Ada banyak hero anime shonen yang paling dibenci oleh penggemar. Alasannya beragam, ada yang gara-gara jadi pelakor, cengeng, nggak tahu diri, dll.
Sudah bukan rahasia lagi kalau anime dapat membuat hidup penggemarnya lebih berwarna. Apalagi sama seperti di kehidupan nyata, anime juga dipenuhi oleh berbagai jenis karakter mulai dari yang baik, setengah baik, setengah jahat, sampai yang paling jahat dan menjengkelkan. Hehehe.
Ngomongin soal karakter yang ada di anime, ternyata nggak semua karakter yang ada di dalamnya dikagumi penggemar lho. Banyak juga karakter anime yang justru sangat dibenci oleh penggemar. Contoh yang paling banyak adalah karakter villain atau penjahat dalam anime.
Tapi sebenarnya, nggak villain saja yang banyak haters-nya! Beberapa hero di anime shonen ini justru jadi karakter yang paling dibenci dalam franchise-nya. Penasaran siapa saja mereka? Baiklah kalau begitu, langsung simak ulasan berikut yuk!
Kikyo “Inuyasha”
Mayoritas penggemar “Inuyasha” pasti membenci karakter satu ini. Memang sih, Kikyo adalah salah satu tokoh penting dalam serial “Inuyasha.” Bahkan dirinya juga termasuk salah satu karakter kunci di serial tersebut.

Tapi faktanya, Kikyo justru banyak dibenci penggemar. Bahkan terkadang, ia jauh lebih dibenci dari pada si villain utama Naraku. Mayoritas, penggemar membenci Kikyo karena ia adalah penyebab keretakan hubungan Inuyasha dan Kagome.
Saat Kikyo dibangkitkan, ia sengaja membuat hubungan Inuyasha dan Kagome hancur. Ditambah dengan labilnya perasaan Inuyasha, menciptakan drama yang sebenarnya nggak perlu. Cinta segitiga ini pun berlangsung sepanjag seri dan jadi sumber frustasi oleh banyak penggemar (ya, termasuk saya!). Jadi saat Kikyo mati di “Inuyasha: The Final Act,” nggak sedikit penggemar yang justru merasa bersyukur.
Tea Gardner “Yu-Gi-Oh”
Dia adalah salah satu karakter pendukung di anime “Yu-Gi-Oh.” Walau dia bukan satu-satunya karakter yang sering duduk di kursi belakang daripada berduel, tapi haters Tea Gardner rupanya sangat banyak lho.

Tea sering dianggap lemah dan tidak berguna. Perannya sebagai “pemandu sorak” untuk Yugi dan Joey bahkan tak bernilai apa-apa. Hal yang bisa dia lakukan hanya “ceramah” soal arti kekuatan persahabatan.
Secara keseluruhan, mayoritas penggemar benar-benar menganggap Tea sangat menjengkelkan. Bahkan kalau pun tak ada dia dalam “Yu-Gi-Oh,” hal tersebut tak akan mempengaruhi alur cerita anime tersebut.
Gohan “Dragon Ball”
Gohan mungkin memang putra Goku, dan bisa dibilang sebagai Saiyan terhebat di franchise “Dragon Ball.” Sayangnya, Gohan sama sekali nggak setara dengan ayahnya.

Awalnya, semangat Gohan mungkin terlihat meyakinkan. Bahkan penggemar pun sangat antusias untuk melihat kekuatan apa yang bakal dia buka.
Sayangnya, minat Gohan dalam pertempuran dan pelatihan justru sangat kecil. Bahkan kalau dibandingkan dengan Gohu waktu dulu, Gohan sama sekali nggak ada apa-apanya. Nggak tanggung-tanggung, mayoritas penggemar “Dragon Ball” bahkan menjuluki Gohan sebagai karakter terlemah dalam serial tersebut.
Sakura Haruno “Naruto”
Sudah bukan rahasia lagi kalau karakter yang satu ini punya banyak haters. Selain sikapnya yang suka ganjen pas masih ada Sasuke di Tim 7, Sakura juga ninja yang paling nggak berguna di Tim 7.

Sejak awal, banyak penggemar yang mengeluh tentang kelemahannya. Nah yang paling menjengkelkan, karakter yang satu ini juga cengeng banget. Walau dia mengalami banyak perkembangan sepanjang seri, namun kekuatannya tak pernah mampu menandingi rekan setimnya, Naruto dan Sasuke.
Near “Death Note”
Hampir semua penggemar pasti setuju kalau paruh kedua “Death Note” kurang memuaskan dibanding saat masih awal. Apalagi sejak kematian karakter favorit banyak orang, L di akhir arc pertama.

Setelah kematian L, ia digantikan dengan detektif baru bernama Near. Sebenarnya sejak pertama kali muncul, sudah banyak penggemar yang tak cocok dengan Near. Mayoritas penggemar sepakat kalau Near hanyalah ‘tiruan murahan’ dari L, bukannya karakter baru.
Boruto “Boruto: Naruto Next Generations”
Boruto mungkin memang karakter utama dalam seri ini. Tapi menariknya, ia justru menjadi karakter yang paling dibenci di sini.

Tak seperti ayahnya yang tumbuh dalam perjuangan, Boruto justru menjalani kehidupan sebagai anak seorang Hokage yang sering dimanja. Meski begitu, ia justru terlihat ‘sangat tidak tahu berterima kasih.’
Apalagi mengingat banyak penggemar telah menyaksikan bagaimana tumbuh kembang dan perjuangan Naruto sebelumnya. Jadi perlakuan Boruto terhadap ayahnya sangat sulit untuk diterima penggemar. Boruto mungkin seorang anak kecil, tapi bagi banyak orang, Boruto adalah anak nakal yang egois dan harus dididik ketat mengenai pentingnya rasa hormat.