Kali ini saya akan coba memberi review salah satu anime yang dirilis pada tahun 2019 silam, yakni Dr Stone, untuk season pertama. Dr Stone adalah anime yang menghadirkan konflik sederhana dengan konsep luar biasa fresh. Anime ini bisa dibilang adalah anime edukasi sains meski tingkat keakuratannya dapat diperdebatkan.
Premis Dr Stone cukup menarik; mengembalikan peradaban modern yang telah hancur. Cerita bermula ketika bumi yang sudah modern mengalami fenomena “pembatuan” dimana semua umat manusia tanpa terkecuali berubah menjadi batu.
Setelah berabad-abad berlalu, seorang ilmuan genius bernama Sengku berhasil bangun dari pembatuannya dan berambisi untuk mengembalikan peradaban modern di bumi yang telah kembali ke zaman batu. Ambisinya tersebut disalurkan lewat sains.
Saat perilisan episode pertamanya, Dr Stone langsung diterima oleh para pecinta anime karena menghadirkan konflik sederhana dengan konsep yang luar biasa. Konflik hanya berputar perihal “Mau dibangun seperti apa dunia ini?”
Namun pada season pertamanya, kita tidak disuguhkan konflik melulu. Justru dalam season pertama kita menemukan sedikit konflik. Kita malah banyak disuguhi proses sang tokoh utama membangun peradaban menggunakan sains. Dari mulai membuat bubuk mesiu, makanan ramen, sampai menemukan listrik dan telefon.
Diceritakan bahwa Sengku dan musuhnya sama-sama ingin membangkitkan umat manusia. Perbedaanya, sang musuh ingin meniadakan sains yang dikenal merusak dunia karena dianggap memicu perang dan pertumpahan darah.
Sang tokoh utama juga cukup kesulitan menghadapi musuhnya sebab ia tidak memiliki kekuatan otot, ia hanya memiliki otak untuk berfikir dan membuat sesuatu dari sains.
Setelah menonton season pertama, Popculture.id sangat merekomendasikan anime ini untuk ditonton karena cukup menjanjikan dalam sesi pengembangan cerita. Masalah-masalah teknis seperti kualitas animasi dan desain karakter cukup baik, meski tak sebaik animasi Makoto Shinkai. Becanda bang~
