Mungkin ketika kamu melihat trailer atau membaca sinopsisnya, kamu sudah bisa membayangkan akan seperti apa film ini. Apalagi ketika Tom Hanks menjadi pemeran utamanya. Sebagai sebuah film bertema post-apocalypse, “Finch” yang rilis di tahun 2021 ini memberikan sesuatu yang bersifat personal, dan inilah review kami sebagai sesuatu yang personal juga.
Sebelumnya perlu kamu beritahu kalau film “Finch” mulai tayang pada tanggal 5 November 2021 di layanan streaming Apple TV+. Jadi kamu yang berlangganan layanan itu sudah bisa menyaksikannya.
Sinopsis “Finch”
Finch Weinberg (Tom Hanks), seorang insinyur robotik, berusaha bertahan hidup setelah bumi dihantam oleh semburan matahari (solar flare). Ia ditemani seekor anjing bernama Goodyear dan robot kecil bernama Dewey.

Finch, yang menderita kanker akibat paparan solar flare, kemudian membuat satu robot lagi yang berbentuk manusia. Ia memberikan pengetahuan pada si robot (yang memilih nama Jeff), sehingga setelah ia tiada, ada yang tetap merawat si anjing.
Namun ketika badai besar muncul, mereka terpaksa pergi dari bangunan tempat tinggal dan pindah mencari daerah lain. San Fransisco adalah tujuannya, dan mulailah petualangan mereka.
Nikmati Cerita Yang Berjalan
Sejujurnya, “Finch” tidaklah menawarkan sesuatu yang istimewa. Film ini sangat personal dan jauh dari hingar bingar. Apalagi kalau misalnya kita membandingkan dengan seri “Mad Max” atau “Army of the Dead” yang riuh rendah.
Sekali lagi, saya yakin ketika kamu membaca sinopsis atau melihat trailer-nya, kamu sudah bisa membayangkan plot film ini akan seperti apa. Bahkan mungkin sudah bisa menduga akhir ceritanya.

Tapi nonton film seperti “Finch” ini memang jangan berharap ada kejutan besar atau sesuatu yang epik. Akan lebih asik jika kita menikmati detil cerita dan interaksi antar tokoh di dalamnya. Mungkin seperti kalau kita menonton film “We Bought a Zoo” atau “Gifted.”
Karakter dan tingkah laku masing-masing tokoh pun menarik. Baik Finch sendiri, Goodyear si anjing, Dewey si robot kecil, dan juga Jeff yang baru mengenal dunia.
Karakter dan Interaksi
Nampaknya kita tidak perlu mempertanyakan kualitas akting Tom Hanks yang memerankan Finch. Seperti biasa, aktor satu ini memberikan penampilan yang berkualitas. Apalagi di sebagian besar porsi film ia hanya berinteraksi dengan anjing dan robot.
Ia memang sudah membuktikan kekuatan aktingnya pada film “Cast Away.” Namun film ini kembali menunjukkan bahwa setelah sekian lama, Tom Hanks tetap menjadi salah satu aktor yang mampu membawa seluruh film sendirian.
Toh karakter lain yang bukan manusia juga menarik.

Si anjing Goodyear, misalnya. Kita bisa melihat betapa ia setia pada Finch dan belum percaya pada Jeff. Masalah kepercayaan ini pun menjadi percakapan menarik antara Finch dan Jeff. Kemudian, tentu saja, ada alasan kenapa Finch memperjuangkan masa depan Goodyear.
Tentu, Jeff si robot punya plot sendiri. Sebagai sosok yang baru kenal dunia, ia masih belajar banyak hal “manusiawi.” Misalnya ketika mengumpulkan makanan, ia belajar mengambil inisiatif.
Interaksi Jeff dengan Finch punya beberapa poin menarik. Salah satunya, saat Finch menjelaskan sesuatu, ia melakukannya sambil bercerita dan mengawalinya dengan “Once upon a time….” Begitulah ketika Finch lupa menyebutnya, Jeff pun melakukan koreksi.
Yah, bahkan Dewey si robot kecil yang tidak bisa bicara pun menarik. Ia bagai anjing kecil yang berusaha menyenangkan tuannya. Walau ia tidak secerdas Jeff, kita bisa melihat “emosi” robot satu ini.
Film yang Personal
Untuk kesekian kalinya, saya mengatakan kalau film ini memiliki sesuatu yang bersifat personal. Baik dari cerita yang ada di dalamnya maupun dari kita yang menontonnya.
Daya tarik “Finch” ada di karakter dan interaksi tokoh melalui adegan-adegan kecil yang membentuk cerita seutuhnya. Ibarat Jeff yang belajar menjadi “seseorang” secara bertahap, begitu pula cerita film ini mengalun.

Kalau kamu sedang ingin melihat film drama yang subtil, mungkin film ini cocok. Kalau kamu menyukai film-film Tom Hanks, tentu film ini jangan sampai dilewatkan.
Begitu juga jika kamu memang berlangganan Apple TV+. Saat ini koleksi film panjang di sana belum banyak. Jadi ya film ini termasuk yang layak tonton.
Yah, inilah sedikit review film “Finch” dari kami, salah satu film di tahun 2021 yang jauh dari hiruk pikuk, dan seolah mencerminkan juga kondisi kita selama satu tahun belakangan (lebih sering berinteraksi dengan gadget).