Akhirnya, film City Hunter versi baru tayang di Netflix pada tanggal 25 April 2024. Film terbaru Netflix ini merupakan salah satu yang saya tunggu-tunggu. Ya, apalagi kalau bukan karena saya sempat membaca komiknya.
Film City Hunter ini memang merupakan adaptasi manga berjudul sama hasil karya Tsukasa Hojo yang populer di tahun 90-an. Film ini dibintangi oleh Ryohei Suzuki sebagai Ryo Saeba dan Misato Morita sebagai Kaori Makimura.
Film yang dirilis di Netflix ini, kalau tidak salah, adalah film ke-4 yang megadaptasi komik tersebut. Dua film, buatan Perancis dan Hong Kong, menjadi adaptasi tidak langsung. Sementara satu film lagi, yang lebih populer, juga merupakan produksi Hong Kong dan dibintangi oleh Jackie Chan.
Film yang dibintangi Jackie Chan itu, walau kocak, kurang mencerminkan sosok Ryo Saeba seperti di komik. Nah pertanyaannya, apakah film City Hunter terbaru ini bisa memenuhinya?
Cerita Film City Hunter
City Hunter bercerita tentang Ryo Saeba, seorang detektif pribadi, dan Kaori Makimura yang memburu kelompok misterius yang membunuh Hideyuki Makimura, rekan Ryo dan kakak Kaori.

Ryo dan Makimura diminta oleh seorang perempuan untuk mencari Kurumi, adiknya yang hilang. Tapi saat sang adik ditemukan, ia malah melarikan diri. Ryo dan Makimura lalu berpisah, karena Makimura mau bertemu Kaori untuk merayakan ulang tahun adiknya itu. Setelah berpisah, Ryo yang mendapat firasat buruk segera kembali.
Namun Ryo terlambat, saat Makimura bertemu Kaori, mereka diserang dan Makimura tewas dibunuh. Sebelum tewas, Makimura memberikan petunjuk yang ia dapat dari Kurumi dan menitipkan Kaori pada Ryo.
Kaori berusaha keras mendorong Ryo untuk mencari pembunuh kakaknya. Namun Ryo terlihat setengah-setengah dalam menyelidiki kematian rekannya itu, karena tidak ingin melibatkan Kaori dalam bahaya. Benar saja, penyelidikan itu membawa mereka pada organisasi kriminal besar yang berbahaya dan kebenaran yang pahit.
Cukup Memuaskan
Yah, kalau bicara soal City Hunter, saya yakin kita tidak akan bisa melihat film atau serial live action yang benar-benar bisa mendekati komiknya. Entah karena aksinya yang seringkali berlebihan atau karena sisi ecchi-nya.

Tapi film City Hunter versi tahun 2024 ini berusaha tetap mempertahankan citra Ryo Saeba yang cabul sejak awal. Dalam adegan pembukaannya, film ini langsung menunjukkan Ryo yang sibuk mengintip cewek-cewek berbaju bikini pada saat seharusnya ia mengawasi gerombolan yang menangkap Kurumi. Sikap Ryo yang genit juga ditunjukkan waktu ia bertemu dengan detektif polisi Saeko Nogami.
Yah, pembaca komik City Hunter pasti tahu kalau kekocakan ceritanya memang bersumber dari tingkah Ryo itu. Untungnya, walau tidak terlalu berlebihan seperti di komik, Ada kejutan-kejutan dari tingkah Ryo yang tak terduga.
Seperti waktu ia mengatakan pada Kaori bahwa jika Kaori memang berniat menyelidiki kematiam Makimura, ia harus masuk ke dunia Ryo. Memang, Kaori dibawa ke dunia Ryo, tapi versi yang jorok. Kaori dibawa melihat Ryo melakukan tarian mokkori di atas panggung hanya pakai celana dalam.
Tapi ciri khas Ryo Saeba bukan sekedar tingkahnya yang genit dan porno saja. Ia juga terkenal sebagai penembak jitu dan jago bertarung. Film City Hunter terbaru ini menunjukkannya dalam adegan aksi yang cukup baik.
Salah satunya, saat ia menembak kaca anti peluru di titik yang sama terus menerus sampai tembus. Ia juga bisa bertarung di atas panggung dengan pembunuh kiriman Union Teope, sambil menghindari tembakan sniper, tapi tetap dikira bagian dari pertunjukan cosplay.

Kalau kita bicara soal adegan aksi di film atau serial adaptasi komik, jelas kita tidak bisa menerapkan logika pada umumnya. Yang bisa kita lakukan adalah menerapkan logika dalam cerita apakah konsisten atau tidak. Di sisi ini, ada beberapa hal kecil yang mengganjal.
Dari sisi aksi, film City Hunter di Netflix ini memperlihatkan Ryo bertarung melawan pasukan dari Union Teope yang memakai seragam layaknya pasukan khusus, lengkap dengan rompi anti peluru. Tapi Ryo bisa mengalahkan mereka dalam sekali tembak di tengah perkelahian, padahal beberapa tembakan itu diarahkan ke badan.
Satu-satunya logika yang bisa saya terapkan di situasi itu adalah begitu hebatnya Ryo sebagai penembak jitu sampai ia tetap bisa menemukan celah di seragam itu yang mematikan dan tidak tertutup rompi anti peluru.
Kejanggalan lain yang agak kurang cocok adalah ketika Union Teope membunuh ilmuwan dan CEO dari perusahaan kosmetik Lore, yang menjadi kedok uji coba mereka dalam membuat serum tentara super. Sebelum dibunuh, CEO Lore menyebutkan bahwa dalam dua hari lagi serum selesai. Lalu setelah itu Ryo menyebutkan kalau Lore sudah tidak punya fungsi lagi bagi Union.
Hal ini bagi saya agak kurang nyambung. Karena serum belum benar-benar selesai. Lalu, kalau serum itu memang sesuatu yang bernilai, bukannya seharusnya para ilmuwan itu menjadi aset yang bisa dipakai terus untuk membuatnya? Yah, terus terang di bagian ini saya lupa seperti apa ceritanya di komik.

Bicara soal detil, ada juga beberapa yang menarik. Misalnya bagaimana kebiasaan Ryo bilang “Waktunya pakai plan B” dan biasanya dijawab oleh Makimura dengan “Kamu nggak punya plan A”, lalu percakapan itu diulang oleh Ryo dan Kaori. Sebuah sentuhan dramatis yang menarik.
Sementara dari cerita keseluruhan, yah… saya berharap ada sedikit dalam dan tegang. Tapi kelihatannya film City Hunter ini memang dirancang pure sebagai hiburan.
Lalu bagaimana dengan pemerannya? Apakah bisa sesuai yang diharapkan? Sekali lagi, mungkin bakal sulit menemukan aktor dan aktris yang bisa benar-benar sesuai dengan gambaran dari komik. Tapi sejauh ini, penampilan para pemerannya cukup memuaskan. Walau saya berharap Saeko tidak terlalu terlihat dingin dan bisa lebih menggoda sekaligus manipulatif seperti di komik.
Tontonan Yang Menghibur
Jadi sejauh ini saya boleh dibilang cukup puas dengan film City Hunter versi baru ini. Paling tidak, baik cerita maupun penggambarannya lebih akurat dengan yang ada di komik. Termasuk usaha para aktornya dalam menghidupkan berbagai karakter yang ada.

Dugaan saya, jika film ini sukses, maka akan ada beberapa film susulan seperti yang terjadi pada adaptasi live action manga lain, misalnya Rurouni Kenshin dan Kingdom. Tapi semua tentu saja bergantung pada kesuksesan film City Hunter ini.
Hm, kalau saya sih berharap ada film lanjutannya. Kalau kamu bagaimana? Oya, bagi kamu yang baru nonton dan berniat mengikuti kisah Ryo Saeba, jangan lupa baca penjelasan karakter City Hunter yang memainkan peranan penting di cerita.