Banner Vivobook Go 14
Banner Vivobook Go 14
Banner Vivobook Go 14

Kuaetnika Perkenalkan Musik Unik dengan Sentuhan Tradisional

Kuaetnika Perkenalkan Musik Unik dengan Sentuhan Tradisional

Ngomongin soal musik, memang tidak bisa lepas dari karakter atau sebut saja genre. Umumnya orang akan cenderung suka pada satu atau dua genre saja, bisa jazz, rock, blues, atau pop.

Namun dari sekian banyak genre yang sudah kita kenal, ada satu lagi jenis unik yang bisa dibilang belum termasuk dalam kategori manapun. Jenis musik ini adalah perkawinan antara musik modern dengan tradisional.

Jika kamu penasaran sama musik unik ini, kamu bisa kepoin Kuaetnika. Karena Kuaetnika lah yang suka banget merajut lintas genre musik dari modern ke tradisional. Bukan kaleng-kaleng, mereka bahkan sudah live di luar negeri untuk mengenalkan musik unik ini.

Perjalanan Kuaetnika

Kuaetnika adalah kumpulan seniman yang kemudian membuat grup musik dengan spirit tradisional. Berdiri sejak tahun 1995 oleh Djaduk Ferianto (alm), Butet Kartaredjasa, dan Purwanto di Yogyakarta.

Kiprahnya mulai bersinar di tahun 1996 – 1997, saat itu Kuaetnika mengkombinasikan musik etnik dengan genre pop di acara RCTI Dua Warna.

Semenjak itu mereka banyak melakukan kolaborasi dengan para musisi papan untuk mendongkrak namanya ke permukaan. Bahkan sempat berkolaborasi dengan para musisi asal malaysia yang kemudian menghadirkan konser Many Skin.

Tidak henti-hentinya melebarkan sayap, pada tahun 2003 Kuaetnika melakukan kolaborasi dengan band asal Jerman Pata Masters yang kemudian melahirkan album Pata Java. Album ini menjadi hasil rajutan dari pop luar negeri dengan musik tradisional jawa.

Kemudian di tahun 2004, mereka melakukan 5 tour musik di Eropa. Di sana mereka mendapat sambutan positif dari pemusik luar negeri dan memeriahkan panggung-panggung indoor dan outdoor. Sepulangnya di Indonesia, mereka melanjutkan tournya di beberapa daerah Jawa bagian utara.

Musik Unik Kuaetnika

Musik unik yang disuguhkan oleh Kuaetnika, hampir tidak pernah hanya memiliki satu genre saja. Karena setidaknya kamu akan menemukan satu genre modern dan etnik tradisional.

Seringkali mereka membuat aransemen ulang lagu-lagu populer dari segala genre dengan menambahkan warna musik tradisional di dalamnya.

Salah satu cara mereka untuk mengawinkan musik adalah dengan menambahkan cengkok khas jawa. Atau dengan menghadirkan berbagai alat musik tradisional, seperti halnya gamelan dan angklung.

BACA JUGA  Bingung Bedain Jenis Genre Musik? Nih Ciri-Cirinya

Tidak hanya itu, kerapkali Kuaetnika bahkan menghadirkan mainan tradisional dan peralatan dapur untuk menambahkannya sebagai warna baru suara musik. Bayangkan saja sendiri, bagaimana jadinya musik elektrik modern, tradisional dan peralatan dapur bersatu dalam satu panggung.

Jika kamu penasaran sama penampilan Kuaetnika, kamu tinggal hadiri acara musik Ngayogjazz. Di acara itu sudah bisa dipastikan mereka akan hadir, karena Ngayogjazz dan Kuaetnika adalah sama-sama didirikan oleh Almarhum Djaduk Ferianto.

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: