Hajime Umemiya (dalam penulisan Jepang: Umemiya Hajime) merupakan salah satu karakter pendukung di manga dan anime Wind Breaker. Walau begitu, ia menjadi salah satu tokoh kunci yang memainkan peranan penting di dalam cerita.
Karakternya di seri ini sangat menarik. Hajime terkenal sebagai salah satu karakter terkuat di Wind Breaker. Tapi alih-alih tampil sangar, ia justru terlihat sebagai orang yang selalu gembira dan santai. Bahkan anak baru seperti Haruka Sakura tidak mengira sosoknya seperti itu.
Toh pada kenyataannya, karakter Hajime Umemiya tidaklah sesederhana itu. Ia punya masa lalu yang tragis — bahkan boleh dibilang kelam — dan mencapai posisinya saat ini melalui perjuangan keras.
Jadi, mari kita lihat lebih jauh sosok Hajime yang ramah ini.
Fakta Menarik Hajime Umemiya
Pendiri Bofurin
Hajime Umemiya adalah muris kelad 3 SMA Furin. Ia adalah pendiri dan pemimpin dari geng Bofurin dari sekolah itu, termasuk yang menjaga tradisi bahwa mereka bertugas melindungi warga kota Makochi dari ancaman dalam bentuk apa pun.
Umemiya adalah pemuda yang bertubuh tinggi (188 cm) dan atletis (beratnya 80 kg). Ia memiliki rambut berwarna putih yang disisir ke belakang. Ia memakai seragam SMA Furin yang berbeda dengan lainnya, yaitu dengan atasan seperti jubah (overcoat) yang panjang sampai dengkul.
Waktu Kecil Rambutnya Hitam
Walaupun sekarang memiliki alis dan rambut berwarna putih, namun awalnya tidak begitu. Hajime Umemiya lahir dengan alis dan rambut berwarna hitam. Waktu kecil gaya rambutnya juga berbeda, yaitu dengan memakai poni.
Warna rambut Umemiya mulai berubah ketika ia berusia 9 tahun. Perlahan, rambutnya mulai tumbuh berwarna putih, begitu juga dengan alisnya. Warna alis dan rambutnya benar-benar berubah menjadi putih saat ia berusia 14 tahun.
Bisa jadi perubahan warna rambut ini terjadi karena trauma yang ia alami semasa kecil.
Punya Masa Lalu Tragis
Hajime Umemiya merupakan anak pertama dengan orang tua yang penyayang. Saat ia berusia 9 tahun, keluarganya mengalami kecelakaan. Peristiwa itu menyebabkan ayah dan ibunya, yang sedang hamil, meninggal dunia saat mencegahnya tertabrak truk.
Setelah kejadian tragis itu, ia tinggal di panti asuhan. Namun, ia terus berpindah-pindah sebelum akhirnya menetap di Panti Asuhan Furinen. Selain itu, sikap Umemiya kecil yang awalnya ceria juga berubah.
Menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab kematian kedua orang tuanya, Umemiya bersikap murung dan tidak mau makan (termasuk omurice yang jadi kesukaannya). Ia bahkan menyebut dirinya sendiri sebagai pembunuh.
Yuki Shitara, petugas panti asuhan Furinen menyebutkan kalau hal itu, bersama rambut Umemiya yang memutih, disebabkan karena tingkat stres yang ekstrim. Namun, Umemiya tetap bertahan walau masih menyimpan kemarahan pada dirinya sendiri.
Di era ketika kota Makochi masih kacau, Umemiya nekat menghadapi para berandal yang sedang berkelahi dengan harapan bisa mati. Namun seorang murid SMA Furin “menyelamatkannya” dari tujuan itu dan memberinya tujuan baru.
Setelah membuka diri pada Yuki Shitara, secara perlahan sikap Umemiya berubah menjadi ceria seperti semula dan ia pun bertekad melindungi orang-orang yang dekat dengannya.
Teman Masa Kecil Kotoha
Hajime Umemiya merupakan teman masa kecil Kotoha Tachibana, penjaga kafe di Makochi. Mereka besar bersama di Panti Asuhan Furinen.
Persahabatan mereka terus berlanjut sampai besar, ketika Umemiya sudah menjadi pemimpin Bofurin dan Kotoha bekerja di kafe. Sama-sama hobi tanaman, Umemiya sering memamerkan tanamannya di sekolah pada Kotoha. Lalu, wallpaper hp Kotoha juga menunjukkan foto Umemiya dan anak-anak panti asuhan lainnya.
Menyatukan dan Menata SMA Furin
Pada usia 14 tahun, Umemiya bertemu dengan Toma Hiragi dalam sebuah perkelahian. Setelah itu, Ume mengajak Hiragi untuk sama-sama masuk ke SMA Furin. Ia menjelaskan tujuannya untuk duduk di posisi puncak dan menyatukan SMA Furin (yang saat itu masih kacau), lalu secara perlahan kembali menjalin hubungan dengan masyarakat kota, dan akhirnya melindungi kota Makochi dari kekacauan.
Umemiya pun berhasil mengumpulkan beberapa sahabat lainnnya yang kelak dikenal dengan sebutan 4 Raja Bofurin. Walau masih kelas 1, mereka mulai menantang murid-murid lain di SMA Furin sampai akhirnya berhasil menyatukan mereka.
Namun, beberapa orang yang tidak sepaham dengan mereka keluar dari SMA Furin. Beberapa orang itu kemudian bergabung menjadi Noroshi. Mereka masih belum bisa melupakan masa lalu SMA Furin dan kemudian menyerang Bofurin dengan Hajime Umemiya sebagai targetnya.
Salah Satu Karakter Terkuat di Wind Breaker
Umemiya memang sudah dikenal kuat dan jago berkelahi. Bahkan sejak remaja pun ia sudah bisa mengalahkan beberapa orang dewasa. Sebagai ketua Bofurin, Hajime Umemiya tak pelak lagi termasuk sebagai karakter terkuat di Wind Breaker.
Paling tidak ia sudah terbukti menaklukkan SMA Furin di masa sekolah itu masih liar dan murid-muridnya masih hobi bertarung untuk membuktikan diri sebagai yang terkuat. Secara tidak langsung, hal itu juga menunjukkan bahwa Umemiya memang yang terkuat di SMA Furin.
Selain itu, Ume juga mampu mengalahkan Choju Tomiyama dari Shishitoren dengan mudah. Sementara itu karakter lain juga kelihatannya memiliki kekuatan di bawah Choji. Yah, kecuali Yamato Endo dan Chika Takiishi.
Tapi saat ini (saat artikel ini ditulis), Yamato Endo sedang bertarung melawan Haruka Sakura. Sementara Hajime Umemiya mengajak Chika untuk ngobrol secara terpisah. Jadi pertarungan untuk menentukan siapa yang terkuat belum terjadi.
Karakter Yang Menarik
Terus terang saja, pengolahan karakter di seri ini tidak sekuat di seri lain, misalnya seperti Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, Jujutsu Kaisen, atau manga yang dulu menjadi tiga besar: Naruto, One Piece, dan Bleach.
Tapi Hajime Umemiya memang menjadi salah satu karakter yang menarik di seri manga dan anime Wind Breaker. Ia mendapat porsi cerita latar belakang yang cukup panjang yang ternyata membuat karakternya lebih kompleks dari yang terlihat.
Tentu saja, kita masih perlu melihat perkembangan ceritanya lebih jauh lagi. Termasuk apa hubungan Ume dengan Chika Takiishi, siapa murid SMA Furin yang dulu menolong Ume, dan bagaimana perkembangan hubungan Ume dengan Kotoha.
