Mina Ashiro merupakan salah satu tokoh protagonis dan karakter penting di seri manga dan anime Kaiju No. 8. Ia merupakan salah satu anggota Pasukan Pertahanan Anti-Kaiju Jepang yang paling populer, bahkan menjadi idola. Terutama karena ia memang cantik, cool, dan punya kemampuan hebat.
Tapi yang membuat sosoknya seru bukan hanya sebagai salah satu karakter anime yang cantik saja. Plot ceritanya di seri Kaiju No. 8, sebagai teman masa kecil sang tokoh utama dengan prestasi yang kontras, menyajikan drama menarik tersendiri.
Dengan begitu, membahas Mina Ashiro pun cukup asik, karena ada berbagai fakta menarik di seputar karakteristiknya itu.
Fakta Menarik Mina Ashiro di Kaiju No. 8
Siapa itu Mina Ashiro?
Mina Ashiro adalah teman masa kecil Kafka Hibino yang menjadi Kapten Divisi 3 di Pasukan Pertahanan Anti-Kaiju Jepang. Ia adalah seorang gadis cantik yang berusia 27 tahun yang mendapat julukan Pembunuh Kaiju Kelas Super-Raksasa Terkuat.
Sebagai Kapten Divisi 3, ia merupakan atasan langsung dari Soshiro Hoshina. Ia juga menjadi atasan dari Kafka Hibino, Leno Ichikawa, Kikoru Shinomiya, dan Iharu Furuhashi sebelum mereka dipindah ke divisi lain.
Peernah Ikut Tes Pasukan Pertahanan Bersama Kafka
Pada suatu waktu di masa kecil mereka, Mina Ashiro bertemu dengan Kafka Hibino setelah sebuah serangan kaiju terjadi dan menghancurkan rumah mereka. Mereka berdua pun mengikat janji untuk menjadi anggota Pasukan Pertahanan dan bertempur melawan kaiju berdampingan.
Setelah besar, Mina dan Kafka sama-sama mengikuti tes masuk Pasukan Pertahanan. Namun, nasib mereka berbeda. Jika Mina berhasil masuk dan bergabung di Divisi 3, Kafka gagal untuk kelima kalinya.
Sisanya pun menjadi sejarah. Baru ketika Mina menjadi kapten-lah, Kafka berhasil menjadi anggota Pasukan Pertahanan. Namun, Mina masih ingat janji mereka, yang membuat Kafka terharu dan menangis tersedu-sedu.
Karakter Perempuan Dengan Kekuatan Tempur Tertinggi
Mina Ashiro berhasil meraih tingkat kesesuaian tinggi dengan armornya dan mencapai kekuatan tempur sampai 96%. Hanya 2% di bawah Gen Narumi, sebagai yang tertinggi tanpa Senjata Bernomor. Ini membuatnya menjadi salah satu anggota Pasukan Pertahanan terkuat dan karakter perempuan terkuat di seri ini.
Menurut Keiji Itami, Deputy Director Pasukan Pertahanan, Mina lebih ampuh dalam melawan kaiju raksasa dibanding Gen Narumi. Lalu, hanya Mina yang mampu menggunakan senjata berskala besar secara efisien (lihat di bawah).
Direktur Isao Shinomiya juga memuji kemampuan Mina dan menyebutnya sebuah “missing link” yang akan mengubah cara bertempur melawan kaiju selamanya.
Bahkan, menurut Naoya Matsumoto (mangaka Kaiju No.8) pada halaman profil Mina di komik, armor Pasukan Pertahanan pada awalnya dirancang untuk Mina.
Spesialis Senjata Senapan
Walau memiliki kekuatan tempur yang tinggi, Mina Ashiro lebih memiliki keahlian dalam menembak, entah itu memakai senjata senapan atau pistol. Ia bisa menembak dengan akurat baik dalam posisi diam atau bergerak. Boleh dibilang, Mina adalah penembak jitu andalan Pasukan Pertahanan.
Hal ini menyebabkannya memiliki kelemahan jika bertarung jarak dekat. Oleh karena itulah ia menjadi satu-satunya orang di Pasukan Pertahanan yang langsung mengakui kemampuan Soshiro Hoshina. Bahkan ia membutuhkan Soshiro sebagai penyeimbang kemampuan tempur Divisi 3. Faktor inilah yang membuat Soshiro sangat loyal pada Mina.
Punya Senjata Khusus
Secara umum, Mina membawa perlengkapan standar anggota Pasukan Peertahanan. Baju armor, masker pernapasan, pistol, dan senapan. Tapi sesuai dengan keahliannya menyembak, Mina Ashiro juga memiliki senjata khusus, yaitu kanon dan railgun.
Dengan kemampuan penghancur besar, kanon bernomor T-25101985 menjadi salah satu senjata andalannya, yang efektif untuk membunuh daikaiju. Kelemahannya, banyaknya tembakan cukup terbatas karena masalah amunisi.
Railgun Anti-Kaiju-Kelas-Raksasa atau Keraunos merupakan sebuah kanon besar yang berada di markas Tachikawa. Dengan senjata ini, Mina mampu membunuh kaiju raksasa dari jarak jauh, bahkan sejauh 20 km.
Salah satu yang diincar Kaiju no. 9
Selain Isao Shinomiya, Mina Ashiro menjadi salah satu target Kaiju no. 9 untuk ia makan. Kaiju no. 9 berniat menyerap kemampuan menembak Mina agar dirinya dan kaiju ciptaannya bisa memiliki kemampuan yang sama dan pada akhirnya tak terkalahkan.
Dengan taktik yang sama seperti saat menyerang Isao Shinomiya, Kaiju no. 9 menyebar teror di berbagai wilayah sebagai pengalih perhatian dan menyelinap ke markas Tachikawa menggunakan kembaran Kaiju no. 14.
Saat bertempur melawan Kaiju no. 9 inilah terlihat kelemahan Mina dalam bertarung jarak pendek. Sang kaiju berhasil menyelinap di belakang Mina dan menangkapnya.
Punya Kaiju Berwujud Harimau Putih
Dalamm berbagai pertempuran, selalu ada harimau putih yang menemani Mina Ashiro. Harimau putih yang bernama Bakko itu sebenarnya adalah kaiju, seperti yang ditunjukkan dalam pertarungannya melawan Kaiju no. 9, saat sang kaiju melahap Mina.
FYI
Sosok harimau putih dan namanya, Bakko, mengambil inspirasi dari Byakko salah satu dari empat makhluk mitos yang melindungi empat arah mata angin. Byakko sendiri merupakan nama dalam bahasa Jepang. Sedangkan dalam bahasa Tionghoa disebut Baihu dan dalam bahasa Korea disebut Baekho.
Sejauh ini belum dijelaskan bagaimana Bakko yang aslinya kaiju itu menjadi teman Mina. Yang jelas, ia tetap setia membela Mina dan bertarung sampai hampir mati melawan Kaiju no. 8, sebelum Kafka datang.
Sang Sniper Idola
Mina Ashiro memang merupakan salah satu karakter kunci di Kaiju No. 8. Selain karena ia teman masa kecil sang tokoh utama, Kafka Hibino, yang memiliki mimpi sama, ia juga memiliki kemampuan unik yang membuatnya jadi sasaran tokoh antagonis seri ini, Kaiju no. 9.
Yang jelas, kecantikan dan kedahsyatannya bertempur sukses menjadikannya idola masyarakat di seri ini. Tidak heran wajahnya selalu menghiasi layar kaca televisi sampai ke billboard di kota.
Tentunya, kemungkinan besar masih banyak kisah tentang Mina Ashiro yang bisa kita ikuti baik di manga maupun anime Kaiju No. 8. Misalnya, belum tahu apakah Mina dan Kafka bakal punya hubungan asmara atau tidak. Ya kan? Menurutmu bagaimana?
