Film The Equalizer 3 mungkin merupakan petualangan terakhir untuk mantan agen DIA, Robert McCall. Sayangnya, film ketiga ini tidak menawarkan sesuatu yang baru di ceritanya. Sehingga cukup mengecewakan jika memang menjadi penutup petualangan sang jagoan.
Denzel Washington masih berperan sebagai tokoh utamanya, Robert McCall. Namun di film ke-3 ini, ia ditemani oleh Dakota Fanning yang berperan sebagai agen CIA, Emma Collins. Film ini merupakan reuni kedua aktor itu, setelah mereka main film bareng di Man on Fire (2004).
The Equalizer 3 aslinya tayang di bioskop pada tanggal 30 Agustus 2023. Lalu film ini diedarkan sebagai video on demand (VOD) pada bulan Oktober 2023 dan tayang di Neflix pada bulan Januari 2024.
Cerita The Equalizer 3
Di sekuel ke-3 ini, Robert McCall berpetualang di Italia dan harus menghadapi kelompok mafia Camorra untuk menyelamatkan kota kecil Altamonte.

The Equalizer 3 mengawali kisahnya dengan Robert McCall yang menyerang sekelompok penjahat di sebuah kilang anggur untuk mengambil kembali uang curian hasil perampokan digital. Ia terluka parah setelah ditembak dari belakang. Untungnya ia ditemukan dan ditolong oleh polisi lokal.
Dalam proses penyembuhannya, Robert tinggal di kota kecil Altamonte dan mulai bersahabat dengan penduduknya. Sementara itu, ia juga memberitahu CIA, yang diterima Emma Collins, secara anonim soal kasus pencucian uang di killang anggur tersebut.
Namun kehidupannya yang tenang di kota kecil itu rusak setelah ia menyaksikan anggota mafia Camorra menekan warga Altamonte dalam usaha mereka mengambil alih kota tersebut. Robert pun mengambil tindakan dan membunuh Marco Quaranta, pimpinan gerombolan itu.

Vincent Quaranta, kakak dari Marco dan pimpinan mafia Camorra, mendengar berita itu dan marah. Ia pun datang ke Altamonte dan mengancam penduduk kota itu, walau batal mengambil tindakan keras. Kali ini giliran Robert McCall yang bergerak.
Tidak Ada Yang Baru
Yah, seperti itulah cerita film The Equalizer 3. Premis ceritanya sebenarnya cukup menarik. Tapi sayangnya premis itu menjadi pisau bermata dua. Karena sebagian besar kejadiannya, sebenarnya sudah pernah ditunjukkan dalam bentuk lain di film sebelumnya.
Memang, Robert McCall berada di kota kecil di Italia, jauh dari Amerika yang jadi “arena pertempuran” utamanya. Memang, ia melawan kelompok mafia Italia yang pada umumnya terlihat sangar.

Tapi kalau kamu ingat, di film pertama pun ia sudah melawan mafia, walau dari Rusia. Ia bahkan ditunjukkan seorang diri berhasil menyusup dan membunuh pimpinan mafia itu di Rusia.
Jadi, di film ke-3 ini bobot konfliknya jadi kelihatan timpang. Walau ia berada di kota kecil, Italia masih relatif terbuka jika dibandingkan Rusia. Dengan begitu, tingkat bahayanya jadi terasa kurang mengancam.
Apalagi di film ini kelompok mafia Camorra, juga kurang kelihatan sangar. Tidak ada sosok berbahaya yang bisa jadi lawan setimpal Robert McCall, seperti Nicolai Itchenko alias Teddy, mantan anggota Spetsnaz, di film pertama.
Omong-omong soal tentara elit, The Equalizer 2 juga lebih terasa berbahaya dan lebih dramatis daripada The Equalizer 3. Karena di film kedua itu Robert McCall harus melawan tim yang dulu ia pimpin. Lagi-lagi, di film ketiga ini bahayanya tidak sampai titik itu.
Pada akhirnya, konflik di film ini jadi terasa tipis dan kita tidak merasakan tantangan yang dihadapi Robert McCall. Kemudian tidak ada kejutan lain di film ini. Ya, ada beberapa momen yang kritis, tapi begitu momen itu lewat kita tahu kalau Robert akan bisa menang dengan mudah.
Plotnya Lebih Rapat
Meski masih kalah greget dari sisi aksi dibanding pendahulunya, film The Equalizer 3 masih punya faktor penyeimbang dari sisi cerita. Film ini masih punya plot yang lebih rapat. Paling nggak kalau dibanding dengan film The Equalizer 2 (film pertama masih yang paling bagus sih).

Sama seperti di film sebelumnya, film ke-3 ini juga punya plot cerita pendamping. Yaitu hubungan antara Robert McCall dengan Emma Collins. Sayangnya, seperti Chloe Grace Moretz sebagai Teri di film pertama, Dakota Fanning sebagai Emma Collins tidak mendapat porsi besar.
Tapi paling tidak plot antara mereka berdua masih berhubungan dengan petualangan Robert McCall di Italia. Yah, lebih terjalin dengan baiklah dengan plot utamanya. Plot muralis di The Equalizer 2 lebih terasa lepas dan kurang terjalin dengan baik.
Hanya saja, plot yang sudah lumayan rapat ini kurang didukung oleh konflik yang ada. Seperti sudah dipaparkan di atas, konfliknya kurang terasa berbahaya.
Film Penutup Yang Kurang Satisfying
Film The Equalizer 3 menjadi kisah penutup petualangan Robert McCall, paling tidak sejauh yang kita ketahui. Idealnya, film ini seharusnya “went with a bang”.

Tapi mungkin itu menjadi penyakit film-film one man army. Kita selalu ingin melihat si tokoh utama melawan musuh yang semakin meningkat. Lihat saja John Wick, yang juga menghadapi masalah yang sama, sebagai perbandingan.
Secara umum, The Equalizer 3 masih memberikan action yang seru dengan berbagai momen khas Robert McCall. Jadi, fans masih bisa menikmatinya. Selebihnya, seharusnya bisa lebih baik lagi. Yah, mungkin juga ekspektasi saya yang terlalu tinggi.
Jangan lupa baca pilihan film action terbaik 2023 dari kami dan daftar film action terbaru 2024, supaya kamu tahu apa saja film seru yang bakal hadir tahun ini.