Mungkin kamu sudah tahu kalau Ana de Armas berperan sebagai Marilyn Monroe di film “Blonde” yang akan tayang di Netflix. Tapi film itu dikategorikan sebagai tayangan dewasa (NC-17).
Dengan kategori itu, mungkin kita akan bertanya-tanya. Apakah film “Blonde” akan tersedia di Indonesia? Mungkin, seperti film kontrovesial lain, tidak masuk?
Jadi sebelum tayang, ada baiknya kita tahu sedikit lebih jauh soal film ini.
Marilyn Monroe Memang Penuh Sensasi
Ya. Marilyn Monroe memang sebuah figur yang penuh sensasi. Tidak hanya di panggung hiburan, tapi juga di kehidupannya.
Ia terkenal sebagai simbol sensualitas di akhir tahun 50-an dan di awal tahun 60-an. Yah, pose telanjangnya pun menghiasi edisi pertama majalah Playboy. Ia pun termasuk salah satu aktris dengan bayaran termahal di dekade itu.
Namun, di sisi lain, hidupnya pun penuh dengan berbagai skandal. Skandal terbesarnya melibatkan tokoh nomor satu di Amerika, Presiden John F. Kennedy (dengan nyanyian selamat ulang tahunnya yang mengejutkan).

Marilyn Monroe juga mengalami masalah mental dan ketergantungan pada obat-obatan. Ia pun meninggal dunia di usia 36 pada tahun 1962 karena overdosis (kemungkinan bunuh diri).
Sehingga tidak heran kalau banyak orang menyorot kehidupannya. Termasuk terinspirasi oleh sosok Marilyn Monroe. Salah satunya adalah Madonna di masa akhir 80-an dan awal 90-an.
Mendapat Rating ’18 Tahun ke Atas’ (NC-17)
Film ini mendapat rating NC-17 (No One Seventeen and Under Admitted alias 18 tahun ke atas) dari badan perfilman Amerika Serikat (MPA). Pemberian rating ini cukup mengejutkan banyak pihak.
“Blonde” pun menjadi film pertama yang diproduksi untuk layanan streaming (Netflix) dengan rating dewasa. Bahkan, di Amerika, film ini menjadi yang pertama mendapat rating itu dalam 10 tahun terakhir.
Kabarnya karena konten yang ada memang untuk konsumsi dewasa, seperti skandal asmara, eksploitasi, kecanduan obat terlarang, dll. Yah, melihat kehidupan Marilyn Monroe, kelihatannya memang seperti itu. Tapi apa itu saja?
Bukan Biografi Murni
Film “Blonde” diangkat berdasarkan sebuah buku berjudul sama karya Joyce Carol Oates. Buku terbitan tahun 2000 ini merupakan novel fiksi biografi. Memang, sang pengarang sendiri pun menyatakan kalau buku ini jangan dianggap sebagai biografi.

Jadi film “Blonde” juga akan menjadi film fiksi biografi. Kisahnya akan menyorot kehidupan kontras antara sosok Marilyn Monroe di atas panggung dan Norma Jeane (nama aslinya) di balik layar.
Soal ini, Ana de Armas juga memberi komentar, “Ini bukanlah biopik tradisional. Tidak literal. Tidak konvensional. Bahkan tidak kronologis. Ini lebih seperti pengalaman (visual).”
Kalau mau kita bandingkan, mungkin pendekatannya terhadap fakta mirip seperti film “Once Upon a Time in Hollywood” karya Quentin Tarantino.
Jadi, kalau nanti film “Blonde” masuk ke Netflix Indonesia, bersiaplah menonton dengan kepala dingin. Karena, seperti sudah disebut, film ini tetap masuk ke ranah fiksi. Bukan biografi murni.
Sekali lagi, Marilyn Monroe memang sensasional dan fenomenal. Akan menarik melihat bagaimana perwujudannya di film yang tayang di Netflix pada tanggal 28 September 2022.