Review Trigger Warning (2024): Klise dan Kurang Punya Daging

gambar jessica alba di film trigger warning yang tayang di netflix tahun 2024

Trigger Warning merupakan salah satu film Netflix terbaru yang menarik. Karena di sini kita melihat kembalinya Jessica Alba ke dunia hiburan dan merupakan debut Mouly Surya, sutradara perempuan asal Indonesia, dalam mengarahkan film Hollywood. Bagaimana? Menarik kan?

Secara singkat, Trigger Warning bercerita tentang seorang perempuan anggota pasukan elit yang pulang untuk mengambil alih bar milik ayahnya setelah sang ayah meninggal dan terlibat konflik dengan keluarga senator di kampung halamannya.

Selain Jessica Alba, film yang digambarkan sebagai gabungan antara film First Blood dan John Wick versi perempuan ini juga dibintangi oleh Anthony Michael Hall, Mark Webber, Jake Weary, dan Tone Bell. Jessica Alba sendiri, di samping menjadi pemeran utama, juga bertindak sebagai produser eksekutif film ini.

Trigger Warning dirilis di Netflix pada tanggal 21 Juni 2024.

Cerita Trigger Warning

Parker, seorang perempuan anggota sebuah pasukan elit, menerima kabar bahwa ayahnya meninggal dunia karena kecelakan di dalam tambang tua miliknya. Ia kemudian pulang kampung untuk mengurus proses kematian dan mengambil alih bar milik ayahnya itu.

gambar adegan pemakaman di film trigger warning

Di sana, ia bertemu dengan Jesse Swann, mantan kekasihnya yang kini menjadi Sheriff setempat. Parker menemukan kejanggalan dari informasi yang diberikan Jesse, yang tidak sesuai dengan kebiasaan ayahnya. Ia pun menyelidiki kasus itu lebih jauh.

Selain itu, Parker juga bertemu dan terlibat perkelahian dengan Elvis Swann, adik Jesse yang kerap bertingkah sok jago. Ia mendapati Jesse dan teman-temannya terlibat transaksi perdagangan senjata dengan kelompok teroris lokal. Senjata itu merupakan hasil curian dari markas tentara yang berada di daerah itu.

Parker menyimpulkan bahwa kematian ayahnya berhubungan dengan perdagangan senjata yang dilakukan oleh Elvis. Ia meminta tolong rekannya di pasukan elit untuk meretas rekaman video CCTV di tambang milik ayahnya sebagai bukti.

Penyelidikannya itu menarik perhatian Ezekiel Swann, ayah Jesse dan Elvis yang juga seorang senator dari daerah. Ezekiel, yang sedang melakukan kampanye untuk bisa terpilih kembali, merasa terganggu dengan penyelidikan Parker.

Begitulah Parker berusaha membongkar misteri di balik kematian ayahnya dan menghadapi berbagai tantangan dalam mencari keadilan.

Plot Kurang Menggigit

Yah, sinopsis Trigger Warning di atas dan trailer yang sudah beredar — kalau kamu sudah menontonnya — sayangnya memang tidak saja menunjukkan premis film ini, tapi juga seluruh plot cerita di dalamnya. Tidak ada kejutan lain atau plot cerita yang tersembunyi di dalamnya.

gambar Anthony Michael Hall dan Jessica Alba di film Trigger Warning

Apakah itu sesuatu yang buruk? Yah, tergantung. Saya sendiri bukan seseorang yang merasa terganggu dengan spoiler cerita. Karena bagi saya masih ada beberapa hal menarik lain yang bisa dilihat, terutama soal bagaimana plot itu diceritakan, perkembangan karakternya, atau detil lainnya.

Tapi sayangnya film ini memang hanya sesederhana itu. Plotnya sendiri boleh dibilang sangat klise. Seseorang pulang ke kampung halaman dan harus berhadapan dengan orang yang punya kuasa di daerah itu, lalu melakukan tindakan drastis untuk menyelesaikan masalahnya.

Tidak ada sesuatu hal lain yang membuat film Trigger Warning lebih berisi. Ceritanya mudah diduga dan tidak ada kejutan lain di dalamnya.

Menyebutnya sebagai gabungan antara First Blood dan John Wick, seperti yang dinyatakan oleh Deadline, rasanya jadi agak berlebihan. Bukan karena dua film itu merupakan dua film yang sangat ikonik, tapi memang karena bobotnya jauh berbeda.

John Rambo, seperti kita ketahui, adalah seorang veteran perang Vietnam yang menderita trauma dan pulang kampung, terlibat insiden kecil yang akhirnya membuatnya harus berperang melawan seluruh kepolisian di kotanya. Sementara John Wick, yang sudah keluar dari dunia gelap para pembunuh, memilih kembali masuk dan menghadapi konsekuensinya demi membalas dendam.

Tokoh Parker di film Trigger Warning tidak memiliki masalah atau tantangan sedalam itu. Mungkin lebih tepatnya, film ini tidak menunjukkan gambaran semacam itu. Bahkan, tanpa membandingkan dengan dua tokoh tersebut di atas, faktanya tetap sama.

gambar Jessica Alba sebagai Parker di film Trigger Warning di Netflix

Parker tidak memiliki masalah yang menghantuinya sebagai seorang anggota pasukan elit. Parker tidak menghadapi pertaruhan “besar” saat melakukan aksinya.

Ya, bar milik ayahnya memang dihancurkan. Tapi ya hanya itu. Sebuah bangunan kayu yang menyimpan memori dan bisa dibangun ulang (yang ditunjukkan di akhir film). Beberapa orang terdekatnya juga tidak menghadapi ancaman sebesar itu.

Ya, ia memang menghadapi kelompok teroris lokal. Tapi, film ini tidak menunjukkan sejauh mana bahaya yang ia hadapi, hanya sekedar informasi saja. Yah, sedikit spoiler, Parker juga bisa mengalahkan mereka dengan relatif mudah.

Lalu harus saya sebut di sini bahwa ending pertempuran di film ini juga terasa anti klimaks. Adegannya hanya menunjukkan “talk no jutsu” atau “cocot kencono” alias omong saleh yang gagal. Efeknya juga tidak terlalu memberi arti pada tokoh bersangkutan, karena sebelumnya pembangunan karakternya kurang sip.

Lalu, apa yang tersisa? Hm, mungkin sosok perempuan badass sebagai karakter one-man army bisa jadi poin yang bagus. Tapi sayangnya, kita sudah melihatnya lewat Charlize Theron di film Atomic Blonde (2017) dan Mary Elizabeth Winstead di film Kate (2021). Selain kedua film itu sendiri lebih bagus, kedua tokoh utamanya juga terlihat lebih badass.

Walau begitu, harus diakui kalau penampilan Jessica Alba di film Trigger Warning ini masih memikat. Ia masih tetap cantik (hey!) dan berhasil melakukan adegan aksi dengan mantap.

gambar Jessica Alba di film Trigger

Yang jelas, penampilan Jessica Alba di film ini lebih meyakinkan daripada Gal Gadot di film Red Notice (2021) dan Heart of Stone (2023). Walau mungkin perbandingan ini agak kurang adil karena menurut saya Jessica Alba merupakan aktris yang lebih baik dari Gal Gadot (dan saya sudah ngefans sejak Jessica Alba tampil di film Idle Hands, Ha!).

Bicara soal adegan aksi, menurut saya koreografi pertarungan di Trigger Warning cukup seru dan menarik. Terutama pertarungan di supermarket (tribute buat First Blood?), ketika Parker melawan Beck dan Mickey, memakai peralatan yang ada bagai Jackie Chan (minus sisi komedinya). Sedangkan pertempuran klimaksnya… yah, seperti sudah saya sebut di atas, kurang menggigit. Lewat begitu saja.

Sedikit OOT, saya sering heran melihat tokoh di film mempersiapkan persenjataan banyak tapi pada akhirnya tidak memakai senjata itu. Begitu pun di sini. Parker bawa satu tas berisi senjata dan peledak, namun pada akhirnya ia cuma pakai senapan dan machete (tribute buat film Machete Kills?).

Film Yang Terlalu Main Aman

Untuk menyimpulkan ulasan ini, saya pikir film Trigger Warning terlalu bermain aman dengan plot ceritanya. Padahal plot itu sendiri sudah menjadi sesuatu yang klise, yang sudah cukup sering kita temui di berbagai film lain.

gambar Jessica Alba  di film Trigger Warning

Dengan begitu, kita sebagai penonton tidak merasa terlibat secara emosional dengan tokoh di dalamnya. Tidak ada sesuatu yang membuat kita merasa tegang atau terkesan dengan momen yang ada. Semuanya berjalan dengan standar dan lumayan datar.

Untungnya, latar film ini cukup membumi dan tidak berusaha menampilkan sesuatu yang bombastis seperti film Heart of Stone. Jadi lubang-lubang yang berpotensi membuat adegan terlihat konyol cukup minim.

Di sisi lain, dengan latar seperti itu, sebenarnya saya berharap ada perkembangan karakter yang lebih dalam, entah dari sisi Parker sendiri maupun dari hubungan antar karakter. Sayangnya, itu tidak tercapai.

Anyway, sebagai film berbahasa Inggris pertama dari Mouly Surya, film Trigger Warning masih cukup menghibur walau tidak istimewa. Paling tidak, film ini bisa jadi batu loncatan yang lumayan untuk proyek-proyek lain di masa mendatang.

Trigger Warning
Lumayan
Trigger Warning sayangnya tidak memberi sesuatu yang lebih di dalam ceritanya, selain plot yang standar dan klise.
5
Link Nonton:
Penulis

Kalau menurutmu bagaimana?