Film Nimona kami masukkan dalam daftar film kartun terbaik di Netflix. Kami pikir pilihan itu nggak salah. Karena toh film ini juga menjadi nominasi di berbagai pernghargaan bergengsi seperti Academy Awards, Annie Awards, dan Critics’ Choice Awards untuk kategori Film Animasi Terbaik.
Kalau kamu kebetulan belum nonton tapi penasaran, mungkin ada baiknya kita lihar lebih jauh soal film ini.
Nimona adalah sebuah film animasi yang menyilangkan tema fantasi dan fiksi ilmiah yang dibuat berdasar novel grafis berjudul sama karya ND Stevenson. Pengisi suara tokoh-tokohnya meliputi Chloe Grace Moretz, Riz Ahmed, Eugene Lee Yang, dan Frances Conroy.
Sebelum dirilis di Netflix, film ini sempat hampir batal dibuat karena the Walt Disney Company membeli 20th Century Fox. Yah, Blue Sky Studio yang membuat film ini ditutup setelah akuisisi itu. Untungnya Annapurna Pictures menghidupkan kembali proyek ini dan menyerahkan animasinya pada DNEG Animation, lalu menawarkan distribusinya pada Netflix.
Yah, perjalanan produksi filmnya memang dramatis. Tapi bagaimana dengan film itu sendiri?
Cerita Nimona
Secara singkat, Nimona mengikuti perjalanan Ballister Boldheart, seorang tentara yang difitnah membunuh Ratu Valerin. Dalam pelariannya, ia bertemu seorang gadis shapeshifter bernama Nimona, yang mengangkat dirinya sendiri menjadi rekan Ballister. Mereka berdua pun berusaha membuktikan Ballister yang tidak bersalah. Namun, ternyata ada rahasia yang tersembunyi di balik itu semua.

Cerita di film ini memiliki latar di sebuah kerajaan yang secara teknologi sudah canggih tapi masih menganut sistem raja dan ksatria ala abad pertengahan. Rakyat di kerajaan itu dilindungi oleh pasukan Ksatria Elit yang dibuat oleh Gloreth, ksatria legendaris yang membunuh “monster hitam besar”.
Ballister Boldheart merupakan tentara dari rakyat biasa yang pertama kali diangkat menjadi Ksatria Elit. Namun saat prosesi berjalan, pedang Ballister menembakkan laser dan membunuh Ratu Valerin. Ballister pun melarikan diri setelah tangan kanannya dipotong oleh Ambrosius Goldenloin, yang sebenarnya kekasihnya.
Ballister kemudian bertemu dengan Nimona, pengubah bentuk yang kemudian menjadi rekannya. Mereka berdua berusaha membersihkan nama Ballister dengan menyusup ke markas Ksatria Elit dan pada akhirnya mendapat pengakuan dari Direktur Pasukan Elit itu bahwa ia lah yang membunuh Ratu Valerin dengan menukar pedang Ballister.
Namun, setelah pengakuan Direktur itu menjadi viral, sang Direktur menemukan bahwa sebenarnya Nimona adalah “monster hitam” yang dikalahkan Gloreth dulu. Ia pun segera membalikkan fakta bahwa Nimona-lah yang menyamar sebagai dirinya dan membunuh sang Ratu.
Imajinatif dan Fun
Dari awal kita sudah bisa melihat kalau film Nimona ini memang imajinatif dan fun. Paling tidak, setelah kisah soal legenda Gloreth mengalahkan monster dan masuk ke masa 1000 tahun setelah itu, kita melihat sebuah dunia yang unik. Canggih, tapi masih menganut sistem ksatria.

Kita juga melihat sebuah dunia penuh warna yang menarik. Film ini banyak menonjolkan warna-warna futuristik yang bernuansa neon, tapi menariknya warna-warna itu tidak terlalu kuat (atau dengan istilah yang sedikit teknis, tingkat saturasinya tidak tinggi).
Kemudian ceritanya pun berjalan cukup dinamis. Dari informasi soal legenda Gloreth, memperkenalkan siapa itu Ballister, Ambrosius, Direktur, dll untuk kemudian masuk ke konflik utama, pembunuhan sang ratu.
Lalu, masuklah Nimona. Ia adalah karakter yang menarik. Walau sekilas kelihatan biasa, tingkahnya penuh dengan kekacauan dan ia memang suka kekacauan. Itu juga sebabnya ia mendekati Ballister untuk menjadi sidekick-nya.
Kekacauan itu mungkin bisa dipahammi mengingat pada hakikatnya ia adalah seorang shapeshifter. Film ini juga berhasil menunjukkan sosok Nimona itu dengan baik. Wajahnya sangat ekspresif dengan berbagai emosi dan ia juga bisa bergerak cepat ke sana ke sini.
Apalagi setelah ia berubah bentuk, misalnya ketika menyelamatkan Ballister dari penjara. Nimona berubah bentuk menjadi badak, cerpelai, gorila, burung unta, dan juga ikan paus. Semuanya berwarna merah muda. Bentuknya juga sangat kartun dan komikal.

Semua itu memang berhasil membuat film ini menjadi sebuah tontonan yang enak dilihat. Baik dari sisi tampilan visual maupun dari sisi cerita.
Plotnya Tidak Sesederhana Itu
Yeah, inti cerita film ini memang tentang bagaimana Ballister berusaha membersihkan namanya dengan bantuan Nimona (yah, dia sebenarnya cuma suka ribut-ribut sih). Tapi toh ceritanya tidak sesederhanya itu.
Lihat saja waktu mereka berdua berhasil mendapatkan pengakuan dari Direktur. Saat mereka mengira permasalahan akan segera selesai, sang Direktur mengetahui kalau Nimona adalah monster yang dikalahkan oleh Gloreth. Sang Direktur kemudian memutar balikkan fakta yang ada, dan rakyat percaya.
Di sini kita bisa melihat bagaimana merubah kepercayaan yang sudah tertanam begitu lama, susah dilakukan. Bahkan fakta pun bisa dipuntir untuk menyesuaikan narasi dengan memanfaatkan kepercayaan yang ada.
Dalam hal ini tentu saja, sosok monster yang dikalahkan Gloreth adalah momok yang mengerikan dan monster secara umum merupakan sesuatu yang buruk dan jahat. Pada akhirnya, Nimona tetap dianggap sebagai pusat masalah.
Ironisnya, dahulu kala Nimona dan Gloreth pun bersahabat. Namun persahabatan mereka juga hancur akibat opini publik yang tidak benar dan Gloreth yang termakan stigma tersebut.

Ketika Ballister juga menunjukkan bahwa ia menolak Nimona, itulah titik akhirnya. Nimona pun berubah menjadi monster sesungguhnya, yang sudah tidak peduli dengan hal lain selain kehancuran.
Jadi bisa dilihat, film ini memang memiliki tema yang sebenarnya cukup berat. Tapi untungnya film ini dikemas dengan imajinatif dan menyenangkan seperti sudah dibahas sebelumnya.
Film Nimona Memang Bagus
Secara keseluruhan, film Nimona memang memuaskan. Dengan desain karakter dan world-building yang bagus, pendekatan artistik yang keren, ritme cerita yang dinamis, dan humor yang cerdas, film ini memberikan satu paket tontonan lengkap.
Kalau kamu memang sedang mencari film yag fun, silakan tonton film ini. Nimona bisa kamu lihat di Betflix.