Tanggal 22 Juli kemarin, manga favorit kita semua One Piece resmi berusia 23 tahun. Untuk merayakan hal tersebut One Piece mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan semua anggota bajak laut topi jerami ditambah Trafalgar Law mengenakan pakaian khas Wano.
Seperti kita tahu 23 tahun perjalanan One Piece nggak sebentar. Setelah melalui lautan, berpindah dari satu pulau ke pulau lain, dari masalah ke masalah lain dan dari perang ke perang lain, penantian kita selama ini sebagai penggemar patut dibanggakan.
Sejak pertama kali dirilis pada tahun 1997 di Weekly Shounen Jump, Eiichiro Oda selaku maestro di balik manga One Piece berhasil menghipnotis banyak orang. Nggak hanya di Jepang, tapi di seluruh belahan bumi.
Setelah 23 tahun berjalan, kita telah melewati berbagai cerita. Dari mulai arc East Blue, berpindah ke Alabasta, Skypiea, Water 7, Thriller Bark, Shabaody, Impel Down, Perang Besar Marineford, Pulau Manusia Ikan, Dressrosa dan kini memasuki Saga Yonkou dimana Luffy harus bertarung mati-matian melawan 4 ksatria lautan
Telah Hasilkan 90 Volume
Selama perjalanan, One Piece telah menghasilkan 96 volume komik dengan total 985 Chapter. Sampai saat ini pun masih terus berlanjut. Semoga saja di hari ulang tahun One Piece kita bisa merefleksikan seluruh pengalaman yang kita dapat saat menonton One Piece.
One Piece, dengan cara yang tak terduga, selalu berhasil mengaduk emosi kita sebagai pembaca. Kita sering merasa sedih, senang, terkagum-kagum dan kembali sedih saat menbaca manga ini.
Meski begitu kita nggak perlu terlalu bangga menjadi penggemar One Piece. Sebab manga kesayangan kita ini masih kalah jumlah dari manga Doraemon karya Fujiko F. Fujio yang memiliki total 1345 Chapter dan Detective Conan karya Gosho Aoyama dengan 1047 Chapter dan masih berlanjut sampai hari ini.
Menjelang arc puncak, semoga One Piece terus berlanjut tanpa ada masalah yang menghalangi. Semoga Eiichiro Oda senantiasa diberi kesehatan agar tetap bisa melanjutkan kisah ini sampai selesai. Sebab kita sebagai penggemar ingin tahu bagaimana rasanya kru Topi Jerami saat menginjakan kaki di pulau terakhir, Raftel.