Wind Breaker merupakan salah satu judul baru di anime spring 2024, selain berbagai anime lain yang hadir dengan season baru. Karena berasal dari manga, saya yakin kalau fans manga-nya sudah sangat menantikan kehadiran anime ini.
Anime Wind Breaker merupakan hadil ladaptasi dari manga berjudul sama karya Satoru Nii yang pertama kali terbit di tahun 2021. Seri anime ini diproduksi oleh CloverWorks, yang sebelumnya menggarap seri Spy × Family, My Dress Up Darling, The Promised Neverland, dan juga Fairy Tail.
Diumumkan pada tanggal 30 Maret 2023, anime Wind Breaker akhirnya dirilis pada tanggal 5 April 2024. Secara internasional, anime ini dirilis oleh Crunchyroll untuk wilayah tertentu. Sedangkan untuk Indonesia, kamu bisa menonton anime Wind Breaker di Bstation dari BiliBili.
Kebetulan, di samping Kaiju No. 8, saya juga mengikuti anime ini. Kalau kamu belum pernah baca manga Wind Breaker tapi tertarik untuk menonton animenya, silakan ikuti review ini supaya bisa punya gambaran sedikit lebih jelas.
Cerita Anime Wind Breaker
Wind Breaker mengikuti petualangan Haruka Sakura yang menjadi murid baru SMA Furin, yang terkenal karena murid-muridnya yang jago berkelahi. Haruka masuk ke SMA Furin karena ia tidak suka dengan orang lemah, dan berambisi duduk di puncak kekuatan SMA Furin.
Haruka Sakura adalah seorang anak laki-laki yang sering dijauhi karena penampilannya yang tidak normal. Ia punya rambut yang terbagi dua, sebelah kiri berwarna putih dan sebelah kanan berwarna hitam. Selain itu, pupil matanya juga berbeda warna.
Karena hal itulah Haruka kemudian menjadi penyendiri dan percaya bahwa ia bisa melakukan semuanya sendirian. Kompensasi lain dari perlakukan yang ia terima itu adalah ia tidak suka orang lemah dan berambisi menjadi orang yang kuat.
Haruka pun berniat masuk ke SMA Furin yang memiliki reputasi sebagai sekolak para berandal yang jagoo berkelahi. Ia ingin membuktikan dirinya dengan mencapai posisi puncak di sekolah itu.
Saat ia tiba di kota tempat SMA Furin berada, ia terlibat perkelahian karena menolong Kotoha Tachibana, seorang perempuan pemilik kafe, dari gangguan sekelompok berandal. Tak lama ia mendapat bantuan dari beberapa kakak kelasnya di SMA Furin. Melalui perkelahian itu, Haruka mengetahui kalau anak-anak berandal SMA Furin ternyata menjadi pelindung kota tersebut dari kekacauan yang dilakukan oleh geng berandal lain.
Adaptasi Anime Yang Bagus
Pada saat saya menulis review ini, anime Wind Breaker baru berjalan sepanjang 3 episode. Tapi sejauh yang saya tonton, anime ini cukup berhasil menerjemahkan panel-panel gambar di manga dengan baik di layar kaca.
Dari sisi gambar, saya suka karena anime ini punya kualitas yang bagus, baik dari sisi gambar karakternya maupun pemilihan palet warnanya. Selain itu, penerapan sisi sinematografinya juga asik, termasuk kapan latar belakang terlihat blur dan kapan terlihat tajam tapi detilnya berkurang.
Adegan pertarungan yang ada di anime ini juga cukup seru. Walau di satu sisi agak terlihat generik. Tapi mungkin cukup wajar mengingat setting-nya yang lebih realistis daripada anime seperti Jujutsu Kaisen atau Kaiju No. 8 yang lebih berbau fantasi. Tapi saya berharap bisa melihat pertarungan yang lebih ‘berbobot’ (seperti pukulan di Pacific Rim lebih ‘terasa’ dibanding Transformers).
Lalu, omong-omong soal Kaiju No. 8, saya merasa anime Wind Breaker masih kurang mengolah beberapa detil adegannya dengan baik. Kedua anime ini masih sama-sama berada di awal cerita, tapi Kaiju No. 8 mampu mengembangkan beberapa adegan dari manga dengan lebih menarik, terutama adegan yang lucu.
Yah, mungkin sutradara Wind Breaker ingin lebih menonjolkan sisi aksi dan emosional karakternya di anime ini. Memang, masih ada berbagai adegan yang sangat ekspresif, misalnya saat Kotoha menggoda Haruka. Tapi ada beberapa adegan konyol di manga yang kurang dieksplorasi lebih jauh.
Bicara soal karakter, secara umum — baik di manga maupun di anime ini — berbagai karakter yang muncul juga tampil dengan cukup menarik.Wind Breaker memang bukan sekedar cerita soal geng sekolah yang beradu kekuatan dan memperluas daerah kekuasaan mereka.
Bagi Haruka, perjalanannya merupakan sebuah pembuktian dan eksplorasi jati diri. Ia memiliki stigma tertentu yang kemudian dihantam dengan kenyataan berbeda. Bahkan sebagai geng sekolah, ada etika dan aturan yang berlaku dalam sebuah kelompok yang berinteraksi dengan komunitas yang lebih luas.
Di sisi ini, anime Wind Breaker cukup berhasil menampilkan hal tersebut dalam bentuk gambar bergerak. Baik untuk Haruka sendiri, maupun berbagai karakter lainnya yang sejauh ini muncul, seperti Akihiko Nirei, Hayato Suo, Kyotaro Sugishita, dll.
Lalu, dalam beberapa episode awal, anime Wind Breaker cukup mampu menyajikan cerita dari manga dengan efisien. Lagi-lagi, dalam hal ini saya merasa anime Kaiju No. 8 sedikit lebih efisien dari sisi adegan dan ceritanya. Bukan berarti jelek, tapi anime satu itu lebih terasa lebih dinamis.
Tapi mungkin dalam hal ini saya kurang fair kalau membandingkan keduanya. Karena genre ceritanya berbeda. Kaiju No. 8 bisa memberi kontras lebih leluasa sebagai kisah fantasi. Lalu, cerita di manga Wind Breaker memang lebih lama pemanasannya, dibanding tetangga sebelah yang langsung memberi kejutan.
Sejauh ini memang belum ada konflik besar ditunjukkan di dalam animenya. Mungkin nanti di saat sudah masuk ke masalah di cerita utama, ritmenya akan jadi lebih dinamis dan jauh lebih seru.
Tonton Kalau Suka Anime Geng Sekolah
Secara keseluruhan, seperti yang sudah saya katakan di atas, anime Wind Breaker berhasil menuang cerita dari manga dengan bagus. Baik dari kualitas gambar, animasi, dan berbagai adegannya asik ditonton.
Saya sih yakin penggemar manga-nya juga bakal puas dengan anime ini. Sementara untuk yang tidak membaca manga-nya, jalan cerita di anime Wind Breaker juga tetap mudah diikuti dan enak dilihat.
Nah, itulah sedikit opini dari saya. Mungkin ada penggemar Wind Breaker yang mau urun pendapat? Nah, sekali lagi, buat yang mau menonton anime Wind Breaker, kalian bisa mengikutinya di Bstation dari BiliBili.
Selamat menonton!
