Review Film Rebel Moon Part One: A Child of Fire (2023): Semua Serba Slo-mo

Namanya juga Zack Snyder, mau apa lagi?

kora karakter film rebel moon part one a child of fire

Film Rebel Moon Part One: A Child of Fire tayang di Netflix pada tanggal 21 Desember 2023. Beberapa hari setelah film Aquaman and the Lost Kingdom. Bedanya, yang satu tayang secara utama di layanan streaming, yang lain meluncur di bioskop.

Rebel Moon merupakan sebuah saga buatan sutradara Zack Snyder, yang populer dengan film Dawn of the Dead (2004), 300 (2006), Watchmen (2009), dan Army of the Dead (2021).

Tapi mungkin ia paling dikenal sebagai roda penggerak film-film DCEU dan sutradara beberapa filnya seperti Man of Steel (2013), Batman v Superman: Dawn of Justice (2015), dan Zack Snyder’s Justice League (2021).

Zack Snyder membagi dua film Rebel Moon ini, yaitu bagian pertama A Child of Fire dan bagian kedua The Scargiver.

Cerita Film Rebel Moon Part One: A Child of Fire

Film bagian pertama ini bercerita soal bagaimana sebuah desa di planet Veldt mendapat tekanan dari tentara Motherworld pimpinan Admiral Noble untuk menyediakan bahan pangan.

kora di film rebel moon part one

Pada satu titik, Kora, seorang mantan tentara elit Imperium yang melarikan diri, melakukan perlawanan. Takut desa itu diserang oleh Admiral Noble, ia pun mencari bala bantuan untuk mempertahankannya.

Dibantu oleh Gunnar, sosok yang memicu permasalahan di Veldt, Kora pun mencari orang-orang yang mampu bertempur membela desa itu. Mereka kemudian bertemu Kai, seorang penyelundup, yang ikut membantu menemukan jagoan lainnya: Tarak, Nemesis, Jenderal Titus, dan Darrian Bloodaxe.

Versi KW Seven Samurai Yang Kedodoran

Ya, Zack Snyder sudah mengaku kalau Rebel Moon awalnya di buat sebagai calon salah satu film Star Wars, yang ditolak. Ia juga menyebutkan kalau film ini terinspirasi oleh Seven Samurai karya Akira Kurosawa, salah satu film laga terbaik sepanjang masa.

Inspirasi mungkin merupakan istilah yang terlalu sederhana. Karena 80% film Rebel Moon Part One berisi perjalanan Kora mencari para pejuang, mirip seperti separuh Seven Samurai. Sayangnya, Zack Snyder gagal menyampaikan cerita dengan memikat.

Begini. Film ini memiliki durasi sepanjang 2 jam 14 menit. Sungguh, untuk durasi sepanjang itu, ceritanya cukup dangkal. Jujur, saya sempat mengantuk nonton film ini. Bayangkan, nonton film aksi saga luar angkasa kok ngantuk.

Bagian awal film yang memperkenalkan konflik sudah cukup panjang, untuk sesuatu yang mungkin cukup sederhana. Memang, beberapa adegan yang ada cukup fungsional. Tapi tetap tidak memberi arti yang cukup dalam.

Parahnya, bagian kedua yang membawa kita pada petualangan mencari para pejuang, justru tidak meningkatkan tensi. Ya, ada adegan yang menunjukkan aksi tokoh-tokohnya, beserta beberapa pertarungan dengan tampulan visual yang wow. Tapi ya hanya itu.

Bobot para karakter pejuang yang muncul justru diutarakan dengan lebih jelas mendekati momen klimaks dari dialog Admiral Noble. Tapi itupun hanya terasa sepertu menyebutkan “fun facts” saja.

Jadi ya, untuk sebuah film berdurasi relatif panjang, film Rebel Moon Part One: A Child of Fire ini memang kedodoran. Mungkin kalau Zack Snyder lebih fokus pada adegan yang membentuk cerita daripada sibuk dengan adegan slo-mo, film ini akan lebih baik.

Karakternya Dangkal

Seperti yang sudah disebut di atas, kita tidak mendapat gambaran yang cukup jelas soal siapa dan bagaimana peran tokoh-tokoh yang ada di film ini. Yah, selain Kora atau Gunnar. Kalau pun ada, itu hanya secara verbal dari ucapan Admiral Noble.

Padahal, kalau dilihat dari omongan sang admiral itu, mereka adalah tokoh-tokoh yang (seharusnya) berarti di dunia Rebel Moon.

Misalnya Jenderal Titus, yang disebut sebagai jenderal jenius dan digambarkan sebagai sosok yang penting. Ia ditunjukkan sudah menjadi gelandangan dengan semangat yang patah. Namun selebihnya, tidak ada apa pun yang berarti soal sang mantan jenderal. Kecuali kata-kata mutiara di akhir film, tidak ditunjukkan sesuatu yang brilian dari Jenderal Titus ini.

Contoh lain adalah Tarak, yang muncul pertama kali sebagai tahanan dari seorang “peternak”. Ia ditunjukkan punya kemampuan menjinakkan hewan (dalam hal ini seekor grifon). Kelihatannya sosoknya terinspirasi oleh bangsa asli Amerika. Tapi ya sejauh ini itu saja.

Begitu juga dengan Kai atau Nemesis atau Darrian dan Devra Bloodaxe. Semua karakteristik dan kisah tokoh-tokoh itu muncul tipis-tipis, membuat kita tidak sempat punya ikatan emosional atau paham siapa mereka. Padahal tidak semua punya durasi kemunculan yang sama (ahem!).

Tampilan Visualnya Keren

Yah, kalau kamu mau melihat film yang punya tampilan visual yang keren dan dramatis. Rebel Moon Part One jelas akan memuaskan keinginanmu itu. Ini Zack Snyder, bro.

Harus diakui, Zack Snyder memang selalu membuat film dengan tampilan visual yang bagus. Coba mana filmnya dia yang nggak keren secara fotografis?

Dari framing gambar, koreografi aksi, tata cahaya, pewarnaan, sampai slo-mo semua mendukung film ini terlihat keren dan dramatis. Yah, tapi sayangnya hal ini tidak terlalu banyak membantu untuk memperkuat cerita.

Salah satu masalah yang dimiliki Zack Snyder adalah pemakaian adegan slo mo yang sering kali berlebihan. Lihat saja di film Justice League. Begitupun di film Rebel Moon ini. Adegan slo-mo nya cukup banyak sampai kadang capek melihatnya dan ingin langsung skip adegan bersangkutan.

Jadi, Apa Film Rebel Moon Part One Bagus?

Eh, jujur… sebenarnya saya pengen mengucapkan sesuatu yang klise seperti “tidak istimewa tapi menghibur”. Tapi sayangnya untuk film satu ini kalimat klise itu agak susah diucapkan.

Yes, film ini bagus secara visual. Yes, film ini punya banyak adegan heroik. Yes, film ini sangat ambisius dengan worldbuilding-nya. Hanya saja, ceritanya cukup terasa hampa. Apalagi mengingat durasi film yang 2 jam 14 menit.

Zack Snyder mungkin seorang sinematografer yang bagus. Namun, menurut saya ia bukanlah pencerita yang baik. Entah bagaimana film keduanya, Part Two: The Scargiver, akan berjalan. Untuk film pertamanya, Rebel Moon Part One: A Child of Fire, kalau harus mengungkapnya dengan satu kata, kata itu adalah: Meh.

Jangan lupa baca juga penjelasan karakter Rebel Moon lebih jauh dan tunggu The Scargiver di tahun 2024 sebagai salah satu film Netflix terbaru.

Rebel Moon Part One: A Child of Fire
Kurang padat, kebanyakan slo mo
Film Rebel Moon Part One: A Child of Fire buatan sutradara Zack Snyder terasa kurang padat untuk durasi sepanjang itu.
3.5
Nonton di
Penulis

Kalau menurutmu bagaimana?