Review “The Gray Man” (2022): Aksi Klise Ryan Gosling & Chris Evans

film the gray man 2022 di netflix

“The Gray Man” menjadi salah satu film aksi yang bisa kamu tonton di Netflix mulai bulan Juli 2022. Kalau kamu bimbang soal apakah film ini bagus untuk ditonton atau tidak, ijinkan kami memberikan sedikit opini melalui sebuah review.

Film “The Gray Man” bercerita tentang agen khusus CIA untuk ‘black ops’ (operasi gelap alias tidak tercatat) yang diburu karena mendapat informasi yang bisa menjatuhkan eksekutif organisasi itu.

Sierra Six (Ryan Gosling) harus bertahan hidup dari kejaran tentara bayaran pimpinan Lloyd Hansen (Chris Evans). Selain itu, ia juga harus menyelamatkan Donald Fitzroy (Billy Bon Thornton) mantan bos beserta cucunya, Claire (Julia Butters) yang disandera sebagai umpan.

Ada hal yang menarik soal film ini. Sebagian kritikus film tidak menyukainya. Bisa kamu lihat dari tomatometer di Rotten Tomatoes yang menyajikan angka 48% (dari 198 review) atau di Metacritic dengan skor 49 (dari 55 review).

Dari sisi penonton umum pun tidak kalah menarik. Review penonton di Rotten Tomatoes menunjukkan angka 91%, di Metacritic dengan skor 6,2/10 (112 rating), di IMDB 6,6/10 (56 k rating), dan di Letterboxd punya skor 2,8/5.

Cerita “The Gray Man” Cukup Klise

Harus saya akui, cerita film ini memang cukup klise. Kita bisa menemui plot cerita seperti ini di film-film lain. Terutama untuk soal tema mata-mata atau pembunuh bayaran dan faktor ‘satu lawan semua.’

Dengan mudah kita bisa menyebut beberapa film sejenis. Sebut saja seri “John Wick,” “Leon: The Professional” (1994), “Man on Fire” (2004), “Nobody” (2021), “Taken,” “The Equalizer,” dan masih banyak lagi. Sayangnya, film ini tidak memberikan hal baru di ruang lingkup itu.

Jadi, hampir pasti kamu sudah bisa menduga apa yang akan terjadi di layar. Jika ada pertanyaan yang muncul, mungkin adalah tokoh siapa saja yang akan mati. Walau itu pun cukup mudah kita duga. Sisanya ya hanya menikmati aksi eksplosif dan menempatkannya sebagai hiburan semata.

Karakter Yang Ada Sebenarnya Menarik

Walau plot cerita di film ini memang klise, namun harus saya akui kalau sebenarnya beberapa karakteristik tokoh di dalamnya cukup menarik. Pemilihan pemerannya pun menurut saya sebenarnya pas.

BACA JUGA  Daftar Film Dan Serial Dokumenter Netflix Gratis di Youtube

Sierra Six—atau sering disebut Six saja—adalah orang yang ahli di bidangnya, penuh perhitungan, dan berkepala dingin. Sementara lawannya, Lloyd Hansen, digambarkan sebagai mantan agen yang menjadi tentara bayaran, karena sering menghalalkan segala cara.

Lalu ada Donald Fitzroy dan Margaret Cahill (Alfre Woodard), mantan atasan Six yang digambarkan sebagai agen ‘old school’ yang tangguh. Juga ada Claire, seorang remaja putri dengan kondisi jantung yang lemah (yang jadi titik lemah Donald dan Six). Bahkan Danush, tentara bayaran yang numpang lewat, pun cukup menarik.

Tapi, ada beberapa tokoh yang agak nanggung. Tokoh Dani Miranda, yang diperankan Ana de Armas, adalah pengawas (handler) Six pada operasi di awal film. Namun, ia ternyata juga jago bertempur dan bisa jadi sniper. Posisi karakternya jadi terasa sengaja dibuat untuk sekedar mengisi plot tertentu.

ana de armas the gray man

Begitu juga dengan tokoh Denny Carmichael dan Suzanne Brewer. Walau keduanya sebenarnya punya ‘fungsi’ di dalam cerita, namun terasa kurang kuat. Kurang konklusif.

Plot Agak Sesak

Ketika kamu melihat film ini, mungkin kamu akan merasakan kalau ada banyak yang ingin diceritakan di sana. Namun dengan waktu yang terbatas.

Ada flashback soal hubungan Six dan Claire yang muncul dengan canggung (agak kurang pas dengan pola dan ritme film), perubahan yang terjadi di dalam program Sierra yang kurang jelas, data rahasia yang juga kurang jelas, intrik di dalam CIA yang rasanya mengambang, dan beberapa hal lainnya.

Mungkin ini menjadi pertanyaan besar untuk Russo bersaudara sebagai sutradara. Mereka berdua memang sukses dengan dua film Captain America dan dua film Avengers yang jadi puncak fase 3.

Tapi harus kita ingat kalau mereka berdua bukanlah penulis naskahnya. Lalu, film-film itu punya penunjang dari film MCU lainnya.

Sementara itu, Joe Russo sebelum ini sukses menulis naskah untuk film “Extraction” di Netflix, tapi tidak menyutradarainya. Begitu juga dengan film “Extraction 2” yang akan datang.

Film “The Gray Man” memang jadi tantangan tersendiri, ketika Joe Russo menulis naskah dan mereka berdua menyutradarainya. Akhirnya, dari sisi cerita, plot dan pola yang besar hadir tanpa dukungan detil yang memuaskan.

BACA JUGA  Robert Downey Jr. Garap Serial "Sweet Tooth" Bersama Netflix

Terus terang, hal ini kemudian terjawab. Karena ketika saya menulis review film “The Gray Man” ini, ada kabar kalau Netflix akan membuat sekuel dan spinoff-nya. Jadi kelihatannya film ini memang dirancang untuk ‘main panjang.’

Jadi, Apa Film “The Gray Man” Bagus?

Menurut saya, film ini cukup bagus, walau tidak mengesankan. Plot utamanya, walau klise, harus kita akui tetap jadi resep ampuh. Ada karakter dan hubungan antar tokoh yang menarik, meski ada pula yang kurang pas. Lalu ada adegan laga yang ada pun lumayan seru.

Terus terang, saya berharap lebih dari film ini. Toh, meskipun belum seperti yang saya harapkan, “The Gray Man” nggak jelek-jelek amat. Masih dalam level ‘tonton-able.’ Jadi, kalau kamu ingin mencari tontonan seru, film ini layak kamu pertimbangkan.


film the gray man 2022 di netflix
The Gray Man
Klise, Tapi Masih Seru
Film "The Gray Man" punya plot cerita yang klise dan karakter yang menarik tapi nanggung. Walau begitu, sebagai film laga tetap seru ditonton.
7
OKE
Tonton di
%d blogger menyukai ini: