Savior of Divine Blood: Konsepnya Terlalu Campur Aduk!

gambar karakter ariake subaru dari manga savior of divine blood

Savior of Divine Blood merupakan sebuah komik yang cukup menarik, karena ia adalah sebuah manga (komik Jepang) yang dirilis di Naver Webtoon sebagai webtoon. Manga ini bercerita tentang seorang pemuda yang dirundung dan dicuri kesempatannya untuk memiliki kekuatan, lalu mendapat kesempatan kedua untuk memiliki kekuatan yang lebih tinggi.

Manga ini ditulis oleh Eto Shunji, sedangkan gambarnya diilustrasikan oleh silou. Sebagai manga, Savior of Divine Blood sebenarnya sudah dirilis sejak tahun 2022. Namun versi webtoon, baru tersedia di Naver Webtoon pada tahun 2024, termasuk dalam bahasa Indonesia.

FYI
Webtoon adalah komik digital yang dibuat untuk dibaca di smartphone. Jadi komik jenis ini memiliki tata letak vertikal, yang berbeda dengan komik biasa. Format ini lahir di Korea Selatan pada awal tahun 2000-an.

Jadi, apakah komik ini menarik dibaca? Apa yang membuat komik ini unik? Langsung scroll saja ke bawah untuk membaca ulasan ini.

Cerita Savior of Divine Blood

Pada suatu ketika, dunia dikejutkan dengan “gerbang-gerbang” yang muncul dengan makhluk-makhluk dari alam lain, bersama “Jam Langit” dengan hitungan mundur sebagai indikasi bencana global. Tidak ada cara lain untuk mengalahkan mereka kecuali orang-orang yang mendapat kekuatan dari “Pintu Cobaan”, yang disebut sebagai “Player”.

gambar karakter taiga mencuri pintu cobaan emas dari webtoon savior of divine blood

Sejak kecil, Ariake Subaru1 sudah memimpikan untuk menjadi seorang player. Suatu ketika, sebuah Pintu Cobaan Emas — yang tertinggi dari yang dikenal, selain Perak dan Tembaga — muncul dihadapannya. Namun Ariake Taiga, adik tirinya, mencuri kesempatan Subaru dan masuk ke pintu itu dan berhasil menjadi Player Emas. Sementara Subaru kemudian menjadi bahan rundungan adiknya.

Suatu hari, ketika sedang dirundung oleh teman-teman Taiga, sebuah pintu muncul di depan Subaru. Berawal dari Tembaga, pintu itu kemudian berubah menjadi Perak, Emas, dan kemudian berubah menjadi Pelangi. Tidak ingin kehilangan kesempatan kedua, Subaru pun masuk ke Pintu Cobaan Pelangi itu.

Di dalamnya, ia bertemu dengan “Vanquish”, sosok vampir misterius, yang memberinya ujian. Berhasil melalui ujian itu, Subaru mendapat kekuatan berbasis darah. Ia mampu memanipulasi darahnya dengan mengorbankan “HP” dan “MP”-nya.2

Setelah berhasil mendapat kekuatan, Subaru berusaha meningkatkan levelnya dengan menaklukkan Gerbang, yang membawanya bertemu denga Sayaka, seorang player Tembaga. Mereka berdua kemudian membuat janji untuk bertarung bersama demi menjadi lebih kuat.

Pada insiden Gerbang Pelangi kedua yang muncul di dalam Gerbang Tembaga, Sayaka tewas setelah terluka parah akibat serangan “Carrion”, anak buah Vanquish. Memanfaatkan kekuatannya, Subaru pun membangkitkan Sayaka sebagai anak buahnya.

gambar subaru membangkitkan sayaka di manga savior of divine blood

Di sisi lain, Taiga yang ketahuan mencuri Gerbang Emas dari Subaru ditangkap dan dipenjara. Namun, sebuah pintu cobaan lain muncul, Pintu Hitam, menariknya masuk dan memberinya kekuatan baru.

Sang penguasa Pintu Hitam, “Kokugaji”, ingin mempercepat hitungan mundur di Jam Langit agar bencana segera terjadi di dunia manusia. Subaru dan para Player Emas pun harus menghadapi tantangan dan mencegah terjadinya bencana tersebut.

Campur Aduk Tapi Berusaha Unik

Seperti bisa kamu baca dari sinopsis di atas, Savior of Divine Blood punya berbagai elemen cerita yang cukup campur aduk, yang beberapa di antaranya pernah kita lihat di berbagai komik lain.

Konsep “Gerbang” dan “Player” jelas sudah banyak kamu temui di berbagai manhwa bertema dungeon dan ranker. Contoh paling mudah, tentu saja Solo Leveling. Lalu konsep tokoh yang memiliki kekuatan berbasis darah bisa kita lihat pada Choso dari Jujutsu Kaisen, Victoria Neuman dari serial The Boys, dan Marie Moreau dari serial Gen V, spin-off serial The Boys.

Begitu juga dengan si MC3 yang mendapat asisten perempuan dan juga mendapatkan peliharaan (pet) dari monster yang ia kalahkan. Semuanya resep standar yang ada di komik jaman sekarang.

gambar subaru dan pintu pelangi di manga savior of divine blood

Jadi harus saya akui, saat saya mulai membaca komik ini, ceritanya memang kelihatan kurang menarik karena campur aduk konsep tersebut di atas. Apalagi di tambah dengan MC yang juga kurang punya sikap di awal cerita.

Toh seiring cerita berjalan, Savior of Divine Blood berusaha menghadirkan ciri khasnya sendiri, dan beberapa di antaranya cukup menarik.

Seperti sudah kamu baca di atas, seseorang bisa mencuri kesempatan orang lain untuk mendapat kekuatan dari Pintu Cobaan. Tapi ada aturan tidak tertulis dari Pintu Cobaan itu bahwa orang yang mencuri tidak bisa mendapat pintu kedua dan selanjutnya.

Mereka hanya bisa mendapatkannya jika mencurinya lagi dari orang yang aslinya mendapat pintu tersebut. Itu sebabnya Taiga memperbudak Subaru agar ia bisa kembali mencuri pintu jika pintu tersebut muncul di depan Subaru.

Kemudian, konsep Jam Langit di komik Savior of Divine Blood ini juga menarik. Yah, konsep ala ‘doomsday clock’ seperti ini sebelumnya pernah kita lihat misalnya di film Pacific Rim. Tapi yang menarik adalah waktu yang tersisa dari proses menaklukkan gerbang oleh para player akan ditambahkan ke Jam Langit, sehingga menunda hitung mundur jam tersebut.

Jadi, semakin hebat seorang player, ia bisa menaklukkan gerbang dengan semakin cepat pula, dan waktu yang tersisa juga akan semakin banyak, sehingga hitungan mundur bisa berlangsung lebih lama.

gambar karakter kokugaji dan jam langit dari manga savior of divine blood

Selain itu, konsep Pintu Cobaan di komik Savior of Divine Blood ini juga lumayan menggelitik. Tiap pintu tampaknya memiliki penguasa mereka sendiri dengan kekuatan masing-masing yang berbeda.

Yah, lagi-lagi, konsep semacam ini memang sebenarnya tidak baru. Konsep ini bisa kamu temukan di berbagai komik yang memiliki tema konstelasi sebagai sponsor kekuatan jagoannya. Walau baru beberapa penguasa pintu ditunjukkan di komik ini — misalnya Vanquish di Pintu Pelangi dan Kokugaji di Pintu Hitam — namun kalau diolah dengan benar, maka hal ini bisa menjadi sub-plot menarik.

Nah, sejauh yang saya baca, ada beberapa catatan kecil yang membuat saya agak kurang sreg dengan cerita komik Savior of Divine Blood. Yah, beberapa kekurangan lah kalau mau disebut demikian.

Salah satunya kurang suka dengan kekuatan berbasis darah yang dimiliki Subaru. Yah, dalam satu sisi, kemampuan itu bisa sangat kuat, seperti yang ditunjukkan oleh Victoria Neuman dari serial The Boys, dengan meledakkan kepala musuhnya. Tapi di sisi lain, kekuatan darah milik Subaru menggunakan HP dan MP dirinya sendiri untuk digunakan secara fisik.

Ini menimbulkan sedikit lubang pada plot, karena muncul perhitungan rasio antara kekuatan yang dipakai dan kekurangan MP-nya. Tapi pada beberapa pertarungan, terutama jika Subaru memakai serangan berskala besar yang seharusnya menguras HP-nya, hal itu tidak ditunjukkan.

gambar karakter sayaka bertarung dari manga savior of divine blood

Lalu semakin lama Subaru bertempur, tanpa ia naik level, seharusnya ia semakin lemah. Lagi-lagi, itu juga tidak terjadi. Apalagi, Sayaka (atau Saya), sebagai anak buah Subaru, juga menggunakan HP dan MP tuannya sebagai modal bertarung.

Yah, kalau si penulis tidak menunjukkan hal itu, maka sebenarnya tidak menjadi masalah. Toh kenyataannya hal itu ditunjukkan (mungkin sebagai bumbu cerita). Tapi akhirnya malah jadi kelihatan tidak konsisten. Memang, di tengah cerita kemudian dijelaskan seiring kemampuan Subaru meningkat, konsumsi HP-nya juga berkurang. Yah plot armor-nya jadi lumayan terasa.

Cukup Menarik Untuk Selingan

Sejauh yang saya baca, komik Savior of Divine Blood secara umum masih terhitung lumayan standar. Walaupun punya beberapa elemen yang unik, tapi sebagian besar memang masih generik. Karakter-karakter di dalamnya juga tidak memiliki sesuatu yang sangat unik.

Jadi, bagi saya pribadi, Savior of Divine Blood masih terhitung sebagai komik yang lumayan seru untuk selingan, tapi bukan jenis yang menggigit untuk diikuti secara intens. Yah, masih banyak komik, entah itu manga atau manhwa, lain yang lebih seru daripada komik ini.

gambar banner savior of dinine blood
Judul
Savior of Divine Blood
Tipe Komik
Manga
Ditulis oleh
Eto Shunji
Digambar oleh
silou
Genre
Aksi, Fantasi
Link baca manga

Catatan kaki:

  1. Penulisan Jepang. Dalam penulisan biasa: Subaru Ariake. ↩︎
  2. Health Point dan Mana Point. ↩︎
  3. Main Character atau tokoh utama. ↩︎
Penulis

Kalau menurutmu bagaimana?