Buat kamu para pecinta komik, kali ini Popculture.id mau merekomendasikan salah satu manhwa yang tersedia di kanal Webtoon. Manhwa ini bergenre fantasi yang diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama. Manhwa ini berjudul Omniscient Reader.
Buat para fanboy manhwa Solo Leveling yang mencari selingan selama menunggu update, manhwa Omniscient Reader ini worth banget loh buat di baca. Pasalnya manhwa ini punya kemiripan dengan Solo Leveling meskipun nggak bisa dibandingkan. “Emang sebagus itu?” Nah buat meyakinkan kalian, berikut review singkat dan beberapa hal menarik dalam manhwa ini yang membuatnya layak dibaca.
Perspektif yang Unik
Omniscient Reader bercerita tentang seorang pemuda anti-sosial sekaligus korban bully semasa kecil. Sang tokoh utama yang bekerja di salah satu perusahaan besar di Korea memiliki kebiasaan membaca web novel sejak ia SMP.
Suatu waktu, cerita dalam novel tersebut menjadi kenyataan. Sang tokoh utama yang merupakan pembaca novel tersebut tentu saja gembira. Pasalnya hanya ia seorang yang tahu akhir dari skenario novel yang jadi kenyataan tersebut. Hasilnya kita disajikan dengan perspektif yang unik. Berbeda dengan Solo Leveling, nggak ada konsep ‘from zero to hero’ dalam manhwa ini. Semuanya terkonsep dan berjalan sesuai dengan ingatan sang tokoh utama terhadap novel yang ia baca selama bertahun-tahun.
Nostalgia Game RPG
Buat kamu yang pernah merasakan masa keemasan warnet, maka membaca Omniscient Reader adalah nostalgia. Manhwa ini pada dasarnya memiliki konsep cerita yang mirip dengan game-game RPG zaman dulu. Sebut saja Seal, Ragnarok, Rising Force atau Perfect World.
Hal ini diketahu dari sistem dunia dalam Omniscient Reader yang memiliki Skenario, Quest, Konstelasi, Atribut Skill, Atribut Karakter, Item dan Kegunaan, Koin sampai toko koin yang bisa di akses kapanpun. Singkatnya Omniscient Reader mengadaptasi sistem game RPG dalam penunjang cerita. Ya mirip dengan Sword Art Online atau Solo Leveling~
Alur yang Nggak Tertebak
Terakhir dan yang paling penting adalah alur cerita yang nggak tertebak. Seperti sudah dijelaskan tadi, sang tokoh utama adalah satu-satunya pembaca yang tahu akhir dunia dalam manhwa ini. Meski begitu karena sang tokoh utama kini hadir dalam cerita, seluruh skenario berubah dan berantakan.
Bahkan beberapa skenario telah berubah karena pilihan dan kontrak yang diambil oleh tokoh utama. Hasilnya, sang tokoh utama menjadi kesulitan menyelesaikan skenario demi skenario yang ia jalankan. Bahkan sampai saat ini masih ada segudang misteri yang belum terpecahkan oleh sang tokoh utama.
Akhir kata, Omniscient Reader adalah komik yang layak untuk masuk pada list bacaan kalian. Selain alasan-alasan di atas, manhwa ini juga memiliki kualitas gambar yang khas dan sudah cukup baik. Untuk terjemahan Indonesia, masih ada beberapa kata yang miss dan mengubah makna kata dan informasi yang sebenarnya. Ya semoga saja tim translator Indonesia bisa meningkatkan kualitas terjemahan kedepannya.
