Sebenarnya ada banyak adegan di manga “One Piece” yang tidak diadaptasi ke anime. Seperti apa adegannya? Mari kita lihat.
“One Piece” adalah anime yang diadaptasi dari manga berjudul sama, karya Eichiiro Oda. Sebagai anime hasil adaptasi manga, sudah bukan rahasia lagi kalau ada banyak adegan di manga yang nggak diikutkan ke dalam versi anime.
Walaupun rasanya sayang sekali, tapi ada beberapa adegan di manga “One Piece” yang untungnya tidak diadaptasi ke dalam versi anime. Alasannya beragam, ada yang bisa menimbulkan kontroversi, sampai ada yang bisa membuat anime “One Piece” sangat mengerikan.
Lalu apa saja adegannya? Kebetulan saya telah merangkum beberapa adegan manga yang nggak diadaptasi ke anime “One Piece.” Kamu bisa simak ulasan berikut untuk mengetahui jawabannya.
Teknik Balet Bentham Mengacu Pada LGBTQ+
Bentham adalah karakter penuh warna dengan tipe serangan yang berasal dari teknik balet. Di dalam anime, gaya bertarung Bentham awalnya disebut Ballet Kenpo. Tapi ternyata di dalam manga, teknik bertarungnya dinamakan ‘Okama Kenpo.’

Fyi, Okama sendiri merupakan istilah Jepang yang dipakai untuk memanggil anggota komunitas LGBTQ+. Tapi karena LGBTQ+ menjadi isu rumit di berbagai negara, jadi pencipta anime memilih untuk tidak memasukkan istilah tersebut. Bayangkan kalau istilah Okama Kenpo jadi dipakai di anime “One Piece,” mungkin anime ini bakal dicekal di negara yang sangat anti dengan komunitas LGBTQ+.
Fakta Kecanduan Rokok Sanji
Semua penggemar “One Piece” tentu tahu kalau Sanji sering mimisan dan punya kebiasaan merokok. Di manga atau animenya, Sanji sendiri memang digambarkan sebagai perokok berat. Tapi di anime, Sanji diceritakan mulai merokok saat sudah dewasa.

Tapi sebenarnya di manga, Sanji sudah kecanduan rokok sejak masih kecil, atau tepatnya saat ia pertama kali menginjakkan kaki di dapur Zeff.
Yah, memang selama ini ada banyak anak di bawah umur yang sudah kecanduan rokok. Tapi hal tersebut tentu bukan perilaku yang pantas dielu-elukan di dalam tayangan anime. Apalagi mengingat penggemar anime “One Piece” yang juga banyak diisi oleh kalangan di bawah umur. Kalau sampai fakta Sanji kecanduan rokok sejak kecil diadaptasi ke anime, khawatirnya hal tersebut akan memberi contoh ke anak-anak yang menontonnya.
Tato Asli Ace
Dalam manga, tato punggung Ace awalnya adalah Manji. Bukannya tengkorak dan tulang bersilang seperti yang digambarkan dalam anime. Manji sendiri merupakan simbol berbentuk salib dengan lengan tegak lurus yang dipanjangkan, dan menekuk di sudut kanan.

Manji melambangkan keilahian, keberuntungan dan matahari dalam agama Timur. Tapi, penonton Barat sering mengaitkannya dengan logo Nazi Jerman saat Perang Dunia II. Karena perspektif Manji selalu dikaitkan dengan ideologi berbahaya, itulah yang menyebabkan ia diganti dalam anime.
Asal-Usul Bekas Luka di Wajah Luffy
Mayoritas studio produksi bakal menghindari gambar-gambar yang menyakiti diri sendiri. Apalagi kalau anime tersebut ditujukan untuk penonton di bawah umur. Fakta itu terlihat dalam cerita tentang bagaimana Luffy mendapat bekas luka di wajahnya.

Di manga, asal-usul bekas luka di wajah Luffy dijelaskan dengan sangat rinci. Luffy tidak mendapatkan bekas luka tersebut dari orang lain, melainkan dia melakukan hal yang ‘sangat ekstrem’ demi membuktikan keberaniannya. Sayangnya adegan tersebut sama sekali tidak ditampilan dalam versi anime.
Sejarah Hilangnya Kaki Zeff
Zeff kehilangan kakinya di bawah air saat mencoba menyelamatkan Sanji di anime. Ini adalah momen emosional, karena momen ini menunjukkan sisi lain Zeff yang ternyata nggak 100% egois. Bahkan di scene ini Zeff terlihat peduli banget sama Sanji.

Padahal di manga, alasan hilangnya kaki Zeff sangat dramatis. Ternyata ia memakan kakinya sendiri setelah memberi Sanji semua makanan, ketika mereka berdua terjebak di pulau. Walau adegan mengerikan seperti itu dihilangkan, tapi hal tersebut tidak menghilangkan beban emosional Zeff yang kehilangan kakinya demi menyelamatkan Sanji.
Itulah beberapa adegan di manga “One Piece” yang untungnya tidak diadaptasi ke dalam versi anime. Bayangkan kalau adegan-adegan tersebut ditampilan dalam anime, mungkin bakal menimbulkan kontroversi yang besar ya.