Akhirnya episode 1 alias perdana serial “She-Hulk: Attorney at Law” sudah tayang di Disney+. Debut ini cukup menarik karena menampilkan kisah origin She-Hulk tanpa basa-basi.
Sepanjang serial MCU, kita bisa melihat berbagai tipe tayangan. Untuk karakter lama, biasanya serial itu menunjukkan kelanjutan dari alur waktu yang sudah ada. Seperti “WandaVision,” “Loki,” atau “The Falcon and The Winter Soldier.”
Sementara untuk karakter baru, kebanyakan serial menunjukkan kisah origin yang cukup panjang. Paling tidak si tokoh itu perlu memproses bahwa ia punya kekuatan super secara mendadak, kaget, atau harus membuktikan sesuatu.
Menariknya, cerita di episode perdana She-Hulk ini tidak seperti itu.
Memang, di sini diceritakan bagaimana Jennifer Walter, seorang pengacara yang sedang menghadapi masa depan cerah di karirnya, mendadak bisa berubah jadi Hulk. Ia terpapar darah saudara sepupunya, Bruce Banner alias Hulk asli.
Namun jalan ceritanya sangat lugas. Yah, mungkin karena ia punya sepupu superhero, ya. Agak sedikit berbeda dengan Kate Bishop atau Kamala Khan yang awalnya ‘sekedar’ ngefans.
Sebagian besar episode 1 She-Hulk bercerita soal bagaimana Bruce berusaha ‘meneliti’ dan mengajari Jennifer beradaptasi. Lucu juga melihat ada sisi persaingan di antara kedua Hulk ini.
Lalu Bruce juga berusaha meyakinkan Jennifer kalau ia adalah superhero dan ada konsekuensi tersendiri dengan kekuatan yang ia miliki. Tapi Jennifer lebih memilih hidup normal.
Yang tidak kalah menarik, Jennifer Walters pun kelihatan cuek ketika harus berubah jadi She-Hulk. Yah, paling tidak itu yang terlihat di episode 1 ini.
Jadi jika “Hawkeye” dan “Ms. Marvel” cukup lama mengantar kisah eksistensi kedua superhero itu, “She-Hulk: Attorney at Law” memberikan cerita yang cukup cepat.
Nantinya ada karakter lain seperti Wong, Daredevil, dan The Abomination yang akan hadir di serial ini. Tentu selain Titania yang jadi rival She-Hulk. Jadi kelihatannya masih cukup banyak plot yang akan diperkenalkan.
Mungkin itu sebabnya episode 1 She-Hulk ini bercerita lebih praktis. Yah, lumayanlah memberi nuansa sedikit berbeda pada kesan pertama.
Kalau kalian belum nonton, silakan lihat “She-Hulk: Attorney at Law” di Disney+.
