I Am Unbeatable, atau dikenal juga dengan judul lain Insagang, (인자강) merupakan komik bergenre aksi asal Korea Selatan (Manhwa), yang ditulis oleh Kim Kyeong Tae dan digambar oleh Lee Jin Sung. Manhwa ini dirilis oleh Naver dan tersedia di Webtoons dengan tiap episodenya terbit setiap hari Sabtu.
Di tengah banyaknya manhwa aksi fantasi, I Am Unbeatable memberikan sedikit angin segar dengan tema yang sedikit berbeda. Komik ini mengikuti kisah Woohyuk, pemuda yang kelihatannya culun tapi jago berkelahi, yang kemudian ditarik masuk ke dunia gelap bisnis.
Tapi menjadi sesuatu yang sedikit berbeda bisa jadi belum cukup untuk membuat kita betah membacanya. Untuk itu, mari kita lihat lebih jauh bersama-sama, apakah manhwa ini memang oke atau tidak.
Plot Cerita Manhwa I Am Unbeatable
Kang Woohyuk adalah seorang pemuda yang dikeluarkan dari militer. Untuk menghidupi dirinya, ia bekerja sebagai penjaga mini market. Tapi itu sebenarnya tidak cukup karena ia masih harus membayar tagihan rumah sakit ibunya.

Di balik penampilannya yang culun, Woohyuk sebenarnya adalah pemuda yang kuat dan jago berkelahi. Ia juga kelihatannya menjadi magnet bagi konflik dan tiap konflik selalu berakhir dengan lawannya terkapar di tanah. Oleh sebab itulah Woohyuk selalu berusaha menjaga diri.
Namun, sikapnya itu justru membuatnya diremehkan. Salah satunya oleh Yang Changhun, kakak angkatannya di dinas militer dulu. Changhun mengajak Woohyuk ke sebuah klub malam dan menyuruhnya membayari minumannya. Ketika Woohyuk mendapat masalah, Changhun justru menghindar.
Woohyuk memenangkan perkelahian di klub malam itu. Hal itu menarik perhatian manajer klub malam itu, Jo Yubin, yang kemudian mempekerjakan Woohyuk sebagai anak buahnya. Woohyuk pun menerima tawaran itu selain karena bayarannya yang tinggi bisa untuk membayar tagihan rumah sakit, ia juga bisa melampiaskan hasratnya untuk bertarung dengan bebas.
Ternyata perusahaan tempat Yubin bekerja akan menghadapi masalah besar. Pemilik perusahaan itu sedang sakit dan diduga akan segera meninggal. JIka ia meninggal maka akan terjadi perebutan kekuasaan. Yubin sendiri memiliki ambisi untuk bisa meraih posisi tertinggi. Untuk itulah ia memanfaatkan Woohyuk sebagai kuda hitam dalam persengketaan itu.
Begitulah Woohyuk pun terjun di dalam dunia gelap bisnis yang penuh intrik dan kekerasan.
Cukup Beda Dari Manhwa Biasa

Terus terang, waktu membaca judul I Am Unbeatable, yang muncul di pikiran saya adalah komik dengan MC overpower biasanya. Tapi ternyata bayangan saya itu salah. Woohyuk adalah orang biasa yang tidak memiliki kekuatan super atau bantuan sistem game dan sejenisnya. Ia “cuma” doyan berkelahi dan jago bertarung.
Dalam sebagai tokoh utama orang biasa, Kang Woohyuk bisa dibilang ada di dalam koridor yang sama dengan Kim Jaehyeok dari First-Class Fighting Lessons. Tapi bedanya kalau Jaehyeok belum jago berkelahi, Woohyuk boleh dibilang mencanduinya.
Karakteristik Woohyuk yang “terlalu kuat” ini juga jadi faktor yng cukup menarik. Ia memang awalnya “di-bully”, tapi itu bukan karena ia lemah, melainkan karena ia takut kalau lepas kendali orang di depannya bakal babak belur.
Nah, bicara soal bullying, manhwa I Am Unbeatable ini juga tidak menampilkan kisah anak sekolah yang di-bully, yang sudah banyak diceritakan di berbagai komik lain. Konflik dan latar belakangnya sudah lebih dewasa. Yah, boleh dibilang masuk ke kategori komik seinen lah.
Woohyuk ditarik masuk ke tengah sengketa perebutan kekuasaan sebuah perusahaan yang punya sisi gelap. Jadi ada intrik di antara tokoh eksekutif perusahaan tersebut dan juga berlatar di berbagai tempat usaha mereka seperti klub malam.

Heh, jujur… Waktu pertama kali baca manhwa I Am Unbeatable ini dan melihat panel-panel adegannya, saya sempat berpikir ke jenis komik lain. Setting-nya dan beberapa tokoh perempuannya, seperti Jo Yubin, agak-agak mirip dengan — ahem — manhwa 18+. Tapi yah karena terbit di Webtoons, jelas nggak ada adegan “seperti itu”.
Kembali ke masalah konflik di dalam komik, sejauh ini permasalahannya memang lebih banyak berkutat di drama intrik antar eksekutif yang berebut kuasa. Yang menjadi pusat ceritanya adalah bagaimana Jo Yubin memanfaatkan Woohyuk sebagai pion di dalam strateginya.
Woohyuk sering mendapat tugas menghadapi seseorang, tapi di sisi lain Jo Yubin — yang berlagak tidak kenal dengan Woohyuk — juga memberi tahu target itu bahwa ia dalam bahaya karena diincar seseorang yang berbahaya. Akhirnya kedua belah pihak ini bertemu dan bertarung. Tentu, Woohyuk memenangkan pertarungan itu dan berhasil memuaskan hasratnya berkelahi.
Plot seperti ini menurut saya sangat menarik dan potensial mendobrak manhwa yang saat ini cenderung “gitu-gitu aja”. Sayangnya, para tokohnya — terutama Woohyuk dan Yubin — masih terlalu mulus berjalan dalam ceritanya. Kurang ada konflik yang menegangkan yang bikin gregetan atau bahkan bikin kita naik darah.
Selain itu, gambar yang ada di manhwa I Am Unbeatable ini juga lumayan kelihatan generik. Walau gambarnya bisa terlihat bagus dan detil, tapi kadang gambar-gambar adegannya — terutama yang menampilkan pertarungan — seringkali terlalu sederhana. Misalnya Woohyuk terlihat memukul dan BAM!, musuh terpental.

Memang, komik ini bukanlah komik yang berfokus pada seni bela diri seperti The Strongest Outcast. Tapi kalau proses berkelahinya ditunjukkan lebih detil kayaknya bakal lebih bagus. Paling tidak kita bisa merasa lebih “wow” melihat keahlian Woohyuk.
Proses pertarungan yang sering terlalu singkat ini juga jadi menurunkan tensi konflik dan plot yang berjalan. Padahal kalau bisa diseimbangkan lebih jauh, pasti jadi lebih menarik. Bisa jadi John Wick-nya manhwa.
Bisa Jadi Angin Segar
Menurut saya, manhwa I Am Unbeatable tidak akan menjadi salah satu komik aksi yang super populer, seperti Solo Leveling, Tower of God, Lookism, Eleceed, dan lain-lain. Manhwa ini juga kelihatannya tidak memorable beberapa manhwa yang cukup realistis, seperti Dokgo.
Yah, kelemahan terbesar dari manhwa ini, sejauh yang saya baca, memang ada pada konfliknya yang kurang menegangkan. Padahal karakteristik tokoh-tokohnya sudah cukup potensial. Sebenarnya masih bisa didorong lebih jauh lagi.
Bukan apa-apa, menurut saya memang cerita di manhwa memang lebih sering — walau tidak semua — bermain aman. Kalau kita lihat tetangganya di Jepang, manga, ada banyak komik yang punya cerita yang lebih berani dalam mengacak-acak emosi pembacanya. Paling sederhana tentu Jujutsu Kaisen dan Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba.
Toh I Am Unbeatable cukup berani menghadirkan cerita yang tidak klise. Jadi, kalau kamu termasuk yang suka komik yang menyajikan banyak intrik di dalam ceritanya, manhwa ini layak kamu coba. Tapi kalau kamu mencari bacaan yang memberikan efek “wow”, mungkin manhwa ini kurang bisa memuaskan dahagamu.
Di sisi lain, kalau kamu memang hobi menimbun koleksi bacaan manhwa, ya tidak ada salahnya menambah I Am Unbeatable dalam daftar bacaanmu itu.
Nah, kalau kamu berminat, silakan kunjungi Webtoons melalui link bacanya di bawah ini.