Aemond Targaryen merupakan salah satu karakter penting di serial House of the Dragon yang mengadaptasi buku Fire & Blood karya George R.R. Martin dan tayang di HBO. Ia adalah anak dari Raja Viserys I Targaryen dengan Alicent Hightower, juga adik dari Aegon II Targaryen dan Helaena Targaryen. Di serial House of the Dragon, ia diperankan oleh Ewan Mitchell.
Sebagai sepupu dari Rhaenyra Targaryen, Aemond menolak klaimnya sebagai ratu dan mendukung kakaknya Aegon di pihak “Hijau”. Cukup wajar, karena dengan begitu ia berada di garis pewaris selanjutnya.
Sosok Aemond Targaryen memainkan peranan penting di perang saudara House Targaryen yang disebut sebagai “The Dance of the Dragons”. Jadi, apa saja hal menarik yang bisa diketahui tentang pangeran ganas ini?
Fakta Menarik Aemond Targaryen
Karakteristiknya Mirip Daemon

Sebagai keponakan dari Daemon Targaryen, Aemond boleh dibilang memiliki beberapa karakteristik yang mirip dengan pamannya itu. Ia juga seorang pendekar pedang yang jago, penunggang naga yang handal, dan juga punya ambisi dengan darah yang tidak kalah panas.
Keahliannya berpedang ditunjukkan dalam latihan bersama Ser Criston Cole. Meskipun awalnya kewalahan, Aemond mampu memenangkan pertarungan. Criston memuji kemampuannya dan menyebutkan ia bakal mampu memenangi turnamen dalam beberapa tahun mendatang. Namun Aemond menyatakan kalau ia tak tertarik.
Keahliannya menunggang naga juga bukan sekedar memanfaatkan Vhagar sebagai naga terbesar House Targaryen di masa itu. Aemond menunjukkan taktik yang jitu untuk menyergap lawan, seperti yang ditunjukkan saat membunuh Lucerys Velaryon dan Rhaenys Targaryen.
Kembali ke hubungan Daemon dan Aemon Targaryen, nasib mereka di perang saudara “The Dance of the Dragons” juga terikat erat. Daemon benci pada Aegon dan Aemond karena mendorongnya lebih jauh dari urutan daftar pewaris tahta.
Lalu insiden pembunuhan Lucerys oleh Aemond membawa konflik berdarah “Blood and Cheese” yang menewaskan Jaehaerys atas perintah Daemon. Keduanya pun memiliki akhir yang sama melalui duel maut di “Battle Above God’s Eye”.
Mengambil Alih Vhagar

Di antara saudara-saudaranya, Aemond Targaryen menjadi satu-satunya yang belum memiliki naga. Saat menghadiri pemakaman Laena Velaryon di Drifmark, Raja Viserys menyatakan kalau ia bisa memilih salah satu telur atau anak naga yang ada di Dragonstone untuk mencari yang cocok.
Pada suatu malam, Aemond pergi menyelinap keluar kastil dan menemui Vhagar, yang kini tanpa penunggang setelah Laena wafat, sedang tidur di pantai. Ia pun bertekad menjadi penunggangnya, Vhagar awalnya menolak. Namun pada akhirnya Aemond berhasil menaklukkan Vhagar dan membawanya terbang.
Membunuh Lucerys Velaryon

Tindakan Aemond Targaryen mengambil alih Vhagar diketahui oleh Jacaerys, Lucerys, Baela, dan Rhaena. Rhaena marah karena sebenarnya Vhagar adalah haknya sebagai anak dari Laena. Aemond menghina Rhaena yang menyebabkan mereka berkelahi. Pada perkelahian itu, Lucerys melukai mata kiri Aemond yang membuatnya buta. Ini membuat Aemond menyimpan dendam pada Lucerys.
Setelah Aegon naik tahta, Aemond dikirim menemui Borros Baratheon untuk mencari dukungan bagi tim “Hijau”. Di sana ia bertemu dengan Lucerys Velaryon yang juga memiliki tujuan sama. Aemond menuntut Lucerys membayar matanya yang buta, yang jelas ditolak. Lucerys yang kecewa dengan gagalnya misi diplomatisnya, memutuskan pulang.
Aemond kemudian memutuskan mengejar mereka. Awalnya, ia hanya ingin menakut-nakuti Lucerys dan naganya Arrax, dengan dominasi Vhagar. Namun, Arrax yang panik menyemburkan api ke Vhagar yang menjadi marah. Aemond yang gagal menenangkan naganya, kemudian melihat Vhagar menggigit Arrax bersama Lucerys sampai tercerai berai.
Memakai Mata Dari Batu Safir

Aemond Targaryen dikenal dengan julukan “Kinslayer” (pembunuh keluarga) karena kematian Lucerys, dan juga dikenal sebagai Aemond One-Eye (Aemond si Mata Satu), karena mata kirinya yang dibutakan Lucerys.
Setelah peristiwa yang membuat mata kirinya buta, Aemond mengganti matanya itu dengan batu safir (batu nilam). Namun, entah kenapa, ia lebih sering terlihat memakai penutup mata.
Membunuh Rhaenys Targaryen

Pada konflik di Rook’s Rest, Riverland, antara House Bracken dan House Blackwood, Ser Criston Cole dan Aemond Targaryen menyusun jebakan untuk memancing pihak “Hitam” bereaksi. Benar saja, Rhaenys Targaryen datang dengan naganya, Meleys, untuk membantu House Blackwood.
Namun tanpa diduga Raja Aegon datang dengan naganya, Sunfyre, yang kemudian diserang oleh Rhaenys dan Meleys. Aemond yang bersembunyi di hutan bersama Vhagar lalu muncul dan menyerang mereka berdua. Raja Aegon beserta Sunfyre jatuh dan terluka.
Rhaenys dan Meleys, yang sebenarnya punya kesempatan untuk menyelamatkan diri, berbalik kembali ke medan pertampuran. Saat mencari keberadaan musuh, Aemond dan Vhagar muncul dari bawah dan menyerang secara mendadak. Vhagar menggigit leher Meleys sampai naga itu mati. Rhaenys, yang jatuh bersama Meleys, juga mati dalam pertempuran itu.
Jadi Raja Selama Setahun

Setelah Raja Aegon II Targaryen terluka akibat pertempuran di Rook’s Rest, ia sempat diduga akan meninggal dunia. Aemond Targaryen kemudian menggantikan posisi kakaknya dan menjadi Raja sementara, setelah menekan anggota dewan pemerintahan di King’s Landing.
Di buku disebutkan bahwa Aemond memakai mahkota milik Aegon the Conqueror, dan orang-orang menyebutnya kalau mahkota itu lebih pantas ia pakai dibanding dipakai oleh Aegon.
Dalam masa pemerintahannya, Aemond Targaryen dan Ser Criston Cole kembali bekerja sama untuk merebut Harrenhal dari tangan Daemon Targaryen. Mereka memang berhasil merebut Harrenhal tapi di sisi lain King’s Landing jatuh ke tangan Rhaenyra.
Aemond Targaryen kemudian menjadikan Alys Rivers sebagai kekasihnya. Bersama Vhagar, ia juga membakar pemukiman penduduk di wilayah Riverland.
Melakukan Duel Maut Lawan Daemon Targaryen

Aemond ditantang oleh Daemon dalam sebuah duel. Aemond datang ke Harrenhal untuk menjawab tantangan itu bersama kekasihnya, Alys Rivers, yang sedang mengandung, di hari ke-14 setelah tantangan itu dibuat.
Aemond Targaryen yang menunggangi Vhagar dan Daemon Targaryen yang menunggangi Caraxes pun bertarung dalam duel yang disebut sebagai “Battle Above the God’s Eye” (the God’s Eye adalah danau di dekat Harrenhal). Duel ini disebut sangat dramatis, dengan latar matahari terbenam yang membuat semburan api dari kedua naga tampak membakar langit.
Caraxes yang lebih kecil menderita luka parah akibat gigitan Vhagar merobek sayapnya dan cakar Vhagar merobek perutnya. Namun Caraxes tidak melepaskan gigitannya di leher Vhagar. Daemon disebutkan melompat ke atas Vhagar dan menusuk mata Aemond yang buta dengan pedangnya. Mereka pun akhirnya jatuh di danau God’s Eye dan mati bersama.
Caraxes masih sempat merangkak keluar dari danau sebelum tewas di dekat Harrenhal, sementara mayat Vhagar ditemukan di danau bertahun kemudian, dengan mayat Aemond masih terikat di tubuhnya dan pedang Daemon masih tertancap di matanya. Tubuh Daemon sendiri tidak pernah ditemukan.
Kekasihnya Mengklaim Harrenhal

Setelah Aemond Targaryen mati, Alys Rivers mengambil alih Harrenhal dan menguasainya. Ketika diminta menyerahkan kastil itu, ia menolak dan mengklaim bahwa ia adalah janda Aemond dan anaknya yang belum lahir adalah raja yang sah. Karena kemampuan paranormalnya, Alys kemudian dikenal sebagai “Witch Queen”.
Aemond Targaryen Terbukti Berbahaya
Dalam perjalanannya, Aemond Targaryen membuktikan dirinya menjadi sosok paling berbahaya di pihak “Hijau”, seperti juga Daemon Targaryen menjadi sosok yang paling berbahaya di pihak “Hitam”. Selama peristiwa perang saudara ini juga terlihat bahwa kedua tokoh itu memang memiliki “persaingan” tersendiri yang juga akhirnya berujung tragis.
Secara umum, memang ada sedikit perbedaan antara peristiwa di buku dan di serial yang tayang di HBO terkait dengan Aemond Targaryen. Di serial, ia ditunjukkan lebih ambisius, termasuk berusaha menikung kakaknya di Rook’s Rest walau akhirnya hanya menduduki tahta sementara. Tapi pengembangannya ini sedikit lebih menarik meskipun juga jadi terlihat lebih “sakit”.