Beberapa drakor ini dibuat untuk menantang stigma yang selama ini ada di Korea. Apa saja dramanya? Simak dalam ulasan berikut ini.
Korea Selatan mungkin identik dengan negara yang sangat indah. Tapi di balik itu semua, negara ini juga penuh dengan berbagai stigma negatif lho. Karena persaingan yang sangat ketat, Korea Selatan identik dengan penduduknya yang gampang kena depresi, gangguan mental bahkan sampai bunuh diri. Selain itu Korea Selatan juga identik dengan isu disabilitas, komunitas LGBTQ+, dll.
Selama ini jarang ada drakor yang mengangkat stigma-stigma tersebut. Kebanyakan drakor sering menayangkan alur cerita yang itu-itu saja.
Tapi tenang saja, kali ini saya telah merangkum jajaran drakor yang menantang stigma di Korea Selatan. Apa saja drakornya? Mari kita lihat.
It’s Okay Not To Be Okay
Moon Kang Tae (Kim Soo Hyun) adalah seorang pria yang bekerja sebagai pengasuh di rumah sakit jiwa. Suatu hari, ia tak sengaja bertemu dengan wanita bernama Go Moon Young (Seo Ye Ji), seorang penulis buka anak-anak bertema gelap.
Dalam sekali pandang saja, Moon Young langsung jatuh cinta dengan Kang Tae. Sejak saat itu, wanita itu bertekad untuk memenangkan hati Kang Tae. Sayangnya Kang Tae tipikal orang yang nggak gampang goyah karena hubungan asmara, sebab ia benar-benar mengabdikan diri untuk merawat kakaknya yang bernama Moon Sang Tae (Oh Jung Se) yang menderita autis.
Ada banyak karakter di drama ini yang menyoroti kesehatan mental. Yah drama ini berlatar di rumah sakit jiwa, dan drama ini bakal menampilkan perjuangan masing-masing pasien agar bisa sembuh dari gangguan mental yang mereka alami, di mana hal ini sangat tabu di Korea Selatan.
It’s Okay, That’s Love
Drama ini akan menempatkan kamu pada alur cerita yang penuh emosi. “It’s Okay, That’s Love” adalah seri yang bakal menghancurkan perasaanmu, sekaligus menarik hatimu pada saat yang sama.
Ceritanya sendiri bakal fokus pada penyakit mental dan romansa, yang banyak dirasakan orang masa kini. Di sini kamu bakal ketemu dengan dua pemeran utama yang diperankan oleh Jo In Sun dan Gong Hyo Jin.
Drama ini memang akan menampilkan kisah cinta yang hebat. Tapi di sisi lain ia juga menyoroti pentingnya kesehatan mental, terutama lewat karakteer utama yang diperankan oleh Jo In sung.
Ia memerankan Jang Jae Yeol, seorang penulis yang menderita skizofrenia dan ia sadar kalau dirinya benar-benar butuh bantuan orang lain agar bisa sembuh dari penyakitnya itu. Di sisi lain, Ji Hae Soo (Gong Hyo Jin) adalah sosok yang dapat memberi bantuan yang ia butuhkan.
The Universe’s Star
Saat Byul Yi ( Ji Woo ) meninggal dalam kecelakaan mobil yang tragis, ia secara tiba-tiba diangkat menjadi malaikat maut. Byul Yi adalah penggemar berat Woo Joo (Suho), seorang penyanyi terkenal. Dia menghabiskan hari-harinya sebagai malaikat maut, terus menggilai Woo Joo.
Seiring cerita berlanjut, kita mulai belajar lebih banyak tentang kehidupan pribadi Woo Joo. Dia tidak sepopuler dulu dan sedang berjuang untuk membuat lagu hit untuk mendapatkan kembali popularitasnya. Dia juga mengalami depresi, yang mengharuskan dia untuk minum obat.
Drama ini secara khusus fokus pada konsekuensi negatif yang bakal dirasakan ketika menjadi bintang terkenal. Penyakit mental cuma omong kosong, tapi juga merupakan kenyataan yang dialami banyak idola. Buktinya selama ini ada banyak idol KPOP yang memutuskan bunuh diri karena depresi akut, sebut saja mending Sulli (ex-f(x)) dan Jonghyun (ex-SHINEE).
Our Blues
Ini adalah serial yang dibintangi oleh beberapa artis terkenal. Sebut saja Han Ji Min , Kim Woo Bin , Lee Byung Hun , Shin Min Ah , Cha Seung Won , Lee Jung Eun , Kim Hye Ja , dan banyak lainnya.
Drama ini diatur di Pulau Jeju yang indah, dan itu menunjukkan berbagai masalah dan masalah kehidupan nyata yang dialami para karakter. Banyak sekali topik dan isu yang diungkap dalam serial ini, seperti disabilitas, depresi, single parent, bahkan aborsi.
Isu lain yang disinggung adalah kehamilan remaja dan bagaimana dua remaja yang terlibat, Bang Yeong Joo (Roh Yoon Seo) dan Bae Hyun Sung (Jung Hyeon), memutuskan untuk mempertahankan bayi mereka.
Dalam masyarakat Korea, pemikiran tentang kehamilan remaja sangat diremehkan. Tetapi “Our Blues” memberikan sedikit kenyamanan dan kepastian bahwa itu memang terjadi dan bahwa ada pilihan untuk menghadapi situasi seperti ini.
Oke, itu tadi beberapa drakor yang menantang stigma di Korea Selatan. Jadi nggak semua drakor ceritanya manis-manis ya guys. Ada juga drakor yang mengangkat isu panas di Korea, sehingga tayangan yang dihasilkan terasa lebih kritis dan berbobot. Nah dari keempat drama di atas, mana yang mau kamu tonton duluan?