‘Johnny English Strikes Again’ Review: Apa Jadinya Agen Mata-Mata Old School Berhadapan dengan Villain Digital?

Rowan Atkinson kembali lagi dalam sekuel kedua dari film mata-mata satir ala Bond. Tentu saja, film ini penuh dengan tawa hampir di setiap adegannya.

Seperti yang Kamu tahu, Atkinson dalam film Johnny English sebelumnya memainkan peran sebagai agen mata-mata yang bergaya ala-ala James Bond di tahun 60-an. Yang paling menarik dari sekuel terbarunya adalah gimana Mr. English yang seorang agen lama yang old school dan nggak ngerti teknologi, harus berhadapan dengan villain masa kini yang serba digital dengan peralatan super canggihnya. Nah, apakah Mr. English mampu mengalahkan villain dengan artificial intelligence-nya?

Johnny English Strikes Again menjadi film komedi ringan yang bisa ditonton siapa aja. Harus diakui film ini bakal jadi film yang membosankan kalau bukan Atkinson yang memerankan. Apalagi dengan keahliannya dalam menampilkan humor-humor slapstick khas Mr. Bean yang bikin penonton tertawa lepas. Film ini jadi makin lucu dengan premis di mana orang tua yang gagap teknologi terpaksa berhadapan dengan teknologi baru yang membuat semua kebodohan yang dilakukan Mr. English terlihat wajar dan relatable dengan kehidupan sehari-hari.

Salah satunya adalah adegan di mana Mr. English harus menjalani sesi pelatihan Virtual Reality sebelum menyusup ke rumah villain-nya. Dalam latihan ini, Mr. English nggak sengaja keluar dari track dan dia mengelilingi pusat kota London dengan headset-nya yang masih menyala. Dia menyerang penjahat imajiner di toko buku, bahkan menendang nenek-nenek di kursi roda, juga menyerang pemiliki toko roti dengan sepasang baguette. Dijamin deh, Kamu bakal ketawa nggak berhenti selama adegan ini.

So, is it a good movie? Yap, Johnny English Strikes Again punya banyak poin yang membuatnya jadi film yang layak buat ditonton. Jadi, langsung aja meluncur ke bioskop karena yang baru belum tentu lebih unggul dari yang berpengalaman.

[zombify_post]

BACA JUGA  Trailer ‘Glass’ Udah Rilis!
%d blogger menyukai ini: