Waktu saya membahas serial Netflix terbaru dan menulis serial Eric, terus terang sinopsis ceritanya tidak memunculkan bayangan apa pun di benak saya. Serial yang dibintangi Benedict Cumberbatch ini bercerita tentang seorang pemain boneka yang anaknya hilang dan berharap ia kembali saat melihat boneka baru hasil rancangannya itu.
Bukan apa-apa. Kalau serial itu bergenre drama keluarga, saya masih bisa membayangkan akan seperti apa ceritanya. Tapi ini adalah sebuah serial thriller psikologis. Melihat genre itu, mau tidak mau, saya membayangkan cerita seperti Ripley. Hm, dengan boneka? Bakal seperti apa ya?
Oleh karena itu, ketika serial Eric ini dirilis di Netflix pada tanggal 30 Mei 2024, saya menontonnya. Yah, saya segera mendapat jawaban soal seperti apa serial itu. Nah, kalau kamu termasuk salah satu yang penasaran dan ingin tahu lebih jauh sebelum menontonnya, coba abang kasih paham di sini.
Sinopsis Serial Eric
Vincent Anderson (Benedict Cumberbatch) adalah seorang pemain boneka terkenal di New York pada tahun 1980an. Acara TV-nya, Good Day Sunshine, sangat disukai oleh anak-anak. Begitu populernya acara itu, sampai dipakai sebagai kendaraan politik oleh sang Walikota.

Di sisi lain, kehidupan keluarga Eric tidak bahagia. Ia menjauhi orang tuanya, terutama ayahnya yang merupakan pebisnis properti sukses. Pernikahannya pun tidak berjalan baik. Ia sering bertengkar dengan istrinya, Cassie (Gaby Hoffmann), di hadapan anak mereka, Edgar (Ivan Morris Howe).
Suatu pagi, Cassie menyuruh Vincent mengantar Edgar ke sekolah. Namun Vincent mengatakan kalau Edgar sudah besar dan bisa pergi ke sekolah sendiri, apalagi letak sekolah mereka cukup dekat. Edgar yang malas mendengar orang tuanya bertengkar lagi segera mengambil tas dan berangkat sendiri. Namun, Edgar tidak pernah sampai ke sekolah.
Vincent yang menghadapi tekanan di studio untuk membuat sesuatu yang baru di acara itu terlambat mengetahui hilangnya Edgar. Menyesal, ia pergi ke kamar Edgar. Di sana ia melihat bahwa Edgar menggambar sosok monster bernama Eric.
Vincent pun menjadi terobsesi dengan monster itu. Ia berusaha membuat Eric menjadi boneka baru di Good Day Sunshine, sehingga jika Edgar melihatnya, ia mau kembali ke rumah. Bahkan ia mulai melihat sosok Eric di kehidupan nyata.
Namun semua tidak berjalan sesuai harapan. Karena Eric semakin menjadi alkoholik dan susah diajak bekerja sama, ia dipecat dari Good Day Sunshine, tapi karakter Eric tetap dipakai. Sementara itu, Cassie juga mengakui kalau selama ini ia berselingkuh, lalu menyuruh Vincent keluar dari rumah mereka.

Di sisi lain, Michael Ledroit (McKinley Belcher III), seorang detektif dari divisi orang hilang, yang menyelidiki kasus Edgar, mencurigai praktek perdagangan dan prostitusi anak di balik klub The Lux, yang berada di dekat rumah Vincent. Kasus hilangnya Edgar ternyata tidak seperti yang terlihat.
Performa Pemeran Bagus, Ceritanya B Ajah
Jadi… Yah, ternyata memang ada cukup banyak sisi psikologis di serial Eric ini. Terutama dari tokoh Vincent sendiri yang ternyata memang sering berhalusinasi, termasuk Eric. Begitu juga dengan berbagai tokoh lain dengan masalah dan obsesinya masing-masing. Hanya saja, kalau kita bicara soal sisi thriller-nya, hm… tunggu dulu.
Berangkat dari kasus anak hilang, serial Eric ini menghadirkan banyak hal. Mulai dari konflik keluarga seperti suami istri juga orang tua dan anak, masalah gay, perdagangan anak dan prostitusi di bawah umur, sampai ke konspirasi pemerintahan.
Sebenarnya masalah-masalah itu merupakan modal yang menarik untuk diolah. Sayangnya, serial ini tidak memiliki satu plot yang kuat untuk menjadi pendobrak, yang mampu membawa sub plot lain dengan bagus.

Saat kita menonton Ripley, paling tidak kita masih penasaran dengan apa yang dilakukan oleh si tokoh utama. Ketika menonton 3 Body Problem atau Bodies, kita bisa penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Di serial Eric, tidak ada satu masalah yang benar-benar memancing rasa ingin tahu atau penasaran. Oke, memang serial ini bukan kisah misteri seperti itu. Toh pada kenyataannya ada nuansa misteri di situ. Sesuatu yang bisa menjadi pengikat yang lebih baik bagi pecahan-pecahan cerita lainnya.
Karena tidak ada yang mengikatnya, berbagai sub plot yang ada juga jadi terasa kurang kuat. Bahkan kadang nuansanya jadi agak aneh dan nanggung. Walau ada kontras antara boneka dari acara anak-anak dan bisnis gelap bawah tanah, hal itu tidak memberikan efek dramatis seperti yang saya harapkan.
Ironisnya, sosok Eric sendiri menjadi salah satu sosok yang tidak jelas. Kadang ia mendorong Vincent untuk mencari Edgar, kadang ia mematahkan semangat Vincent. Oke, mungkin ia memang menjadi cerminan pikiran Vincent yang labil.
Tapi posisinya yang tidak jelas itu tidak banyak memberikan sesuatu yang berarti dan pada akhirnya tidak berkesan. Bahkan saat akhirnya Vincent mengonfrontasi Eric, adegan itu jadi kelihatan cukup konyol.
Pada akhirnya, menurut saya sosok Eric ini tidak cukup kuat untuk menjadi judul serial yang membungkus cerita keseluruhannya.

Sungguh sayang. Padahal para pemeran di serial Eric ini berhasil memberikan performa yang bagus. Mulai dari Benedict Cumberbatch sampai ke pemeran pendukung lainnya.
Yah, Benedict Cumberbatch sudah kita ketahui kemampuan aktingnya, juga kemampuannya sebagai pengisi suara. Ia sudah mendapat nominasi Oscar untuk The Imitation Game (2014) dan The Power of the Dog (2021). Selain itu, ia juga menjadi suara Smaug di trilogi The Hobbits.
Penampilan menarik lainnya hadir dari Dan Fogler, yang sebelum ini kita saksikan aksinya sebagai Jacob Kowalski di film-film Fantastic Beasts. Di sini, ia berperan sebagai Lennie Wilson, rekan Vincent di Good Day Sunshine, yang ternyata terlibat kasus kelam di masa lalu.
Lumayan Kalau Lagi Gabut
Setelah nonton serial Eric, terus terang perasaan saya tidak banyak berubah. Awalnya saya kurang bisa menangkap atau membayangkan ceritanya, setelah itu tetap tidak punya kesan apapun yang kuat. Biasa saja.
Lagi-lagi, sungguh disayangkan. Ada premis unik di sini, ada pemeran yang tampil bagus, ada sinematografi dan sisi artistik yang berhasil menangkap suasana 80an, tapi tidak ada tulang punggung yang kuat untuk menyangga itu semua.
Yah, mungkin Eric bisa jadi hiburan yang lumayan kalau memang lagi senggang. Tapi jujur saja, masih banyak serial lain yang lebih berkesan.