Setelah mengulas film Marvel Shang-Chi and the Legends of the Ten Rings, kali ini Popculture.id akan menulis review film Venom: Let There Be Carnage yang dirilis pada tahun 2021. Sama seperti film pertamanya, dalam film ini aktor Tom Hardy kembali berperan sebagai Eddie Brock dan mengisi suara Venom itu sendiri.
Film kedua dari film Venom: Let There Be Carnage ditangani oleh sutradara Andy Serkis. Kisahnya mulai mendalam pada kehidupan Eddie Brock setelah kedatangan sosok Venom dalam hidupnya. Film ini punya durasi 90 menit yang tentunya cukup singkat. Maka dari itu, akan lebih baik kalau kamu menonton film pertamanya dulu untuk bisa mengerti dan menikmati cerita dalam film satu ini.
Hubungan Kuat Eddie Brock dan Venom

Film pertama Venom menjadi sebuah perkenalan yang cukup baik untuk para penonton. Pada film pertama, kita masih belum bisa melihat keterikatan kuat antara Venom dan Eddie Brock sendiri. Saat itu, Eddie masih menyesuaikan kondisi barunya yang berbagi kehidupan dengan seekor simbiot yang datang dari planet lain. Pada film keduanya ini, kita melihat hubungan Eddie dan Venom yang jauh lebih kuat. Film kedua ini secara nggak langsung cukup sukses untuk mengembangkan karakter Eddie dan Venom itu sendiri. Dari segi ini, kita patut mengapresiasi Tom Hardy untuk memerankan dua tokoh sekaligus, Eddie Brock dan Venom.
Kedekatan Venom dan Eddie terlihat lewat beragam momen kocak dan pertengkaran keduanya. Mereka seperti sering berselisih terhadap satu hal. Perselisihan itulah yang justru menjadi momen paling lucu dalam film ini. Keduanya benar-benar punya sifat yang bertolak belakang satu sama lain. Perbedaan ini juga dengan cerdas dijadikan satu konflik yang membuat ceritanya berjalan dan berakhir dengan bersatunya kembali kedua sahabat ini.
Penampilan Villain yang Kurang Berkesan

Sebuah film superhero biasanya memberikan waktu yang cukup panjang untuk memperkenalkan latar belakang musuh yang mereka lawan. Dalam kasus ini, Venom: Let There Be Carnage seharusnya memberikan latar belakang dua musuh dalam film ini, yakni Cletus Cassady dan juga Shriek. Durasi 90 menit rasanya kurang untuk sebuah film superhero sebesar Venom. Kita nggak bisa mendapatkan feel yang maksimal dalam perkenalan sosok Cletus, Carnage dan juga Shriek itu sendiri.
Selain latar belakangnya yang jadi kurang, penampilan dari dua tokoh ini juga jadi terasa biasa saja. Nggak ada aura mencekam, berbahaya dan mengancam dari dua tokoh ini. Hasilnya, kemunculan Carnage dan Shriek nggak berkesan sama sekali. Padahal, Carnage adalah salah satu simbiot paling kuat dan menakutkan dalam seri komik Spider-Man. Carnage bahkan digadang-gadang sebagai salah satu musuh Spider-Man paling kuat di samping Venom. Sama halnya dengan Shriek, kemunculannya yang hanya beberapa menit dalam film membuatnya nggak maksimal menggunakan kekuatan dan bagaimana ia bekerja sebagai seorang penjahat super. Ini mungkin jadi kelemahan fatal film Venom: Let There Be Carnage
Final Battle Kurang Greget

Masih bicara soal durasi, 90 menit rasanya sangat terburu-buru. Film ini seperti ingin menyelesaikan konflik dengan cepat dan mencari solusi paling aman. Hasilnya pada bagian tengah dan bagian akhir cerita menjadi sangat rusuh dan banyak hal yang nggak terjelaskan. Misalnya, cara Carnage dan polisi yang tiba-tiba bertemu di jalanan, lalu ada momen saat Shriek tiba-tiba mengetahui alamat Anne dengan tepat tanpa diceritakan dulu bagaimana ia mendapat alamatnya. Hal detil ini tentu penting karena menyangkut logika cerita.
Terakhir, sisi pertarungan yang menjadi suguhan film superhero sangatlah kurang maksimal. Padahal pertarungan antara Venom dan Carnage, selaku dua simbiot yang merupakan musuh bebuyutan haruslah menjadi sesuatu yang epik. Pertarungan keduanya juga memang sudah dinantikan oleh para penggemar sejak lama di layar lebar. Sayang pertarungan keduanya terlalu monoton dan gitu-gitu aja. Malah pertarungan akhir Venom melawan Riot di film Venom pertama jauh lebih baik.
Akhir kata, itu dia review film Venom: Let There Be Carnage rilisan 2021. Mungkin film ini cukup baik untuk ditonton dan sekadar jadi hiburan. Namun, bagi para penggemar garis keras superhero Marvel khususnya para penggemar Spider-Man dan Venom pasti kecewa karena banyak hal yang serba nanggung.