Baru-baru ini rapper asal Amerika Serikat, Travis Scott sedang menjadi bahan perbincangan masyarakat dunia. Banyak orang yang menganggap bahwa sang rapper bertanggung jawab atas konser musik mematikan yang terjadi di Houston, Amerika Serikat. Dalam pemberitaan, ada 8 orang korban tewas dan ratusan orang luka-luka saat menghadiri konser Travis Scott.
Insiden kematian dalam konser-konser besar memang bukan hal yang baru di dunia musik. Bukan berarti mewajarkan, kejadian-kejadian menyedihkan tersebut sebenarnya harus kita ingat agar nggak ada kejadian serupa yang terulang. Sebenarnya ada banyak faktor yang menyebabkan sebuah festival musik berubah menjadi bencana. Popculture.id telah merangkum beberapa konser musik mematikan yang menelan korban jiwa. Yuk langsung aja simak selengkapnya di bawah ini!
4Minutes, Seongnam Korea Selatan

Pertama ada konser dari girlband K-Pop 4Minute. Insiden ini terjadi saat grup besutan Cube Entertaiment tersebut melangsungkan konser di kota Seongnam, Korea Selatan. Konser tersebut dihadiri 700 orang penonton yang antusias untuk melihat idola mereka.
Bukannya senang, konser tersebut justru membawa bencana bagi para penonton. Insiden terjadi setelah besi penyangga saluran udara rubuh. Rubuhnya besi ini terjadi karena penonton yang berkumpul di tempat tersebut karena ingin melihat 4Minutes dari tempat yang lebih tinggi. Hasilnya, para penonton jatuh dari ketinggian 20 meter. 18 orang menjadi korban tewas dalam insiden ini. Tragedi ini disebut sebagai salah satu konser terburuk di Korea Selatan
Ariana Grande, Manchester, Inggris

Salah satu tragedi teror dalam konser yang paling mengerikan terjadi dalam konser Ariana Grande di Manchester, Inggris pada tahun 2017 silam. Saat konser berlangsung terdengar ledakan keras sebanyak dua kali dari arah loket penjualan tiket.
Ledakan tersebut membuat 22 orang tewas dan 59 orang lainnya terluka. Ledakan ini kemudian menyebabkan semua jadwal kereta api dan stasiun kereta Manchester tutup sementara. Setelah investigasi, ledakan tersebut merupakan bom bunuh diri orang yang terafiliasi dengan jaringan teroris internasional.
Love Parade Festival, Diusburg, Jerman

Para penggemar musik Techo di Jerman memiliki sebuah festival musim panas bernama Love Parade. Konvoi umum ini sudah menjadi budaya masyarakat Jerman untuk merayakan musik tekno sekaligus menyambut awal musim panas. Siapa sangka, festival yang sudah mulai sejak tahun 1989 ini kemudian menelan korban jiwa.
Kejadian ini terjadi pada tahun 2010 saat Love Parade digelar di kota Duisburg, Jerman. Menurut laporan, ada 21 orang tewas dan 500 orang luka-luka karena kejadian ini. Insiden bermula saat penonton tiba-tiba merasa panik di terowongan tempat pintu masuk konser. Banyak penonton yang jatuh karena kehabisan oksigen dan terinjak-injak oleh penonton lain. Beberapa orang bisa selamat namun 21 orang yang kurang beruntung harus jadi korban. Setelah kekacauan ini, Love Parade tak pernah ada lagi.
Rosklide Festival, Denmark

Lalu ada tragedi di Rockslide Festival, Denmark. Tragedi ini terjadi pada tahun 2000 saat band grunge legendaris Pearl Jam sedang bermain. Konser ini awalnya berjalan rapi sebelum akhirnya terjadi kerusuhan karena kepadatan penonton dan tanah basah akibat hujan.
Beberapa orang kehilangan kendali dan terjatuh karena licin. Mereka yang jatuh kehabisan oksigen dan terinjak-injak oleh penonton lainnya. Pearl Jam sempat menyuruh penonton untuk membangunkan orang yang terjatuh. Namun semuanya terlambat. 9 orang tewas dalam kejadian ini dan Pearl Jam memutuskan untuk berhenti bermain dan band The Cure yang harusnya tampil setelah Pearl Jam, membatalkan konsernya.
Great White Concert, Rhode Island Amerika Serikat

Konser band Great White di Rhode Island tahun 2003 menjadi bencana bagi para penggemar dan band tersebut. Band rock asal Amerika Serikat ini mengalami tragedi menyedihkan saat tampil di sebuah klub malam. Hal ini terjadi karena kesalahan perhitungan staff band yang menggunakan petasan untuk membuat acara lebih meriah.
Sayang, petasan tersebut justru membuat percikan api yang kemudian merembet dan membesar. Karena penonton yang banyak, nggak banyak orang yang sadar akan api yang perlahan-lahan membesar. Setelah sadar terjadi kebakaran, orang-orang panik dan berebut untuk keluar dari tempat konser tersebut. Saat itulah 100 orang meninggal dunia karena terinjak, sesak nafas dan terbakar api. Selain penonton, gitaris band Great White turut menjadi korban meninggal dalam kejadian naas tersebut.
Mawazine Festival, Maroko

Para penggemar musik di Maroko memiliki konser tahunan andalan mereka bernama Mawazine Festival. Setiap tahun, para organisator musik memboyong artis-artis Internasional untuk menghibur masyarakat Maroko. Nggak mengherankan para pengunjung festival ini bisa mencapai ribuan orang.
Lautan manusia muncul pada tahun 2009 saat Stevie Wonder menjadi penampil dalam Mawazine Festival. 70 ribu orang memadati konser dan saling mendorong agar bisa melihat idolanya. Saat konser semuanya berjalan lancar. Namun, mimpi buruk sebenarnya terjadi setelah konser usai. Semua orang berebut untuk keluar dari lokasi dan nggak sabar mengantri. Hasilnya, pagar penahan nggak sanggup menahan beban dan dorongan penonton. Pagar akhirnya roboh dan menimpa penonton lainnya. 11 orang dinyatakan tewas dan 8 orang lainnya mengalami luka-luka.
Konser The Who

Peraturan dan sistem tiketing menjadi bagian yang fundamental dalam sebuah konser. Pasalnya, hal ini bisa menjadi bencana jika nggak diurus secara benar. Kejadian mematikan pernah terjadi saat konser band The Who di Cincinnati, Amerika Serikat pada 3 Desember 1979.
Karena sistem tiketing ‘siapa cepat, dia di depan’ membuat orang-orang berebut masuk ke dalam area konser. Saat The Who melakukan check sound, para penggemar yang menanti di luar mencoba menerobos masuk. Para penggemar ini kemudian mendapat perlawanan dari staff dan pihak keamanan. Karena kerusuhan ini, 12 orang terluka dan 11 meninggal dunia karena terdorong, jatuh dan terinjak oleh penonton lain.
Altamont Free Concert

Terakhir ada konser rock legendaris Altamont Free Concert yang terjadi pada tanggal 6 Desember 1969 di San Francisco, Amerika Serikat. Saat rock n roll masih berjaya, konser ini membawa ratusan ribu orang untuk hadir menyaksikan perhelatan musik rock.
Konser ini sendiri mendapatkan penjagaan ketat dari organisasi motor legendaris Hell’s Angel. Awalnya nggak ada hal aneh terjadi namun penonton kemudian saling menyerang satu sama lain karena pengaruh alkohol dan narkoba. Saat seorang pengunjung mengeluarkan senjata api, para penjaga yang merupakan geng motor kemudian memukuli provokator yang mencoba merusuh saat band Rolling Stones naik ke atas panggung. Hasilnya, 4 orang tewas dalam konser ini.
Nah itu dia beberapa konser musik mematikan yang pernah menelan korban jiwa dalam sejarak permusikan di dunia. Sebenarnya masih banyak konser-konser yang menelan korban jiwa yang lain. Terlepas dari itu, mari kita merenung dan berdoa sejenak untuk para korban meninggal dalam kejadian-kejadian di atas. Semoga saja nggak ada kejadian serupa yang akan terjadi di waku yang akan datang. Aminn~