Serial Dark Matter: Konsep Multiverse Unik, Bikin Penasaran Terus

gambar sampul serial dark matter

Dark Matter adalah sebuah serial fiksi ilmiah yang tayang di Apple TV+ dan dirilis pada tanggal 8 Mei 2024. Serial ini bercerita tentang seorang ilmuwan fisika yang terlempar ke dunia lain dan berusaha kembali untuk menyelamatkan keluarganya dari versi lain dirinya sendiri. Sebuah premis yang menarik menurut saya.

Multiverse memang menjadi sesuatu yang seksi dalam beberapa tahun terakhir ini. Terutama setelah Marvel mencanangkan tiga fase MCU paska Endgame dengan tema tersebut. Apple pun kelihatannya nggak mau ketinggalan dalam tren tersebut.

Toh, Dark Matter aslinya merupakan sebuah novel karya Blake Crouch yang terbit pada tahun 2016. Jadi sebenarnya ceritanya sudah ada sebelum tren multiverse berlangsung.

Apple sendiri kelihatannya menjadikan genre fiksi ilmiah sebagai tema andalan untuk berbagai tontonan di layanan streamingnya, terutama serial. Kita bisa menemukan banyak genre fiksi ilmiah di koleksi serial Apple TV+, seperti For All Mankind, Foundation, Silo, dan sebagainya.

Tapi mari kita lihat bagaimana serial ini berjalan.

Cerita Serial Dark Matter

gambar Joel Edgerton dan Jimmi Simpson di serial Dark Matter

Jason Dessen (Joel Egerton) adalah seorang fisikawan yang menjadi dosen di universitas lokal. Suatu ketika teman lamanya, Ryan (Jimmi Simpson), menerima penghargaan dan mengundangnya merayakan hal itu di pub dekat rumah Jason. Sedikit iri dengan keberhasilan Ryan, Jason awalnya enggan untuk datang. Namun istrinya, Daniela (Jennifer Connelly), menyuruhnya datang ke acara itu.

Setelah pergi dari pub itu, Jason tidak langsung pulang. Ia berjalan sambil memikirkan tawaran pekerjaan dari Ryan. Namun tiba-tiba seseorang bertopeng menyerang dan menculiknya. Si penculik meminta Jason melepas dan menyerahkan baju, termasuk cincin kawin dan smartphone miliknya. Lalu ia disuntik dan kehilangan kesadaran.

Begitu bangun, Jason menemukan dirinya berada di tempat asing dan bertemu dengan orang-orang asing pula. Satu-satunya yang ia kenal adalah teman yang sudah lama tidak ia temui, Leighton (Dayo Okeniyi). Namun si teman itu pun membicarakan sesuatu yang benar-benar asing bagi Jason.

Ia kemudian berhasil melarikan diri dari tempat yang ternyata sebuah perusahaan teknologi itu. Jason pulang ke rumahnya hanya untuk menemukan bahwa rumah itu bukanlah tempat yang biasa ia tinggali bersama keluarganya. Semua isi rumah berubah dan ia bertemu salah satu orang asing yang menahannya, Amanda (Alicia Braga), yang mengaku tinggal bersama Jason dalam setahun terakhir.

Sementara itu, si penculik datang ke rumah Jason tanpa topengnya. Ia ternyata juga Jason, tapi dari dunia tempat Jason asli kini berada. Jason kedua ini kemudian mengambil alih peran Jason asli di keluarga itu.

Konsepnya Kompleks dan Unik

gambar Joel Edgerton dan Jennifer Connelly di serial Dark Matter

Serial Dark Matter mengajak kita masuk ke dalam dunianya melalui pertanyaan “apa yang sebenarnya terjadi?” Walau begitu, seiring cerita berjalan, kita disadarkan bahwa pertanyaan sebenarnya adalah “apa yang mungkin terjadi kalau kita mengambil pilihan berbeda?”.

Berawal dari sebuah kejadian misterius, serial ini menarik kita pada sebuah petualangan kompleks yang menegangkan, melalui dua alur cerita dari dua versi Jason. Masing-masing menjadi cerminan dua pertanyaan di atas.

Yang satu berusaha kembali dengan mengupas konsep multiverse yang menjadi tema, sementara yang lain menjadi tulang punggung motif dan imaji soal ‘mencari hidup yang ideal’ (mungkin mirip dengan yang dilakukan Wanda Maximoff di film Doctor Strange in the Multiverse of Maddness).

Kerumitan konsep di serial Dark Matter sendiri sangat menarik. Multiverse di dunia ini tidak saja terikat pada ruang dan waktu, tapi juga kesadaran manusia. Dibutuhkan sebuah kondisi kesadaran khusus, yang dilakukan melalui obat buatan Ryan, agar para tokohnya bisa mencapai tujuan yang sesuai. Kotak ciptaan Jason kedua hanyalah kendaraan kosong yang mengantar kesadaran membuka berbagai dunia.

Konsep ini dibuka secara perlahan dan digambarkan dengan menarik. Jason asli dan Amanda berada di sebuah lorong tanpa ujung dengan berbagai pintu di kedua sisinya. Tiap pintu akan membuka realitas berbeda. Mulai dari yang mirip tapi punya perbedaan kejadian, sampai yang sudah hancur karena bencana.

Dieksekusi Cukup Baik

gambar Joel Edgerton dan Alicia Braga di serial Dark Matter

Konsep yang kompleks dalam ceritanya diantarkan oleh serial Dark Matter dengan cukup baik. Baik dari plot cerita itu sendiri, penggambarannya, sampai ke akting para pemerannya.

Dua alur yang berpusat pada dua tokoh Jason ini, selain mengungkap secara perlahan konsep dan tema multiverse, juga mengajak kita pada rollercoaster emosi melalui apa yang dihadapi dan mungkin dihadapi oleh tokoh-tokoh di dalamnya, terutama Jason dan keluarganya yang asli.

Rollercoaster emosi itu juga dimunculkan melalui tampilan visualnya. Baik dari suasana rumah Jason asli yang hangat, lorong tanpa ujung yang mencekam dan bikin stres, sampai ke berbagai dunia yang bisa memiliki berbagai bencana, mulai dari dunia yang beku sampai terbakar akibat benda langit yang jatuh (mungkin itu bulan).

Bahkan, jika kamu merasa bingung dengan apa yang terjadi di dalam serial Dark Matter ini, itu bisa dianggap sebagai cerminan tokoh-tokoh di dalamnya, terutama Jason asli. Yah, untungnya ada suara “klik” yang membantu kita membedakan dua alur ini.

Tapi tentu saja, dengan konsep multiverse semacam ini, yang menjadi bintang sesungguhnya adalah berbagai karakter yang sama namun hadir berbeda. Dalam hal ini pemeran serial Dark Matter tidak mengecewakan.

Joel Egerton mampu menghadirkan dua sosok Jason dengan berbeda secara halus. Walau sekilas sama, ada perbedaan subtil di antara sikapnya. Yang satu, tentu saja, penuh kecemasan dan kebingungan, sementara yang lain merasa sudah meraih pencapaian tapi tetap punya ambisi.

Para pemeran lain di serial Dark Matter ini juga tampil dengan baik. Mereka menghadirkan sosok berbeda dan memberi respon berbeda pula pada Jason yang mereka hadapi. Jennifer Connely hadir memukau, selain memang cantik, dengan sosok Daniela yang berbeda. Jimmi Simpson dan Dayo Okeniyi, sebagai teman Jason, juga berhasil menghadirkan sosok berbeda. Begitupun dengan Alicia Braga sebagai Amanda yang menghadapi perubahan besar dalam hidupnya.

Walau begitu, sayangnya dengan berbagai kompleksitas tersebut, ada beberapa karakter yang kurang ditampilkan kisahnya dengan baik. Padahal di awal sempat disebut dan tampak berperan penting. Misalnya Blair, teman Daniela.

Lalu, demi menampilkan sisi multiverse tersebut, kadang beberapa momen di serial Dark Matter juga agak terasa repetitif. Begitu juga dengan beberapa momen yang seharusnya menjadi twist mengejutkan tapi justru malah sedikit mengecewakan.

Cocok Untuk Penggemar Fiksi Ilmiah Yang Rumit

gambar salah satu dunia di Dark Matter

Sama seperti beberapa serial fiksi ilmiah yang dikemas dengan nuansa misteri dan thriller lainnya — misalnya 3 Body Problem atau Bodies di Netflix, Dark Matter menjanjikan sebuah konsep besar yang disajikan dalam cerita yang menggelitik rasa ingin tahu.

Dari segi teknis, sama seperti serial yang disebut itu, serial ini juga berhasil menyajikannya dengan baik. Namun memang harus diakui, ketika bicara soal konsep besar, ada beberapa hal kecil yang menarik bisa terlewatkan dan mungkin jawabannya pun tidak sememuaskan yang kita harapkan.

Tapi kalau kamu memang penggemar serial fiksi ilmiah dengan konsep yang kompleks, Dark Matter bakal cocok kamu tonton. Apple juga kelihatannya cukup berhasil menambahkan satu judul serial fiksi ilmiah di atas rata-rata lain di dalam koleksinya.

gambar banner serial dark matter di apple tv+
Release Date
7/5/2024
Judul
Dark Matter
Genre
Drama, Fiksi Ilmiah, Thriller
Pemeran
Joel Edgerton, Jennifer Connelly, Alice Braga, Jimmi Simpson, Dayo Okeniyi
Jumlah Season
1
Jumlah Episode
9
Link Nonton
Penulis

Kalau menurutmu bagaimana?