Setelah muncul beberapa manhwa aksi di Webtoons yang baru dan lebih membumi, seperti Back to the 2000s dan First-Class Fighting Lessons, kali ini muncul seri dari genre fantasi. Manhwa ini berjudul Why I Quit Being the Demon King. Hm, terdengar cukup klise ya judulnya?
Why I Quit Being the Demon King adalah manhwa fantasi petualangan yang ditulis oleh Leee Sang-Hyeok dan digambar oleh Kim Dae-Il. Manhwa ini dirilis tahun 2024 dan diterbitkan oleh Naver Webtoons.
Kembali ke masalah judul yang klise, saya yakin kamu sudah banyak melihat berbgai judul manga dan manhwa dengan pola “Saya berhenti sebagai….” Mulai dari berhenti jadi hero, idol, villain, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, mari kita lihat apa yang disajikan oleh manhwa Why I Quit Being the Demon King ini.
Cerita Manhwa Why I Quit Being the Demon King
Why I Quit Being the Demon King bercerita tentang Raja Iblis ke-666 Demiourgos yang kabur dari Keerajaan Iblis dan pergi ke bumi untuk mematahkan “tradisi” pertempuran antara Raja Iblis dan Pahlawan dari umat manusia yang sudah berlangsung 665 kali selama 66580 tahun. Ia berniat mengacaukan Pahlawan baru dari umat manusia sebelum momen pertempuran berikutnya tiba.

Invasi Kerajaan Iblis ke dunia yang berujung pada pertarungan antara Raja Iblis dan Sang Pahlawan sudah menjadi legenda. Entah bagaimana selalu ada Pahlawan yang muncul di antara umat manusia yang bisa menghadapi Raja Iblis dan mengalahkannya. Saat siklus berikutnya tiba, Kerajaan Iblis dihebohkan dengan temuan bahwa Raja Iblis ke-666 Demiourgos kabur ke dunia manusia, di saat pahlawan yang dijanjikan belum muncul.
Demiourgos, yang memakai nama “Deus”, tiba di kerajaan Verde dan memusnahkannya, menyisakan putri kerajaan tersebut. Namun kehadiran Alex, salah satu anak buah Raja Iblis, memberinya ide baru. Deus berniat menjadi rekan Pahlawan baru umat manusia dan memanfaatkannya untuk meraih keuntungan dan menikmati hidup.
Deus dan Alex kemudian bertemu dengan Zeke, pemuda yang bekerja di sebuah penginapan. Zeke ternyata memiliki “Darah Pahlawan” dan keturunan salah satu dari dua keluarga pahlawan di kota Zoryx. Tapi ia hanyalah petualang dengan level paling rendah.
Saat kota itu diserang naga (yang sebenarnya sudah berdamai dengan manusia), Deus memutuskan kalau Zeke akan menjadi Pahlawan yang akan ia manfaatkan.
Premis Menarik, Plot Agak Berantakan
Seperti kamu lihat, walau topiknya klise, manhwa Why I Quit Being the Demon King punya premis cerita yang cukup menarik dan menjanjikan. Terus terang, bagaimana komik ini memulai ceritanya pun bagus.
Manhwa ini menyebutkan kalau pertempuran Raja Iblis vs Pahlawan sudah terjadi berulang kali sampai-sampai kisah legendaris sang Pahlawan menjadi sebuah dongeng yang klise. Ini bisa saja kita anggap bahwa komik ini sedikit mendobrak cangkangnya dan menyindir banyaknya klise seperti itu di berbagai manga dan manhwa lainnya.

Lalu, cerita bagaimana ia ingin memanfaatkan Zeke yang lemah untuk jadi Pahlawan baru — yang nantinya bergantung padanya — juga sebenarnya menarik. Apalagi ditambah dengan humor Zeke yang bertarung hanya pakai celana dalam, jubah dari kemejanya, dan panci sebagai helm.
Tapi dari sisi plot cerita, manhwa Why I Quit Being the Demon King sedikit agak berantakan dalam mengemasnya. Ada percakapan dan sudut pandang yang kurang konsisten, dan beberapa peristiwa yang terasa agak terburu-buru.
Misalnya saat Deus menyerang Kerajaan Verde. Motifnya agak kurang jelas dalam menetapkan titik tolak cerita. Apa ia tersinggung karena diremehkan atau memang mau menghancurkan kerajaan itu? Lalu bagaimana ia menemukan niat baru juga kurang cukup digambarkan dengan baik.
Di samping itu, pertemuannya dengan Zeke untuk kemudian menjadikannya pion di dalam rencananya juga kurang digambarkan dengan baik. Pertemuan pertama langsung dilanjutkan dengan serangan naga dan Deus langsung memutuskan hal itu.
Begitu juga ketika Deus dan Alex bertemu dan bertarung dengan Ratu Naga yang pada akhirnya berujung pada kesepakatan. Deus dan Alex membantu Ratu Naga menghapus parasit yang menyerang kaum naga, sementara pertarungan melawan naga-naga itu dimanfaatkan untuk meningkatkan kepopuleran Zeke.

Bisa kamu bayangkan, dalam waktu yang relatif singkat ada banyak peristiwa yang berusaha diceritakan. Yah, mungkin si penulis ingin segera meletakkan pondasi cerita dan segera move on ke plot berikutnya (ada juga beberapa pertarungan dengan naga yang merupakan rangkuman). Tapi ini justru membuat cerita jadi kurang detil dan kurang kuat.
Menurut saya, cerita Why I Quit Being the Demon King bisa lebih menarik jika masing-masing karakter diberi ruang lebih untuk menceritakan sudut pandang dan latar belakang mereka.
Misalnya, Deus diceritakan mulai beradaptasi di dunia manusia, namun karena diremehkan oleh tentara Kerajaan Verde harus bertarung dan tidak sengaja melepaskan kekuatan sebenarnya yang kemudian menghancurkan kerajaan itu. Alex bisa masuk untuk memperingatkan bahwa identitas dan kekuatan Deus tidak boleh diketahui dulu oleh dunia, termasuk oleh Kerajaan Iblis. Hal ini kemudian memicu mereka berdua mencari sosok calon Pahlawan.
Kemudian, Zeke juga bisa diceritakan sedikit lebih jauh. Bagaimana ia menjalani kehidupannya sebagai keturunan keluarga Pahlawan yang terbuang dibandingkan keluarga lain yang lebih kuat dan berpengaruh. Hal itu akan bisa menunjukkan latar belakang yang kuat kenapa ia akhirnya mau diperalat oleh Deus.
Pada akhirnya, sejauh saya membaca manhwa ini, Why I Quit Being the Demon King dengan plotnya yang agak berantakan ini kurang memberi modal untuk membangun ikatan emosional antara para tokohnya dengan kita, sang pembaca.

Bagaimana dengan. hal lainnya? Yah, menurut saya kualitas gambar di manhwa ini sudah lumayan bagus. Baik dari sisi karakter maupun penggambaran berbagai adegan di dalamnya, termasuk pertarungan yang cukup epik.
Saya bilang lumayan, karena ada beberapa panel yang penuh dengan detil, namun ada pewarnaan dan pengaturan terang gelap yang terlihat mirip. Jadi agak susah membedakan obyek satu dengan lainnya.
Cukup Menarik Untuk Diikuti
Secara keseluruhan, manhwa Why I Quit Being the Demon King masih lumayan menarik untuk diikuti. Paling tidak ia punya premis yang menggelitik dan masih bikin penasaran ke mana arahnya nanti.
Seperti yang sudah saya sebut di atas, manhwa ini sebenarnya punya modal yang cukup untuk membuat ceritanya lebih menggigit. Ah, tapi mungkin saya masih terlalu cepat mengambil kesimpulan dari beberapa chapter yang saya baca. Semoga saja ke depannya manhwa ini bisa lebih berdaging dalam menyajikan ceritanya.
Anyway, kalau kamu memang suka cerita fantasi, komik ini lumayan menarik untuk jadi selingan. Kalau kamu tertarik, manhwa Why I Quit Being the Demon King sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan bisa kamu bisa menuju Webtoons untuk membacanya.