Damsel merupakan salah satu film terbaru Netflix di tahun 2024. Mungkin kamu sudah melihat trailer-nya dan tahu kalau film ini berusaha memberikan twist pada dongeng princess yang ada, atau yang sering menjadi tema film-film princess Disney. Nggak salah dan mungkin terlihat klise. Tapi apakah memang seklise itu?
Film Damsel mulai tayang di Netflix pada tanggal 8 Maret 2024 dan memiliki durasi yang cukup standar, yaitu 110 menit alias 2 jam kurang sedikit. Film ini dibintangi oleh Millie Bobby Brown, Ray Winstone, Nick Robinson, Shohreh Aghdashloo, Angela Bassett, dan Robin Wright.
Dirilis setelah serial The Gentlemen, kelihatannya Netflix benar-benar ingin memulai awal bulan Maret dengan tontonan yang fun. Serial yang disebut tadi sudah membuktikannya. Sekarang giliran kita melihat film princess dengan twist ini.
Sinopsis Film Damsel
Damsel mengikuti kisah Elodie (diperankan oleh Millie Bobby Brown), seorang putri bangsawan yang mendapat tawaran perjodohan dari kerajaan Aurea. Ia akan menikahi Pangeran Henry (diperankan oleh Nick Robinson). Namun tanpa ia duga, ternyata dirinya menjadi persembahan kurban sebagi bagian perjanjian kerajaan Aurea dengan naga (diisi suaranya oleh Shohreh Aghdashloo) yang ada di sana.

Cerita dimulai dengan Raja Aurea beserta pasukannya yang masuk ke sebuah gua hendak membunuh naga. Namun, mereka dengan mudah dibantai oleh sang naga, menyisakan sang raja yang menghadapi naga itu sendirian.
Kemudian cerita berpindah ke berabad kemudian di sebuah wilayah dingin bersalju. Elodie dan adiknya Floria (diperankan oleh Brooke Carter) sedang membelah kayu bakar ketika utusan kerajaan Aurea tiba. Ternyata utusan itu menawarkan pernikahan dengan Pangeran Henry. Mempertimbangkan kondisi rakyat setempat yang sulit, Lord Bayford (diperankan oleh Ray Winstone) dan Elodie menerima lamaran itu.
Keluarga Bayford — sang ayah, ibu tiri (diperankan oleh Angela Bassett), Elodie, dan adiknya — pergi ke kerajaan Aurea. Sesampainya di sana mereka pun menemui Ratu Isabelle (diperankan oleh Robin Wright) dan Pangeran Henry. Namun sebelum pernikahan berlangsung, ada beberapa kejanggalan terlihat.
Benar saja. Setelah prosesi pernikahan berjalan, Elodie diajak Pangeran Henry ke gua di atas gunung. Di sana ia diminta untuk menjalani tradisi leluhur kerajaan Aurea, yang ternyata dilempar ke jurang sebagai kurban untuk naga.
Elodie pun harus bertahan hidup dari kejaran naga. Seiring usahanya itu, ia menemukan sebuah rahasia yang tak terduga.
Ceritanya Cukup Menarik, Detilnya Kurang
Seperti yang diucapkan Elodie di awal film Damsel, film ini memang bukan klise “damsel in distress” biasanya. Di kisah seperti itu, biasanya seorang putri mengalami kesulitan dan pada akhirnya diselamatkan oleh seorang ksatria.

Pada kenyataannya memang begitu. Di sini kita memang melihat perjuangan Elodie untuk melarikan diri supaya tidak menjadi persembahan untuk sang naga. Jadi premisnya memang cukup menjanjikan.
Tapi sebelumnya, kita akan menyaksikan berbagai adegan menjelang pernikahan yang mungkin agak terlalu panjang. Memang kisah di bagian awal ini memberikan informasi yang cukup berfungsi. Toh tetap agak terasa bertele-tele.
Cerita film Damsel mulai lebih menarik ketika Elodie berada di dalam gua sarang naga dan berusaha melarikan diri. Di dalam gua itu ia melewati beberapa rintangan. Mulai dari menghindari dari semburan api, melompati jurang, sampai mendaki tebing dan gua, walau akhirnya menemui jalan buntu.
Harus diakui, beberapa adegan bertahan hidup ini kurang masuk akal, bahkan saat kita menerima logika film ini sebagai sebuah film fantasi. Salah satunya ketika Elodie mendaki gua yang dipenuhi kristal runcing dan tempatnya berpijak patah. Ia bisa jatuh lurus di tengah gua sempit itu sebelum mendapat pegangan lagi, tanpa tubuhnya tergerus kristal-kristal di sekelilingnya.
Lalu, di dalam film Damsel, Ratu Isabelle mengiris telapak tangan Elodie dan Pangeran Henry sampai berdarah dan menangkupkan kedua tangan mereka. Sehingga darah mereka tercampur. Nantinya, si naga bisa mengenali darah anggota kerajaan dari situ. Tapi anehnya, si naga tidak bisa membedakan darah yang tercampur sedikit itu dengan darah Elodie sendiri waktu ia terluka.
Yah, ada beberapa detil seperti itu yang bisa membuat kita mengernyitkan dahi kalau memperhatikannya. Tapi kalau tidak, ya tidak ada masalah.
Berusaha Lepas dari Klise Cerita Princess
Salah satu hal yang paling menarik dari film ini adalah judulnya yaitu Damsel. Seperti sudah disebut tadi — dan disebut oleh Elodie di awal film — film ini berusaha lepas dari klise “damsel in distress” tersebut.

Memang, film ini bukan film pertama yang melakukannya. Bahkan Disney sendiri berusaha lepas dari klise itu dalamm film-film princess mereka yang lebih baru.
Lalu, sepanjang film kita juga melihat perjuangan Elodie. Yah, paling tidak 90%. Saya menyebut perjuangan Elodie hanya 90%, karena pada akhirnya, ayahnya beserta beberapa kesatria turun ke gua untuk menyelamatkan Elodie dan tewas di sana. Elodie bisa keluar melalui tali yang digunakan mereka.
Setelah Elodie kabur, si naga mengamuk. Mengetahui korban kabur, Ratu Isabelle segera menangkap Floria untuk menjadi korban gantinya. Elodie yang mengetahui hal itu kembali ke gua untuk menyelamatkan adiknya.
Pada titik ini plot cerita cukup bertambah menarik. Elodie bukan lagi seorang putri yang harus diselamatkan, tapi menjadi sosok yang berusaha menyelamatkan. Apalagi, setelah bertarung dengan sang naga, ia kemudian berusaha membalas dendam pada kerajaan Aurea.
Jadi yah… harus diakui film Damsel ini cukup bisa lepas dari klise cerita princess dan klise “damsel in distress” pada umumnya. Hm, ya kecuali yang 10% tadi. Selain itu, sosok ibu tiri yang biasanya jahat di sini juga tidak ada. Sang ibu tiri justru orang yang paling peduli dengan Elodi dan Floria.
Hal menarik lain yang bisa disebut di sini adalah dalam usaha untuk menyelamatkan diri, sosok Elodie cukup mengingatkan kita pada sosok Enola Holmes yang juga diperankan oleh Millie Bobby Brown. Entah apakah arahan sang sutradara memang begitu atau aspek lain yang menyebabkan bebrapa adegan terlihat seperti itu.
Film Damsel Cukup Menarik
Secara teknis dan detil, film Damsel memang punya beberapa kekurangan. Untuk beberapa orang, mungkin kekurangan itu bisa mengganggu. Di sisi lain, film ini tetap mampu menyajikan cerita yang menghibur. Tidak benar-benar menggigit, tapi cukup bisa membuat kita mengikuti ceritanya.

Jadi yah… boleh dibilang film ini cukup fun untuk mengisi waktu luang. Kalau kamu nggak nonton, kamu tidak ketinggalan apapun. Maksud saya, kalau mau dibandingkan, film Dune: Part Two mungkin lebih punya sisi “wajib nonton” dari film Damsel. Tapi kalau kamu mau nonton, ya nggak rugi kok.