Webtoon “Dedes” adalah komik online Indonesia yang saat ini tengah viral. Ini dia beberapa alasan kenapa kamu wajib baca webtoon “Dedes.”
Selama bertahun-tahun jadi penikmat webtoon, saya akui, saya sangat tertarik dengan webtoon ‘made in Korea.’ Salah satu alasannya karena mayoritas webtoon Korea menyuguhkan visual yang memanjakan mata.
Jujur walaupun webtoon Indonesia mulai bertebaran di mana-mana, masih jarang yang bisa menarik perhatian saya. Yah, setidaknya sampai saya nggak sengaja melihat webtoon berjudul “Dedes” nangkring manis di aplikasi LINE WEBTOON. Webtoon ini terbit setiap hari Senin.
Saat menulis artikel ini, sudah hampir 2 bulan saya membaca webtoon “Dedes.” Kesan yang saya dapatkan dari webtoon ini sangat baik. Dan kali ini dengan senang hati, saya akan bocorkan apa saja yang membuat “Dedes” menarik, dan alasan kenapa kamu wajib baca webtoon “Dedes.”
Alur Cerita ‘Indonesia Banget’
“Dedes” mengusung konsep fiksi yang tokohnya diadaptasi dari sejarah Indonesia. “Dedes” menceritakan tentang Mita, seorang mahasiswi yang tiba-tiba bereinkarnasi ke tubuh Ken Dedes.

Bukan reinkarnasi biasa. Mita mendapat wangsit dari mendiang Ken Dedes lewat mimpi. Dalam wangsit tersebut, Ken Dedes berpesan agar Mita membantu mewujudkan impiannya yang selama ini belum sempat terwujud.
Di sisi lain Mita benar-benar bingung. Di sejarah aslinya, diceritakan bahwa ia terpaksa menikah dengan Tunggul Ametung dan berselingkuh dengan Ken Arok.
Namun ending-nya, cintanya ke Ken Arok justru dibalas pengkhianatan. Pasalnya Ken Arok lebih memilih bersama cinta masa kecilnya, Ken Umang.
Selain itu, Tunggul Ametung di sejarah dikenal sebagai sosok pemimpin yang sangat bengis. Namun di kehidupan reinkarnasinya sebagai Ken Dedes, Mita justru selalu mendapat perlakuan hangat dari Tunggul Ametung.
Perlahan, Mita sadar bahwa Tunggul Ametung jauh berbeda dengan yang digambarkan sejarah.
Visual Memanjakan Mata
Kalau kita membaca komik sejarah Indonesia, kebanyakan komikus menggambarkan karakter dengan visual ala-ala orang zaman dulu. Misalnya, karakter cowok selalu digambarkan memiliki rambut gondrong dan brewok.

Walaupun kemungkinan besar memang seperti itu, namun ternyata perawakan cowok berambut gondrong dan brewok kurang diminati pecinta webtoon.
Pasalnya pecinta webtoon terbiasa dimanjakan dengan visual karakter khas Korea atau Barat, yakni cowok rambut pendek dengan wajah bersih bebas brewok.
Saya pribadi sangat mengapresiasi webtoonist “Dedes.” Pasalnya ia berhasil mengemas cerita berlatar sejarah dengan visual yang lebih modern.
Contohnya beberapa karakter cowok di webtoon bertema kerajaan ini seperti Tunggul Ametung, Ken Arok dan Mariyo, mereka digambarkan dengan cowok berambut cepak dan gagah. Hasilnya, visual mereka lebih segar dan kekinian.
Menurut saya visual modern yang seperti itu sangat sesuai dengan selera pecinta webtoon masa kini. Selain itu, anak muda masa kini bisa hanyut dalam cerita sejarah lewat visual karakter yang menyegarkan. Sungguh kreatif.
Percintaan Ken Dedes dan Tunggul Ametung
Bagi kebanyakan orang, Tunggul Ametung mungkin pria tua/paruh baya yang menculik Ken Dedes agar bisa dinikahinya. Selain itu, orang-orang percaya kalau Tunggul Ametung asli jauh dari kesan ‘cowok ganteng.’
Berbeda dengan Ken Arok yang dipercaya orang-orang sebagai sosok pria gagah perkasa dan tampan.

Namun di webtoon kerajaan Indonesia ini, Tunggul Ametung digambarkan sebagai pria yang sangat gagah, tampan dan terlihat muda (walaupun sampai sekarang belum diketahui pasti berapa umur Tunggul Ametung di webtoon ini).
Selain itu, Tunggul Ametung adalah tipe pria yang bengis di luar, namun sangat penuh kasih dengan orang yang dicintainya yakni Ken Dedes.
Awalnya, Ken Dedes benar-benar jaga jarak dan bahkan membenci Tunggul Ametung. Tapi karena Tunggul Ametung mulai sering memperlihatkan ketulusannya kepada Ken Dedes, Ken Dedes sepertinya akan luluh.
Tidak menutup kemungkinan di webtoon ini pembaca akan melihat momen-momen romantis antara mereka berdua. Namun pembaca juga harus siap-siap, karena ada Ken Arok yang siap memporak-porandakan hubungan romansa Ken Dedes dan Tunggul Ametung.
Kostum Kuno yang Memanjakan Mata
Karena ini adalah webtoon sejarah, sudah jelas pembaca akan disajikan visual khas era kuno. Mulai dari bangunan, nuansa sampai kostum setiap karakter yang jadul banget.
Tapi perlu saya akui, penggambaran kostum di webtoon ini sangat menarik. Apalagi dalam salah satu scene di mana Ken Dedes dan Ken Arok mementaskan tarian Rama & Shinta.
Mereka berdua menggunakan kostum penari kembar seperti yang ada di pagelaran tari. Detil motif kain, aksesoris dan bahkan riasannya sangat realistis.

Selain itu, webtoonist juga tidak banyak memodifikasi pakaian yang dipakai karakter. Jadi kesan kuno yang dimiliki setiap karakter sangat kental, dan itulah yang menjadi salah satu daya tariknya.
Itu dia beberapa hal yang bikin webtoon “Dedes” seru buat dibaca. Rasanya menarik menunggu kelanjutan cerita Mita/Ken Dedes, dan ending-nya bersama Tunggul Ametung.
Apakah Ken Dedes bakal mengulangi sejarah kelamnya, atau justru berubah hidup bahagia bersama Tunggul Ametung? Tidak ada yang tahu. Gimana, apa kamu juga tertarik membaca webtoon ini?