14 April 2023.

Jadi… yah, jika kamu belum sempat menonton serial ini dan berminat, kamu bakal punya bahan tontonan yang cukup panjang. Lumayan buat nonton maraton. Nah, kalau kamu mampir ke sini karena ingin tahu lebih jauh soal serial ini, silakan duduk manis dan scroll pelan-pelan ulasan ini.

Cerita The Last Kingdom

Serial The Last Kingdom dimulai dengan kedatangan bangsa Viking dibawah pimpinan Ragnar di Inggris. Uhtred, anak bangsawan Saxon dari wilayah Bebbanburg, diculik dan dibesarkan oleh kaum Viking di bawah pimpinan Ragnar The Fearless setelah keluarganya dibunuh dan haknya sebagai pewaris direbut.

gambar karakter alfred, uhtred, dan brida dari serial the last kingdom

Setelah ia dewasa, konflik terjadi di kelompok Viking tempat ia dibesarkan dan membuat keluarga Ragnar dibantai. Uhtred yang menyelamatkan diri sampai di kerajaan Wessex, tempat ia bertemu dengan Alfred, Raja yang berambisi mempersatukan seluruh wilayah Inggris.

Alfred, yang melihat potensi besar Uhtred, memanfaatkannya sebagai komandan dalam berperang melawan Viking dalam mempertahan Wessex. Setelah Wessex aman, Uhtred menuju wilayah utara untuk merebut kembali Bebbanburg. Namun hasratnya itu kembali mendapat tantangan.

Konflik di wilayah Cumberland dengan kelompok Viking kembali menghambat langkahnya. Namun konflik itu membuat Uhtred dan Ragnar Ragnarsson, saudara angkatnya, berhasil membalaskan dendam kematian Ragnar the Fearless. Selain itu, ia juga jatuh di tengah intrik politik dua wilayah yang bersekutu, Wessex dan Mercia.

Kedatangan kelompok Viking lain, yang dimanfaatkan oleh Ætherwold, yang tahtanya direbut oleh Alfred, memperkeruh suasana dan membuat Ragnar tewas. Sementara Raja Alfred sendiri menghadapi masalah kesehatannya yang menurun dan ia harus mengamankan posisi anaknya sebagai raja Wessex.

Setelah Raja Alfred meninggal dunia, Uhtred pun mengalihkan perhatiannya pada tujuannya semula, merebut kembali haknya di Bebbanburg. Namun, masalah tetap muncul dari berbagai pihak; baik itu Raja Edward, anak Alfred; bangsa Viking yang merebut posisi Ragnar; dan juga dari anaknya sendiri, Uhtred Muda.

Sikap Uhtred Lumayan Bikin Jengkel

Perjalanan serial The Last Kingdom sepanjang 5 season dan ditambah dengan sebuah film jelas bukan main-main. Apalagi, kalau kamu lihat di berbagai situs database film dan serial, rating yang di dapat serial ini lumayan tinggi dan bisa terus bertahan.

gambar uhtred perang di serial the last kingdom

Secara visual, pada umumnya serial ini memang boleh dibilang memuaskan. Kualitas produksinya tinggi, dengan tata artistik baik untuk lokasi, kostum, sampai tata rias, yang tidak kacangan. Sinematrografinya juga bagus dan “tidak angkuh”. Jadi tidak seperti Game of Thrones atau House of the Dragon yang kadang terlalu gelap dan baru tampak bagus kalau dilihat di monitor berkemampuan tinggi.

Berbagai adegan aksi di dalamnya juga seru, termasuk berbagai peperangan dan duel antar tokohnya. Memang peperangan yang ada di dalamnya tidak terjadi secara massal. Tapi toh ini masuk akal karena memang skala pertempuran kerajaannya tidak sebesar itu. Kebanyakan perang yang ada berlangsung antara kerajaan kecil, wilayah bangsawan, dan kelompok-kelompok Viking.

Walau begitu, harus diakui bahwa perkembangan cerita dan karakter serial The Last Kingdom, dari season 1 sampai season 5, memang mengalami naik turun. Season 1 dan 2 boleh saya bilang punya konflik dan perkembangan cerita yang menarik. Tapi setelah itu, kualitas plot ceritanya agak menurun, walau tidak bisa dikatakan mengecewakan.

Yah, sebenarnya bisa dimaklumi. Toh tidak jarang hal semacam ini terjadi. Contoh paling mudah yang mengalami hal seperti ini, lagi-lagi kalau mau membandingkan, adalah Game of Thrones yang 3 season terakhirnya mengecewakan (meskipun bisa dimaklumi juga karena novelnya memang belum selesai).

gambar uhtred dan aethelflaed dari serial the last kingdom

Tapi, salah satu hal yang paling mengganggu saya saat nonton serial The Last Kingdom ini adalah perkembangan karakter beberapa tokohnya, terutama Uhtred of Bebbanburg sendiri sebagai tokoh utama.

Sepanjang cerita, ia kelihatannya tidak memiliki perkembangan karakter yang banyak, selain dari pengalaman bertempurnya. Dalam berbagai konflik atau masalah, Uhtred sering melakukan pilihan yang tidak tepat. Pada akhirnya, pilihan itu merugikan dirinya sendiri, bahkan “mengorbankan” orang-orang terdekatnya.

Sebagai contoh, di season pertama ia diikat oleh Alfred dengan sumpah untuk mengabdi dan dinikahkan dengan Mildrith, gadis yang memiliki utang pada gereja. Yah, tentu saja, ketika tahu, ia marah tapi tidak bisa berbuat banyak.

Tapi di episode-episode berikutnya, Alfred tetap bisa menjebak dan memanfaatkan Uhtred. Lalu keputusan yang salah ini tidak terjadi ketika Uhtred berhadapan dengan Alfred saja, tapi juga dengan tokoh lainnya.

Dengan begitu, Uhtred memang pada akhirnya terlihat tidak belajar dari pengalaman dan bisa dibilang bebal. Yah, ia sendiri mengakuinya di season 2 episode 2. “Bodoh adalah sifatku”, kata Uhtred pada Beocca, sang pendeta.

gambar beocca dan uhtred dari serial the last kingdom

Uhtred nampaknya tidak pernah bisa mengambil keputusan atau mengucapkan kalimat yang tepat dalam menghadapi masalah. Beberapa dialog yang ia ucapkan atau sikap yang ia tunjukkan bisa terlihat janggal dalam situasi yang ia hadapi.

Begitu juga dengan Æthelwold yang licik dan pengecut, tapi sok penting. Ia sudah sering menyebar gosip dan memperkeruh suasana. Tapi anehnya, berbagai tokoh di sekitarnya tidak menyadarinya atau kalaupun sadar, tidak mengambill tindakan tegas. Æthelwold pun tetap berhasil hidup dalam beberapa episode.

Melihat perkembangan karakter seperti itu, kadang saya sampai menutup laptop dan meninggalkan episode yang saya tonton saking jengkelnya.

Ujung-ujungnya, saya merasa bahwa penulis naskah serial The Last Kingdom — entah apakah di bukunya memang seperti itu — memang sengaja membuat Uhtred bertindak bodoh untuk mengembangkan konflik, membawa cerita lebih jauh, dan membuat kita, para penonton, jengkel, tapi tetap penasaran.

Di sisi lain, kalau memang cerita serial The Last Kingdom memang dirancang seperti itu, saya pikir itu juga langkah yang lumayan brilian. Toh, nyatanya berhasil. Dalam kasus ini, saya jadi jengkel.

gambar edward dan uhtred dari serial the last kingdom

Sayangnya, dalam jangka panjang memang kurang menguntungkan bagi perkembangan cerita. Seperti saya sebut di atas, lama-lama perkembangan karakternya jadi melemah dan menghilangkan ikatan emosional dari penonton.

Kekuatannya Menjadi Kelemahannya

Jadi, yah…. Selain dari sisi teknis yang oke, kekuatan serial The Last Kingdom juga menjadi kelemahannya. Yaitu plot yang berkembang berdasar kebebalan karakternya. Sebuah tindakan bodoh bisa berkembang menjadi sesuatu yang fatal dan menghadirkan konflik yang menarik.

Walau saya merasa terganggu dengan perkembangan beberapa karakternya, saya masih berpendapat kalau serial The Last Kingdom ini layak kamu tonton. Terutama kalau kamu suka tontonan bertema sejarah.

banner serial the last kingdom
Judul
The Last Kingdom
Genre
Drama, Sejarah
Jumlah Season
5
Jumlah Episode
46
Tanggal rilis
10 Oktober 2015 – 9 Maret 2022
Link nonton
Penulis

Kalau menurutmu bagaimana?