Absolute Sword Sense merupakan salah satu manhwa bertema murim yang populer. Manhwa yang terbit pada tahun 2022 ini memang punya cerita yang menarik. Apalagi ditambah dengan fakta bahwa kisahnya berada dalam satu universe yang sama dengan manwa Nano Machine dan Myst Might Mayhem.
Tidak mengherankan. Karena manhwa Absolute Sword Sense ini mengadaptasi light novel karya Hanjung Wolya, penulis yang karyanya juga menjadi sumber kedua manhwa tersebut di atas. Manhwa ini diadaptasi oleh KDRM dan digambar oleh TI, dan diterbitkan di Webtoons (termasuk dalam Bahasa Indonesia).
Kalau kamu belum pernah membaca komik Korea satu ini, kamu bakal senang. Karena jumlah chapter yang terbit sudah cukup banyak. Jadi kamu bakal punya bahan bacaan yang panjang. Tapi kalau kamu masih ragu, ikuti ulasan saya ini sampai habis.
Cerita Absolute Sword Sense
So Woonhwi adalah seorang anak dari klan Bintang Bersinar yang pusat energi (dantian) tubuhnya rusak dan diculik oleh Sekte Darah. Ia kemudian dijadikan mata-mata untuk menyusup ke Fraksi Putih. Saat ia hendak mengamankan catatan Pertapa Pedang (di Webtoon diterjemahkan sebagai Master Pedang), ia dibunuh oleh pendekar Fraksi Putih dan kembali ke masa lalu.

Woonhwi kembali ke masa 10 tahun sebelum kematiannya, saat Sekte Darah menyerang Klan Bintang Bersinar dan menculik remaja pria yang ada untuk dijadikan kadet mereka. Moonhwi berusaha melarikan diri, namun tetap tertangkap bersama dua temannya, Song Jwabaek dan Song Woohyun.
Dalam peristiwa itu, Woonhwi menyadari kalau ia memiliki kemampuan unik, yaitu bisa berbicara dengan pedang (berawal dari pedang warisan ibunya, pedang Sodam). Memanfaatkan kemampuannya itu dan pengetahuannya dulu soal Sekte Darah, ia berusaha bertahan hidup.
Di Sekte Darah, Woonhwi bersama kedua temannya berhasil menarik perhatian salah satu dari Empat Tetua, Hae Akcheon. Sang tetua mengangkat Jwabaek dan Woohyun untuk jadi muridnya secara langsung. Sementara Woonhwi diberikan kitab ilmu pedang dan ilmu pengolahan energi inti dari Ho Jongdae, Sang Pendekar Pedang Langit Selatan, yang tewas di tangan pendekar misterius bermata emas.
Melalui kedua ilmu itu, Woonhwi bisa membepajari ilmu bela diri walau dantian-nya sudah rusak. Selain itu, ia juga mendapatkan Pedang Langit Selatan milik sang pendekar, yang membantunya mempelajari ilmu tersebut.

Dengan warisan ilmu itu, Woonhwi berhasil bertahan hidup dan bahkan menjadi sosok yang diperhitungkan di Sekte Darah. Ia kemudian juga terlibat dalam sengketa kepemimpinan di sekte itu antara dua gadis pewaris yang ada, Baek Reonha dan Baek Hyehyang.
Menariknya, sengketa antara kedua pewaris Sekte Darah itu kemudian justru membawa Woonhwi ke rumahnya semula, Klan Bintang Bersinar, sebagai mata-mata. Tidak hanya itu, statusnya sebagai penerus Pendekar Pedang Langit Selatan juga membawanya pada Serikat Murim dan konflik mereka dengan Sekte Darah.
Punya Ciri Khas Tersendiri
Seperti Nano Mashin dan Myst Might Mayhem (yang lebih baru), manhwa Absolute Sword Sense memiliki plot yang mirip. Seorang pemuda yang awalnya tidak berdaya dan masuk ke sebuah sekte sesat di murim lalu terlibat intrik politik sekte itu seiring meningkatnya kemampuan dirinya.
Plot cerita ini memang sudah menjadi sebuah klise di manhwa murim. Tidak hanya dari karya Hanjung Wolya saja, tapi juga pada manhwa lain, seperti Chronicles of Heavenly Demon dan Chronicles of the Demon Faction.
Tapi bisa saya katakan bahwa manhwa Absolute Sword Sense ini tetap asik dibaca karena masih punya ciri khas tersendiri.

Kalau Nano Machine punya keunikan lewat teknologi robot nano dan AI, maka di sini ada kemampuan berbicara dengan pedang-pedang. Woonhwi memiliki tanda di tangannya yang menunjukkan tingkat kemampuannya berkomunikasi dengan pedang.
Kemampuan berkomunikasi dengan pedang ini bisa membuat Woonhwi mendeteksi keberadaan musuh yang menggunakan pedang. Selain itu, ia juga bisa mengetahui bagaimana si pemilik pedang menggunakan senjata tersebut.
Dengan kata lain, Woonhwi bisa mengintip jurus-jurus dari si pemilik pedang itu. Seperti saat ia bertarung dengan ayahnya, So Ikhun, yang memakai ilmu pedang Riuh Penghancur, dan saat bertemu dengan pimpinan Serikat Murim, Baek Hyangmook, yang memakai ilmu pedang Jalan Pedang Kesunyian.
Lalu, intrik perebutan kekuasaan di Sekte Darah dan konfliknya dengan Serikat Murim juga diceritakan dengan baik. Kalau Nano Machine menceritakan konflik internal dulu baru kemudian melangkah keluar, Absolute Sword Sense menjalin konflik internal dan eksternal lebih bersamaan.
Jadi ceritanya memang lebih kompleks dan terasa lebih dinamis. Permasalahan yang dihadapi Woonhwi juga lebih berat, karena ia menjadi mata-mata dari Sekte Darah, namun juga diberi kepercayaan oleh Serikat Murim.

Ia juga memiliki anak buah seorang gadis yang yang suka padanya dan sebenarnya adalah anak dari salah satu tokoh jahat yang ditakuti di murim. Sementara, Woonhwi juga punya kedekatan tersendiri dengan Baek Reonha dan ingin dijadikan suami oleh Baek Hyehyang. Plotnya lebih berlapis!
Manhwa Absolute Sword Sense juga menghadirkan porsi komedi yang lebih banyak daripada Nano Machine. Selipan kelucuan-kelucuan ini hadir sejak awal dan cukup konsisten, membuat ceritanya jadi lebih menyenangkan.
Kelucuan-kelucuan itu hadir dari banyak hal, mulai dari tingkah sosok pedang yang ada, Sodam dan Pedang Langit Selatan; sosok dua saudara kembar Jwabaek dan Woohyun; sampai interaksi Woonhwi dengan berbagai tokoh lain, seperti Baek Reonha dan Hae Akcheon.
Selain itu, berbagai adegan pertarungan di manhwa Absolute Sword Sense juga seru. Selain penuh dengan jurus-jurus heboh, kita bisa melihat proses pertarungan dan perbedaan teknik yang dipakai. Jadi pertarungannya tidak sekedar menunjukkan kesaktian si tokoh utama saja.
Nah, perkembangan Woonhwi sebagai tokoh utama pun menarik. Ia tidak langsung menjadi sosok sakti yang tak terkalahkan atau secara seketika bisa membalikkan keadaan. Sampai sejauh ini, jenjang perbedaan kekuatan antara Woonhwi dan salah satu tokoh paling sakti, Baek Hyangwook, masih sangat jauh.

Kalau ada kritik untuk Absoltue Sword Sense, mungkin itu bisa ditujukan pada gambarnya. Tidak, bukannya gambarnya jelek. Hanya saja kadang terlihat kurang konsisten dan agak nanggung waktu menunjukkan kejadian lucu atau komikal.
Walau begitu, penambahan efek sebagai efek dramatis pada momen-momen tertentu memang berhasil memberi kelucuan tersendiri. Misalnya waktu Woonhwi memegang Pedang langit Selatan pertama kali.
Wajib Dibaca Penggemar Manhwa Bertema Murim
Jadi… yah, dengan berbagai faktor di atas, memang tidak mengherankan kalau manhwa Absolute Sword Sense ini menjadi salah satu manhwa murim yang populer. Ceritanya unik, cara menyampaikan plotnya bagus, pertarungannya seru, dan cukup banyak porsi komedinya.
Selain itu, tentu saja sangat menarik melihat bagaimana nantinya cerita di manhwa Absolute Sword Sense ini akan berhubungan dengan Nano Machine dan Myst Might Mayhem. Walau yah, mungkin tidak ditunjukkan secara langsung.
Anyway, kalau kamu termasuk salah satu yang belum membaca manhwa ini, kamu bisa membuka Webtoons dan mulai membaca versi Bahasa Indonesianya di sana. Manhwa Absolute Sword Sense terbit tiap Jumat.