Muzan Kibutsuji merupakan tokoh antagonis utama yang menjadi sumber dari segala masalah dan tragedi yang terjadi di seri Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba. Ia adalah sosok jahat yang berdarah dingin, tidak punya perasaan, dan sangat ditakuti oleh siapa saja.
Sebagai tokoh antagonis utama, Muzan termasuk sebagai salah satu karakter terkuat di Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba. Bahkan pertarungan melawannya menjatuhkan banyak korban dari pihak Korps Pembasmi Iblis, termasuk beberapa Hashira.
Pastinya sangat menarik melihat lebih jauh siapa Muzan Kibutsuji sebenarnya, termasuk apa tujuan dan apa saja rahasia yang ia miliki. Di sini kami menyajikan beberapa fakta menarik untuk menjawab pertanyaan itu.
Tentu saja, jika kamu termasuk orang yang baru mulai membaca manga atau menonton anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, harap menjadi perhatian bahwa ulasan ini mengandung spoiler.
Fakta Menarik Muzan Kibutsuji
Siapa itu Muzan Kibutsuji?
Muzan Kibutsuji adalah raja iblis; pimpinan dari 12 Kizuki kelompok yang terdiri dari iblis-iblis terkuat yang ada; dan sumber dari semua iblis yang ada di seri Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba.
Muzan lahir di Jepang pada jaman Heian. Ia sudah memiliki tubuh yang lemah sejak lahir dan tumbuh sebagai anak yang sakit-sakitan. Penyakit yang ia derita itu diduga akan mengakhiri hidupnya sebelum ia mencapai usia 20 tahun.
Dokter di masa itu berusaha menyembuhkannya dengan obat eksperimen. Walau awalnya terlihat gagal dan Muzan membunuh dokter itu, ternyata pengobatan itu membuahkan hasil. Ia memiliki tubuh yang kuat, namun harus memakan manusia untuk tetap hidup dan tidak bisa terkena sinar matahari. Melalui pengobatan eksperimen itulah Muzan Kibutsuji akhirnya menjadi iblis.
Obsesi Muzan
Dengan sikapnya yang kejam, Muzan tidak memiliki masalah harus makan manusia. Namun, ia kecewa harus hidup menghindari sinar matahari, sesuatu yang ia anggap sebagai sebuah ketidaksempurnaan.
Muzan Kibutsuji pun mematok satu tujuan, yaitu mencari cara supaya ia bisa tetap hidup di bawah sinar matahari. Melalui riset yang ia lakukan, ia menemukan kalau bunga laba-laba biru (Aoi Higanbana) merupakan salah satu bahan dari obat eksperimen yang ia makan sebelumnya. Muzan percaya bahwa mengkonsumsi bunga langka itu bisa menanggulangi kelemahannya itu.
Muzan pun mulai menggunakan darahnya untuk mengubah orang lain menjadi iblis di bawah kontrolnya dan berharap salah satu dari mereka bisa menemukan bunga langka tersebut.
Setelah mengetahui kalau Nezuko Kamado berhasil menjadi iblis yang tahan sinar matahari, Muzan mengubah tujuannya dari mencari bunga laba-laba biru menjadi memburu Nezuko.
Muzan dan Para Iblis
Ada banyak orang yang diubah oleh Muzan menjadi iblis. Namun tidak semua bisa bertahan dengan kekuatan yang ada di darah itu dan kemudian tewas. Sementara sebagian lainnya menjadi iblis, yang kehilangan ingatannya dan berubah menjadi kejam.
Di antara sekian banyak orang yang ia ubah, ada beberapa iblis yang kemudian menjadi anak buah Muzan langsung sebagai Iblis Bulan. Beberapa Iblis Bulan yang diketahui diubah oleh Muzan Kibutsuji sendiri adalah: Kokushibo, Akaza, Doma, Hantengu, Gyokko, Rui, Enmu, dan Nakime.
Muzan kemudian memberi ijin Iblis Bulan Atas untuk juga mengubah manusia menjadi iblis. Namun, untuk bisa menjadi anggota Iblis Bulan, mereka harus mendapat persetujuan dari Muzan sendiri.
Selain Iblis Bulan, Tamayo dan Shizu Shinazugawa (ibu Sanemi dan Genya) merupakan beberapa orang yang berhasil bertahan hidup setelah diubah menjadi iblis oleh Muzan.
Muzan dan Klan Ubuyashiki
Berdasar penjelasan Kagaya Ubuyashiki, diketahui kalau Muzan Kibutsuji memiliki hubungan darah dengan keluarga Ubuyashiki. Ternyata keluarga Ubuyashiki merupakan keturunan dari anggota keluarga Muzan di masa lalu.
Keluarga Ubuyashiki menerima kutukan yang menyebabkan anak-anak mereka lemah, sakit-sakitan, dan meninggal sebelum dewasa. Konsultasi dengan pendeta menghasilkan kesimpulan bahwa anggota keluarga Ubuyashiki harus mengabdikan hidup mereka untuk membunuh Muzan dan membasmi iblis untuk melepas kutukan tersebut.
Demi mencapai tujuan itu, keluarga Ubuyashiki kemudian mengatur pemilihan pasangan anggota keluarga mereka dengan persetujuan pendeta, agar garis keturunan mereka tetap berlangsung walau anggota keluarga tersebut meninggal dunia di bawah usia 30 tahun.
Muzan sendiri tidak peduli pada hubungan keluarga dengan klan Ubuyashiki. Dalam 1000 tahun kehidupannya sebagai iblis, ia merasa tidak pernah merasa bersalah dan hanya memiliki kebencian pada klan Ubuyashiki yang ia anggap menghalangi tujuannya.
Muzan dan Keluarga Kamado
Keluarga Kamado adalah pemegang Teknik Hinokami Kagura (Tarian Dewa Api) yang ternyata merupakan Teknik Pernapasan Matahari, teknik pernapasan pertama yang diciptakan Yoriichi Tsugikuni. Teknik itu, yang dipelajari oleh Sumiyoshi Kamado sebagai teman Yoriichi, diwariskan turun temurun pada anak laki-laki keluarga itu bersama dengan anting-anting Hanafuda.
Suatu waktu, Muzan menyerang keluarga Kamado dan menyuntikkan darah iblisnya ke tubuh mereka, berharap ada yang menjadi iblis dan tahan dengan sinar matahari. Melihat keluarga itu tewas, Muzan kecewa dan pergi tanpa mengetahui Tanjiro Kamado sedang pergi dan Nezuko Kamado berhasil menjadi iblis.
Nezuko kemudian membuktikan bahwa walau ia menjadi iblis, pada akhirnya ia tetap berhasil menjaga kemanusiaannya dan bisa hidup di bawah sinar matahari. Mengetahui hal ini, Muzan pun memburu Nezuko untuk mencapai tujuannya.
Kekuatan Muzan
Sebagai raja iblis, Muzan Kibutsuji termasuk salah satu karakter terkuat di Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba. Ia memiliki kekuatan fisik yang tinggi, termasuk dalam hal kecepatan dan ketahanan tubuh. Selain itu, ia juga mampu memanipulasi darah dan tubuhnya, dan juga memiliki kemampuan regenerasi tinggi.
Sebagai pencipta para iblis, darah Muzan sangat kuat. Jika seseorang tidak kuat saat menerima darahnya, ia akan mati alih-alih menjadi iblis. Darahnya juga menjadi sarana Muzan untuk mengontrol iblis yang ia ciptakan, termasuk melakukan telepati, mendapatkan ingatan mereka, menghentikan regenerasi mereka, menghentikan kekuatan iblis mereka, sampai membunuh mereka.
Dalam bertarung Muzan memanfaatkan manipulasi tubuhnya dalam bentuk cambuk sebagai senjata. Ia juga bisa mengubah bagian tubuhnya — atau cambuknya — seperti mulut yang bisa menghisap atau melontarkan energi.
Sebenarnya Pengecut
Meskipun ia merupakan sosok yang arogan, tidak punya perasaan, ditakuti, dan punya kekuatan yang hebat, sebenarnya Muzan Kibutsuji adalah seorang pengecut. Ia selalu berusaha menghindari konfrontasi langsung atau situasi yang merugikannya. Ia mengubah banyak orang menjadi iblis juga agar tidak terlibat secara langsung.
Dengan sikapnya yang licik dan manipulatif, Muzan selalu bisa melarikan diri. Termasuk dalam pertarungannya melawan Giyu Tomioka dan Tanjiro Kamado. Begitu juga pada pertarungannya di Kastil Tanpa Batas, Muzan beberapa kali mencoba melarikan diri dan berusaha meyakinkan para Pembasmi Iblis yang tersisa untuk menyerah dan menerima nasib mereka.
Kematian Muzan
Dengan kekuatannya yang luar biasa, Muzan Kibutsuji tidak bisa dibunuh begitu saja, termasuk dengan memenggal kepalanya seperti iblis lain, karena kemampuan regenerasinya yang begitu cepat. Muzan hanya bisa dibunuh dengan sinar matahari.
Dalam pertarungan menaklukkan Muzan, jatuh banyak korban di pihak Korps Pembasmi Iblis, termasuk para Hashira. Mitsuri Kanroji, Obanai Iguro, dan Gyomei Himejima gugur saat bertarung melawan Muzan.
Muzan Kibutsuji tewas karena terkena sinar matahari, setelah ia ditahan oleh Gyomei, diserang bertubi-tubi agar staminanya habis oleh Sanemi, Giyu, Obanai, dan Tanjiro, dan armor daging yang berbentuk bayi besar gagal melindunginya.
Namun, di saat terakhirnya, ia sempat mengubah Tanjiro menjadi iblis, berharap ia bisa menguasainya dan tahan terhadap sinar matahari. Hanya saja, berkat bantuan Nezuko dan Kanao, Tanjiro berhasil kembali mendapatkan akal sehatnya dan memilih tetap menjadi manusia. Pilihan Tanjiro membuat jiwa Muzan benar-benar habis.
Raja Iblis Yang Berbahaya
Karakter Muzan Kibutsuji di Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba memang menarik. Mungkin di antara tokoh antagonis yang ada, hanya ia dan Doma lah yang tidak punya sisi yang simpatik. Ia memang egois, licik, dan kejam, apalagi juga terbukti pengecut.
Walau begitu, sosok Muzan tetap tampil berlapis dan tidak hanya satu dimensi saja. Lagi-lagi, karakteristik Muzan ini kembali membuktikan bahwa tokoh-tokoh di Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba memberikan kekuatan cerita tersendiri.
