13 Perbedaan Seri Avatar Kartun dan Live Action di Netflix

serial avatar kartun

Serial Avatar: The Last Airbender versi live action di Netflix sudah berhasil menuai pujian dan memuaskan para fans. Namun, mungkin ada sedikit pertanyaan tersisa. Apa perbedaan Avatar kartun dulu dengan versi live action-nya sekarang?

Avatar: The Last Airbender yang mulai tayang tanggal 22 Februari 2024 disebut sebagai sebuah interpretasi dramatis dari versi kartunnya dulu. Versi Avatar Kartun sendiri tayang tanggal 21 Februari 2005 dan juga dikenal dengan nama The Legend of Aang.

Kalau kamu menonton versi live action, kamu pasti sadar kalau nuansanya memang sedikit lebih gelap dan lebih “dewasa” dibanding seri animasinya. Yang ditunjukkan oleh berbagai adegan peperangan dan pertarungan, juga konflik karakternya.

Di sisi lain, Avatar live action ini juga cukup setia mempertahankan beberapa momen dari versi kartunnya. Hal ini sudah cukup terlihat dari perbandingan trailer dan seri animasinya. Lalu, Netflix juga berhasil menemukan berbagai aktor yang cocok memerankan tokoh-tokoh di seri tersebut.

Jadi, kembali lagi. Apa perbedaan seri Avatar kartun dengan seri live action-nya di Netflix? Mari kita telusuri bersama.

Perbedaan Avatar Kartun dan Live Action

serial avatar the last airbender live action di netflix

Serangan Negara Api Ke Kuil Udara Selatan

Serangan Negara Api ke Kuil Udara Selatan milik kaum Pengembara Utara memang terjadi pada saat peristiwa lewatnya komet Sozin. Bedanya, Avatar live action menunjukkan kalau ada festival di kuil itu, yang membuat semua Pengembara Utara berkumpul di satu tempat.

Momen Aang Diberitahu Sebagai Avatar

Di versi live action, tetua Pengembara Utara memutuskan memberitahu Aang, melalui Gyatso, bahwa ia adalah Avatar sebelum kejadian pembantaian terjadi. Di versi Avatar kartun, ada jeda cukup lama antara momen pemberitahuan itu dengan peristiwa pembantaian.

Momen Aang Pergi dan Menghilang

Di versi live action, Aang pergi untuk menenangkan pikiran setelah mengetahui kalau ia adalah Avatar beserta konsekuensinya. Di versi kartun, Aang kabur karena bingung dan tertekan setelah mendengar para tetua akan memisahkannya dari Gyatso, sebagai konsekuensi statusnya sebagai Avatar. Dalam hal ini, rasa bersalah Aang lebih masuk akal di versi kartun.

Proses Katara Belajar Mengendalikan Air

Proses Katara menguasai pengendalian air juga punya perbedaan. Serial live action mengambil pendekatan yang lebih realistis, dengan Katara yang belum lancar melakukan pengendalian air. Di seri Avatar kartun, Katara sudah punya bakat mengendalikan air, bahkan tanpa panduan.

Lalu, di versi live action, proses belajar mengendalikan air hanya ditunjukkan dilakukan oleh Katara. Sementara di versi kartun, Katara dan Aang belajar mengendalikan air bersama. Jadi mungkin hal itu akan kita lihat di season 2 Avatar: The Last Airbender di Netflix.

Sokka “Lebih Bersahabat” Pada Ksatria Perempuan

Salah satu hal yang sering didiskusikan adalah bagaimana versi live action Avatar membuat sikap Sokka lebih modern. Di versi kartun, Sokka jelas menentang perempuan menjadi ksatria yang bertarung. Di versi live action, Sokka tidak punya masalah dengan hal itu, walau ia tetap tidak mau kalah menunjukkan kalau ia juga ksatria yang baik (padahal tidak).

Hubungan Sokka dan Katara dengan Ayah Mereka

Perbedaan lain yang cukup menarik adalah hubungan Sokka dan Katara dengan ayah mereka, Hakoda. Di versi live action, Sokka-lah yang merasa tertekan dengan sikap ayahnya. Seedangkan di seri Avatar kartun, Katara-lah yang marah pada Hakoda. Akan menarik melihat perkembangan ceritanya nanti melihat perbedaan ini.

Hubungan Aang dengan Sosok Avatar Lain

Mungkin sudah jelas terlihat kalau hubungan Aang dengan Avatar pendahulunya dipercepat pada versi live action. Di awal serial, Aang sudah bertemu dengan Avatar Kyoshi, yang berbeda dengan versi kartunnya.

Di Avatar live action, Aang juga bisa berkomunikasi dengan sosok Avatar sebelumnya saat ia berada di dekat kuil mereka. Lalu Aang juga terlihat lebih mudah masuk ke dunia roh. Ini berbeda dengan versi kartun.

aang dan avatar kyoshi di serial avatar netflix

Kemunculan Putri Azula Lebih Awal

Di versi live action, Putri Azula muncul lebih awal dan memiliki porsi cerita yang lebih banyak daripada di versi Avatar kartun. Di serial Netflix, kita melihat Putri Azula bertindak sebagai mata-mata untuk membongkar misi pemberontak di Negara Api.

Putri Azula Bekerja Sama Dengan Komandan Zhao

Di versi live action, Putri Azula mengontak Komandan Zhao untuk mengambill tindakan soal keberadaan Avatar untuk menghalangi usaha Pangeran Zuko. Walau Komandan Zhao punya ambisi sendiri, ia dibantu oleh Putri Azula dalam posisinya. Putri Azula bahkan mengangkatnya sebagai Admiral. Zhao kemudian juga menyatakan bahwa Azula membantunya mengungkap Zuko sebagai pengkhianat Negara Api. Hubungan antara Putri Azula dan Komandan Zhao ini tidak ada di versi Avatar kartun.

Putri Azula Menghadapi Raja Api Ozai

Di Avatar live action, Putri Azula melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh Pangeran Zuko, yaitu menentang ayah mereka, Raja Api Ozai. Kita melihat Putri Azula mengendalikan petir untuk menunjukkan kemampuannya dan meminta Raja Api Ozai untuk mengijinkannya membuktikan dirinya di medan tempur.

Lalu, di akhir season 1 serial Avatar: The Last Airbender di Netflix, kita melihat kalau Putri Azula dan pasukan Negara Api berhasil menaklukkan Omashu dan menangkap Raja Bumi. Di seri Avatar kartun, Negeri Api memang mengalahkan Omashu, tapi bukan Putri Azula yang memimpin.

putri azula di avatar live action netflix

Agni Kai Pangeran Zuko dan Raja Api Ozai

Salah satu perbedaan yang cukup besar lainnya adalah di versi live action, kita bisa melihat Agni Kai yang dilakukan oleh Pangeran Zuko dan Raja Api Ozai. Agni Kai ini pun menunjukkan bagaimana Zuko dihukum dan diusir. Di versi live action, kita juga melihat Zuko melawan balik, sementara di Avatar kartun, ia menolak melawan ayahnya.

Peran Komandan Zuko Berubah

Perbedaan yang cukup drastis lain ada di sosok Komandan Zhao. Di live action, ia awalnya tidak terlalu menonjol, dan kelihatannya sudah bukan bangsawan Negara Api lagi. Di versi kartun, ia terlihat menyaksikan Agni Kai Pangeran Zuko dan Raja Api Ozai.

Lalu, di versi live action, Komandan Zhao berpura-pura menolong Pangeran Zuko, namun punya ambisi sendiri untuk menjadi Raja Api. Sesuatu yang tidak terlihat di versi Avatar kartun. Selain itu, di versi live action, ia dibunuh oleh Paman Iroh. Sementara di versi kartun, Aang-lah yang melakukannya dalam sosok Roh Laut yang murka.

Pemberontakan Pada Negara Api

Seperti sudah disebutkan, serial live action Avatar: The Last Airbender di Netflix pinya sisi yang lebih gelap dan “dewasa”. Hal ini termasuk menunjukkan berbagai pemberontakan dan perlawannya terhadap tirani Negara Api. Perlawanan itu juga ditunjukkan “menghalalkan segala cara”. Hal ini lebih ditonjolkan daripada versi kartunnya.

jet dan katara di avatar live action netflix

Avatar Live Action Lebih Disesuaikan

Beberapa perbedaan antara seri Avatar live action dan versi kartun di atas memang cukup signifikan. Hal ini bisa dipahami mengingat produksi versi live action berhubungan dengan penonton yang lebih luas (apalagi penonton seri kartunnya dulu sekarang sudah dewasa).

Selain itu, ada juga perbedaan proses di dalam cerita yang berhubungan dengan para pemerannya. Yah, aktor bisa jadi lebih tua, tidak seperti gambar kartun. Hal ini menyebabkan penyesuaian di cerita, termasuk pengurangan dan penambahan.

Nah, itulah beberapa perbedaan antara serial Avatar: The Last Airbender versi live action di Netflix dengan versi kartun animasinya dulu. Apa ada perbedaan penting lain yang terlewat? Jika ada, jangan ragu untuk memberitahu lewat komentar.

Jangan lupa juga lihat apa saja seri adaptasi live action yang menurut kami sukses, dan serial terbaru apa saja yang hadir di tahun 2024.

Penulis

Kalau menurutmu bagaimana?