Ruler of the Land: Komik Korea Seru Sebelum Era Webtoon

ruler of the land

Saat ini, sudah ada begitu banyak komik Korea — dikenal dengan istilah manhwa — yang bisa kamu baca dengan mudah secara digital. Bahkan boleh dibilang, saat ini manhwa — bersama manhua — mendominasi dunia komik digital. Tapi di antara berbagai manhwa baru tersebut ada satu judul komik Korea jadul yang masih bertahan. Ruler of the Land.

Dulu, di masa ketika manga-manga legendaris, seperti Naruto, Bleach, dan One Piece, mulai populer, saya cukup memandang sebelah mata komik Ruler of the Land. Saat itu saya merasa kalau manhwa masih belum sebagus manga. Apalagi gaya gambar komik Korea satu ini cukup terlihat kuno di awal penerbitannya jika dibandingkan manga-manga mutakhir.

Ternyata sikap saya itu salah. Saat mulai membacanya, saya terjun ke sebuah petualangan yang seru. Lalu, di luar dugaan, Ruler of the Land terus melaju, bahkan tetap mampu menembus era komik digital.

Nah, kalau kamu termasuk salah satu yang belum membaca komik Ruler of the Land, ijinkan saya memberi sedikit gambaran soal kenapa manhwa satu ini asik dibaca.

Cerita Ruler of the Land

Ruler of the Land mengikuti petualangan Han Bi Kwang, seorang pemuda bandel yang mata keranjang. Ia adalah murid ke-6 dan termuda dari pemimpin sekte aliran hitam terbesar, Cheon Ma Sin Gun, dan dipercaya untuk membawa golok sakti sekte itu, Golok Naga Api, yang juga merupakan salah satu dari Delapan Senjata Pusaka di murim.

han bi kwang ruler of the land

Walau begitu, Han Bi Kwang ternyata sebenarnya tidak suka bertarung dan tidak memiliki kemampuan ilmu silat apa pun. Kemampuan terbaik yang ia punya adalah ilmu meringankan tubuh yang hebat dan kemampuannya meniru ilmu silat orang lain dengan tepat (walau tanpa kualitas kekuatan yang sama). Bi Kwang lebih sering memanfaatkan ilmu meringankan tubuhnya untuk kabur dari pertarungan.

Dalam petualangannya, ia bertemu dengan Dam Hwarin, seorang gadis yang menyamar sebagai pendekar pria. Hwarin merupakan cucu dan murid dari salah satu tokoh legendaris di murim, Kaisar Pedang, dan pemegang Pedang Ma Ryong, salah satu dari Delapan Senjata Pusaka di murim. Mudah diduga, Bi Kwang pun jatuh cinta pada Hwarin.

Petualangan Han Bi Kwang dan pertemuannya dengan Hwarin kemudian membawanya pada berbagai konflik yang terjadi di murim, baik itu dari aliran hitam maupun putih, perebutan Delapan Senjata Pusaka, ancaman terhadap murim itu sendiri, dan misteri masa lalunya.

Plot Hero Journey Klasik

Seperti yang bisa dilihat dari sinopsis cerita Ruler of the Land di atas, Han Bi Kwang pada awalnya adalah seorang yang tidak bisa diandalkan. Namun seiring berjalannya cerita, ia mengalami perkembangan karakter seperti yang terlihat pada konsep hero journey pada umumnya.

Bi Kwang menghadapi berbagai tantangan dan halangan yang membuatnya sadar kalau ia tidak bisa bertingkah begitu-begitu saja. Lalu ia juga bertemu dengan berbagai tokoh dari dunia murim yang berpengaruh dan mengajarinya berbagai ilmu, seperti Dewa Golok, Guege, bahkan juga Kaisar Pedang.

han bi kwang ruler of thee land

Dari sekedar meniru jurus lawan untuk kemudian kabur, Bi Kwang kemudian menjadi salah satu sosok yang diperhitungkan. Bahkan meraih kepercayaan lebih jauh dari Cheon Ma Sin Gun dalam menghadapi Jaha Masin.

Lalu, dalam mengantar petualangan Han Bi Kwang, plot cerita Ruler of the Land disusun dengan bagus. Melalui berbagai plot dan sub plot, cerita beralih dengan cantik, tidak saja soal perkembangan Bi Kwang sendiri, tapi peristiwa besarnya.

Jika awalnya kita diberi gambaran soal pertarungan antara aliran hitam dan putih, pada akhirnya cerita mengungkap ancaman sebenarnya, yaitu dari Sinji. Hal ini kemudian membawa kita pada pertempuran besar antara murim — baik aliran hitam maupun putih — melawan Sinji.

World Building-nya Keren

Salah satu hal yang menarik dari komik Ruler of the Land adalah bagaimana dunia persilatan dibangun di dalamnya. Baik berbagai sekte yang terlibat, sampai persenjataan — termasuk Delapan Senjata Pusaka.

Lihat saja Cheon Ma Sin Gun dan sekte yang dipimpinnya. Sebelum banyak mahwa bertema murim menampilkan Sekte Iblis dan pimpinannya Iblis Agung — seperti Chronicles of Heavenly Demon, Nano Machine, atau Chronicles of the Demon FactionRuler of the Land sudah menampilkannya dengan cukup mendetil.

Cheon Ma Sin Gun memiliki beberapa murid hebat dan Sekte tersebut juga memiliki pasukan Angin Hitam (Black Wind) yang mengabdi baik pada sekte maupun tiap murid. Tiap pasukan Angin Hitam juga memiliki pemimpin mereka sendiri.

pasukan black wind

Lalu seperti di kisah dunia persilatan klasik, kita juga melihat berbagai tokoh sakti di dalamnya. Seperti Cheon Ma Sin Gun sendiri, Kaisar Pedang, Dewa Golok, Iblis Golok, atau Guege (pemimpin sekte pengemis). Belum lagi Sekte Sinji yang mengancam murim.

Begitu juga dengan Delapan Senjata Pusaka yang diperebutkan di komik ini. Tiap senjata memiliki “jiwa”, kemampuan, dan karakteristiknya masing-masing dan akan “mengakui” pemiliknya. Seperti Golok Naga Api yang dipegang Han Bi Kwang yang baru mengeluarkan kemampuan sebenarnya setelah mengakui Han Bi Kwang.

Biasanya, istilah world building memang lebih sering dipakai untuk menggambarkan cerita-cerita high fantasy. Tapi saya pikir dunia di komik Ruler of the Land ini cukup luar biasa sehingga boleh disebut punya word building yang baik.

Kocak dan Seru

Salah satu daya tarik komik Asia — entah itu manga, manhwa, atau manhua — adalah kemampuannya menghadirkan kelucuan. Ruler of the Land juga seperti itu, terutama di bagian-bagian awal cerita.

Pusat kelucuannya tentu saja ada di sosok Han Bi Kwang yang hidup seenaknya dan mata keranjang. Apalagi ditambah dengan ia ternyata tidak bisa kung fu. Kondisi itu sering menghadirkan situasi yang tak terduga dengan berbagai kekonyolan.

cheon ma sin gun vs jaha masin

Sayangnya, seiring berjalannya cerita dan semakin dalam konflik di dalamnya, kelucuan yang awalnya meramaikan komik ini cukup jauh berkurang. Di sisi lain, porsi itu digantikan oleh berbagai pertarungan dan pertempuran dahsyat.

Dalam hal aksi, Ruler of the Land juga mampu membangun “penantian” atas pertarungan epik. Contohnya ketika Kaisar Pedang akhirnya berhadapan dengan Jaha Masin, atau ketika Cheon Ma Sin Gun tiba di perbatasan Sinji dan juga bertarung dengan Jaha Masin. Mungkin mirip ketika kita membaca soal kedahsyatan pertarungan Hashirama melawan Madara dan akhirnya melihat pertarungan mereka.

Punya Chapter Yang Banyak

Yeah. Komik Ruler of the Land pertama kali dirilis pada tahun 2006 dan diterbitkan di Indonesia oleh Elex Media Komputindo pada tahun 2008. Saat ini, ketika artikel ini ditulis di tahun 2024, kisahnya masih berlanjut dan sudah mencapai chapter 669 dalam 90 volume.

Memang, prestasinya masih belum bisa disandingkan dengan One Piece yang (saat artikel ini ditulis) mencapai chapter 1111. Tapi toh prestasi Ruler of the Land tidak bisa diremehkan begitu saja. Ada banyak perkembangan terjadi di komik ini, termasuk gaya gambarnya.

Memang, harus diakui kalau chapter-chapter terbaru komik ini memiliki perkembangan yang cukup lambat dan masih berkutat di pertarungan melawan Jaha Masin. Yah, ini mungkin memang menjadi salah satu penyakit komik. Jujutsu Kaisen saja (pada saat artikel ini ditulis) masih berkutat dengan pertarungan melawan Sukuna dengan menghadirkan lawan silih berganti.

Anyway, jumlah chapter yang banyak ini berarti kamu punya bahan bacaan yang banyak juga kalau kamu belum baca komik satu ini. Kalau kamu suka dengan cerita dunia persilatan, komik Ruler of the Land wajib dilirik.

Penulis

Kalau menurutmu bagaimana?