Cloud Imperium Games dan Roberts Space Industries – pembuat Star Citizen – dituntut oleh Crytek atas masalah lisensi terkait penggunaan Star Citizen terhadap CryEngine. Sayangnya, pelanggaran atas kesepakatan tersebut bisa menjadi bencana besar bagi Star Citizen.
Situasinya lumayan rumit dan berantakan. Cerita berawal dari kampaye Kickstarter yang dibuat oleh Could Imperium dan Robert Space Industries. Saat itu, para pengembang membuat kesepakatan dengan Crytek tentang penggunaan CryEngine. Dalam perjanjian itu, CryEngine bisa digunakan untuk pengembangan Star Citizen tapi dengan biaya yang di bawah pasaran. Sebagai gantinya, nantinya ada iklan-iklan dan promosi tentang engine tersebut yang diselipkan dalam game.

Masalah muncul ketika tim Star Citizen memutuskan untuk membagi Star Citizen ke dalam dua game. Tentu saja Crytek tidak menyetujui adanya pembagian game secara terpisah yang berarti tim Star Citizen telah melanggar kesepakatan mereka. Masalah ini semakin rumit dengan fakta bahwa tim Star Citizen benar-benar pindah dari CryEngine ke Lumberyard Amazon engine tahun lalu. Tentu saja mereka tidak lagi mempromosikan CryEngine dalam game itu sendiri. Laporan lain juga menyebutkan kalo developer Star Citizen setuju untuk menggunakan CryEngine selama pengembangan game. Nah, lho!
Cloud Imperium merilis sebuah pernyataan kepada Polygon di mana mereka mengklaim bahwa tuduhan tersebut terkesan dibuat-buat. Tapi, dari perspektif lain, tampaknya Crytek lebih kuat kalo didasarkan pada kesepakatan.
So, what’s next? Nah, itu tergantung gimana kedua belah pihak bisa menyelesaikannya. Skenario terbaik adalah kedua belah pihak menyusun kesepakatan baru atau tim Star Citizen bisa membuktikan bahwa mereka nggak melanggar perjanjian yang sudah disepakati.
Kalo kasus ini sampai bertele-tele, Crytek bisa mengajukan perintah untuk menghentikan pengembangan Star Citizen di masa mendatang. Mengingat bahwa game itu rumornya akan mendekati akhir periode “Early Access” –nya.
[zombify_post]