Film Tetris (2023) jelas bukan merupakan adaptasi game populer tersebut. Sudah jelas kan? Cerita apa yang bisa dibangun dari permainan puzzle balok itu? Tapi film yang tayang di layanan streaming Apple TV+ ini toh tetap menarik.
Berdasar kisah nyata, Tetris bercerita soal bagaimana proses awal lisensi dan distribusi game tersebut ke dunia. Di sini kita mengikuti perjalanan Henk Rogers, salah satu orang yang memainkan peran penting membawa Tetris ke konsol NES dan GameBoy dari Nintendo.
Film Tetris Sanggup Bercerita Dengan Baik
Sungguh, kekuatan film Tetris ada pada bagaimana ia bisa menceritakan proses negosiasi untuk mendapatkan lisensi video game secara menarik dan seru.
Awalnya adalah usaha Henk Rogers menjadi rekanan Nintendo untuk mendistribusikan game itu, baik untuk PC, konsol game, maupun arcade, setelah membeli lisensi untuk Jepang dari Mirrorsoft. Mirrorsoft, yang mengetahui rencana Henk, mendahuluinya untuk distribusi arcade melalui kerja sama dengan Atari.
Ketika Henk Rogers menemui pihak Nintendo untuk mengakui kekalahannya di arcade, Nintendo justru membuka kemungkinan baru dengan menunjukkan rencana perilisan perangkat genggam (handheld), GameBoy.
Celah untuk lisensi perangkat genggam ini kemudian membawa Henk Rogers, Kevin Maxwell (Mirrorsoft), dan Robert Stein (pemegang lisensi awal Tetris) terbang ke Uni Soviet untuk mendapatkannya. Masalah bertambah pelik ketika Pemerintah Uni Soviet ikut campur.
Ada salah satu adegan yang asik, ketika Nikolai Belikov, presiden ELORG, menghadapi ketiga pebisnis Amerika tersebut di ruang terpisah dan mengadu penawaran mereka untuk mengetahui potensi kontrak lisensi game tersebut.
Kemudian, drama yang ada di film ini menjadi sedikit menegangkan ketika pihak Uni Soviet ingin menekan semua pihak. Ancaman terhadap keluarga Henk Rogers dan Alexey Pajitnov, juga pada Nikolai Belikov menaikkan tensi dengan menarik. Bagaimana individu-individu ini bisa melawan sebuah instansi negara?
Taron Egerton Sebagai Henk Rogers
Selain cerita, karakter Henk Rogers di film Tetris pun dikembangkan dengan menarik. Ia tampak ambisius, tidak mudah menyerah, berani mengambil resiko, tapi di sisi lain juga tulus. Yah, bagaimanapun ia adalah protagonis film ini. Jadi memang harus terlihat menarik kan?
Bicara soal menarik, pemilihan Taron Egerton sebagai Henk Rogers pun jadi sesuatu yang menarik dibahas. Pada suatu adegan, Henk Rogers menyebutkan kalau ia adalah orang Belanda keturunan Indonesia. Sesuatu hal yang membuat pemilihan Taron Egerton sebagai pemerannya agak kontroversial (dituduh sebagai whitewashing).
Di sisi lain, sebenarnya kalau di film Tetris tidak ada dialog seperti itu, mungkin hal itu tidak menjadi masalah. Apalagi, sebenarnya dialog itu tidak terlalu berpengaruh pada jalannya cerita.
Taron Egerton sendiri berhasil memerankan Karakter Henk Rogers dengan menarik. Ada personalisasi tersendiri yang muncul. Yah, ia sebelumnya juga tampil asik sebagai Eggsy di film dua film Kingsman dan di film biografi Elton John, Rocketman.
Film Yang Seru Ditonton
Secara umum, Tetris merupakan film yang asik ditonton. Yah, memang bukan jenis film yang benar-benar dramatis atau serius. Apalagi dengan adanya efek visual ala game 8-bit yang muncul di sana sini.
Pada umumnya efek visual ini memberikan kesan unik dan fun. Walau begitu kehadirannya memang mengurangi kadar keseriusan atau drama di film ini. Ada juga beberapa momen yang rasanya kurang pas dengan efek ini.
Tapi toh film ini memang nampaknya tidak dibuat sebagai sebuah film biopik Henk Rogers. Walau dibuat berdasar kisah nyata, Tetris hadir sebagai sebuah hiburan, seperti video game itu sendiri. Seperti sudah disebut di atas, kekuatan film ini ada pada kemampuannya menceritakan proses negosiasi lisensi video game secara menarik.
Sekedar catatan, film Tetris ini tayang di layanan streaming Apple TV+. Jadi yah mungkin perlu usaha sedikit untuk menontonnya. Mungkin numpang di teman yang berlangganan atau semacamnya. Tapi kalau kamu sudah berlangganan, film ini layak kamu tonton.
