Siapa Kwisatz Haderach dan Lisan al Gaib di Mitologi Dune?

paul atreides diidentikkan sebagai kwisatz haderach dan lisan al-gaib di dune

Siapa Kwisatz Haderach dan Lisan al Gaib sebenarnya? Mungkin pertanyaan itu muncul di benak para penonton film Dune yang tidak mengikuti novel aslinya. Pertanyaan yang cukup wajar mengingat informasi tentang kedua nama itu cukup kabur di film-film tersebut.

Di sisi lain, Paul Atreides, sang tokoh utama di cerita Dune, sering dikaitkan dengan kedua nama itu. Ia dianggap sebagai seorang mesias atau “Yang Terpilih” (The Chosen One) yang memiliki kekuatan prekognitif dan akan mengubah dunia.

Walau kita sudah mendapat gambaran kalau kedua nama itu berhubungan dengan konsep mesianis, tetap saja kita belum mendapat gambaran seutuhnya, terutama yang berkaitan dengan mitologi yang ada di cerita Dune.

Supaya mendapat gambaran lebih jelas, mari kita telusuri bersama makna kedua nama itu. Harap diperhatikan, uraian ini lebih berdasar film — baik Dune: Part One dan Dune: Part Two — yang didukung elemen dari bukunya.

Siapa Kwisatz Haderach?

Kwisatz Haderach adalah sosok laki-laki Bene Gesserit, yang mewariskan ingatan nenek moyang baik laki-laki maupun perempuan, dan memiliki kemampuan menjembatani ruang dan waktu melalui penerawangannya.

Nama ini kebanyakan dipakai oleh ordo Bene Gesserit, yang beranggotakan perempuan. Di cerita Dune, nama itu diambil dari istilah kuno Chakobsa, dari kultur Bhotani (kelompok pembunuh), yang berarti “Memotong Jalan”.

lady jessica dan paul atreides di dune part one

Kwisatz Haderach akan menjadi murid Ibu Tetua Bene Gesserit dan diharapkan bisa mengakhiri konflik panjang yang terjadi di antara dua keluarga besar, yaitu Atreides dan Harkonnen, dan pada akhirnya duduk sebagai penguasa galaksi yang dikontrol oleh Bene Gesserit.

Sosok ini menjadi obsesi dari Bene Gesserit. Untuk mencapai kelahiran sosok itu, mereka melakukan rencana jangka panjang melalui program keturunan yang ketat. Anggota Bene Gesserit hanya boleh melahirkan anak perempuan yang akan dinikahkan pada tokoh yang berpengaruh.

Rencana awal mereka adalah menikahkan anak perempuan dari keluarga Atreides (anak Leto Atreides dan Lady Jessica) dengan anak laki-laki keluarga Harkonnen. Namun Lady Jessica memberontak dan melahirkan anak laki-laki, Paul Atreides.

Paul Atreides sendiri sudah menunjukkan bakatnya sebagai calon Kwisatz Haderach dengan mulai memiliki kemampuan menerawang masa depan di usia muda. Di usia 15 tahun, Paul diuji kemampuannya oleh Ibu Tetua Bene Gesserit.

Namun, peristiwa pembunuhan Leto Atreides dan pembantaian keluarga Atreides membuat Paul mencurigai Bene Gesserit dan berpotensi merusak rencana mereka. Bene Gesserit pun ternyata menyiapkan sosok lain yang berpotensi melahirkan sosok Kwisatz Haderach, yaitu melalui hubungan Feyd-Rhauta Harkonnen dan Lady Margot Fenring.

Paul Atreides kemudian mendapat kemampuan yang lebih kuat setelah meminum Air Kehidupan yang dianggap sebagai “Pencemaran” oleh Bene Gesserit. Ia juga melawan kaum Bene Gesserit. Untuk sementara, Ordo Bene Gesserit mendapati rencana mereka hancur dan kehilangan sosok Kwisatz Haderach mereka.

Di sisi lain, muncul juga adik perempuan Paul, Alia Atreides, yang juga memiliki kemampuan prekognisi dahsyat, yang juga berpotensi menjadi sosok tersebut. Lalu, di novel Dune, nantinya akan ada sosok lain (anak Paul) yang melanjutkan peran ini.

Siapa Lisan al Gaib?

Lisan al Gaib adalah sosok penyelamat — mesias atau mahdi — yang ada di legenda kaum Fremen. Ia disebut akan merubah dunia — terutama Arrakis — menjadi lebih baik (disebut bisa merubah gurun Arrakis menjadi daratan subur).

Mitos Lisan al Gaib terutama dipercaya oleh kaum Fremen dari wilayah Selatan Arrakis, seperti Stilgar dan kaum Fundamentalis. Sementara orang-orang Utara memandangnya secara skeptis dan percaya kalau perubahan terjadi karena perjuangan (dalam arti sosok pemimpin dari kaum Fremen sendiri).

Istilah Lisan al Gaib, tentu saja, merupakan adaptasi dari bahasa Arab, yaitu “Lisan” yang berarti “Lidah” (dalam hal ini ucapan), dan “al Gaib” yang berarti “Tak Terlihat”. Nama ini secara tidak langsung juga merujuk pada kemampuan sang mahdi untuk melihat masa depan dan merubahnya ke arah yang lebih baik.

paul atreides dan lady jessica di fremen

Yang tidak kalah menarik, ada kemungkinan Frank Herbert (penulis novel Dune) memainkan kata-kata itu lebih jauh, yaitu memakai referensi bahasa Arab “Al Graib” yang berarti “Orang Asing”. Hal ini merujuk pada kehadiran Paul Atreides sebagai orang asing di tengah kaum Fremen.

Paul Atreides, yang datang ke kaun Fremen bersama ibunya Lady Jessica, memang awalnya tidak disambut dengan baik oleh kaum Fremen. Mungkin hanya Stlgar dan beberapa orang yang mempercayainya.

Namun, Paul kemudian mempelajari dan merangkul budaya Fremen. Termasuk mengubah namanya menjadi Paul Muad’Dib Usul, setelah berhasil melalui ujian mereka dan ikut serta berperang melawan keluarga Harkonnen.

Ibu Paul, Lady Jessica, yang kemudian menjadi Ibu Tetua (Referend Mother) kaum Fremen, menyebarkan isu bahwa Paul Atreides memang merupakan sosok Mahdi yang dinanti. Sesuatu yang awalnya tidak disukai oleh Paul sendiri.

paul atreides meraih status lisan al gaib

Paul Atreides kemudian meraih kepercayaan penuh sebagai sosok Lisan al Gaib setelah ia minum Air Kehidupan, yang sebenarnya melanggar tradisi Fremen (dan juga secara tidak langsung melanggar tradisi Bene Gesserit). Ia menunjukkan kemampuan melihat masa lalu dengan menyebutkan fakta-fakta dari beberapa pemimpin Fremen di pertemuan besar kaum itu.

Denegan kepercayaan itu, Paul bisa menggerakkan seluruh kaum Fremen untuk melawan keluarga Harkonnen dan pasukan Emperor Shaddam IV.

Apakah Kwisatz Haderach dan Lisan al Gaib Sama?

Secara prinsip, sebenarnya Kwisatz Haderach dan Lisan al Gaib merupakan dua sosok yang berbeda. Terutama karena dua sosok itu berasal dari dua kepercayaan yang berbeda pula.

Yang satu merupakan sosok dari kepercayaan Bene Gesserit dan memiliki peran yang lebih besar, berhubungan dengan kekuatan yang dimiliki beserta masa depan galaksi. Sementara yang lain, merupakan sosok dari kepercayaan kaum Fremen dan memiliki peran yang lebih spesifik, berhubungan dengan nasib kaum Fremen.

karakter paul atreides di film dune part two

Walau begitu, keduanya memang memiliki unsur “Penyelamat” atau mesianis yang sama. Di cerita Dune, kedua sosok itu direpresentasikan pada diri Paul Atreides melalui berbagai peristiwa dan intrik politik yang terjadi.

Kisah “The Chosen One” di Cerita Fiktif

Bisa kita lihat bahwa konsep mesias merupakan salah satu tema penting di cerita Dune. Konsep ini, yang bisa dianggal sebagai konsep “Yang Terpilih” atau “The Chosen One” memang lazim dipakai pada berbagai cerita fiktif, terutama genre fantasi. Lihat saja Harry Potter atau The Matrix.

Walau begitu, boleh dibilang kalau sosok mesias di film Dune ini unik. Karena melibatkan dua sosok dari kepercayaan berbeda yang kemudian terwujud melalui berbagai intrik politik di dalamnya. Jadi tidak serta merta Paul Atreides menjadi sosok penyelamat.

Nah, semoga sedikit uraian soal Kwisatz Haderach dan Lisan al Gaib di atas bisa membantumu lebih memahami peristiwa penting di film Dune.

Penulis

Kalau menurutmu bagaimana?