Banner Vivobook Go 14
Banner Vivobook Go 14
Banner Vivobook Go 14

Review Film Mortal: Suguhan Cerita Mitologi Tanpa Kreativitas

Tahun 2020 bukanlah tahun yang baik bagi dunia perfilman dunia. Munculnya pandemi Covid-19 memaksa kita memilah-milah tontonan mana yang sekiranya ‘layak’ untuk ditonton. Setelah terakhir Popculture.id mengulas The Trial of the Chicago 7, kali ini kami kembali untuk memberi review pada film fantasi asal Norwegia berjudul Mortal.

Mortal sendiri adalah film yang cukup membuat kami penasaran. Pasalnya film ini mengangkat tema mitologi Nordik dan film ini berasal langsung dari Nowergia, salah satu tempat asli mitologi tersebut. Sudah banyak film yang mengangkat cerita berdasarkan mitologi Nordik ini, bahkan Marvel Studios jelas memasukan karakter Thor yang jadi salah satu dewa dalam mitologi ini. Cukup dengan pembukaan, yuk langsung saja pada review film Mortal versi Popculture.id

Plot Cerita

Mortal adalah film action-fantasi yang berasal dari Norwegia. Film ini menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama dalam filmnya dan bahasa Norwegia sebagai pelengkapnya. Mortal diarahkan oleh sutradara André Øvredal dan dirilis pada tahun 2020. Secara sederhana film ini terinspirasi dari mitologi Nordik, khususnya cerita dewa Thor.

Cerita dibuka lewat cerita seorang pemuda yang mencoba bertahan dan tinggal di hutan. Sang pemuda yang bernama Eric tersebut memiliki kekuatan misterius yang nggak bisa ia kendalikan. Hal ini diketahui oleh dunia setelah Eric secara nggak sengaja membunuh seorang pemuda yang mengejeknya.

Singkat cerita cerita soal Eric yang memiliki kekuatan mengendalikan petir layaknya Thor tersebar ke seluruh dunia. Melihat hal tersebut banyak orang yang menganggap Eric adalah utusan dewa. Terus dimana penjahatnya? Penjahat dalam film ini adalah negara Amerika Serikat. Amerika sendiri merasa bahwa kehadiran Eric dapat mengganggu stabilitas agama-agama yang telah eksis terlebih dahulu. Atas alasan tersebut agen-agen asal Amerika diterjunkan untuk mengendalikan atau membunuh Eric.

Mentah Tanpa Imajinasi

Menjelang akhir film, penonton di bawa ke cerita dimana Eric pertama kali menerima kekuatannya. Rupanya di tempat tersebut Eric menemukan sebuah sarung tangan, sabuk dan palu Mjolnir yang semakin menegaskan bahwa Eric adalah perwujudan dari Thor itu sendiri. Bahkan sang tokoh utama sempat memperlihatkan kebolehannya mengendalikan petir dan melempar Mjolnir ke atas awan.

BACA JUGA  Review Glass Onion: A Knives Out Mystery (2022), Tetap Solid dan Menghibur

Jika kamu adalah seorang fanboy Thor, atau minimal pernah menonton film Thor versi Marvel, maka film ini adalah sosok Thor versi membosankan karena sangat text book. Kenapa demikian? Ya sebab film ini jelas-jelas terlalu mengikuti alur cerita asli dari kisah mitologi Nordik mentah-mentah. Kemunculan beberapa elemen seperti Mjolnir, Yggdrasil (pohon kehidupan) nggak membantu sama sekali. Film ini hanya memindahkan latar cerita Thor ini ke kehidupan modern di negara Norwegia.

Hal yang cukup baik dihasilkan film ini adalah penggembaran landskap indah Nowergia dari mulai laut, danau, pegunungan, kota dan desa. Ya, pada akhirnya menurut kami film Mortal adalah bukti kalau terlalu megadaptasi text asli nggak selamanya bagus. Terkadang film fantasi perlu imajinasi liar dan nggak terduga, menghadirkan ragam kekuatan, aksi heroik dan musuh-musuh hebat. Masalahnya, siapa yang akan terhibur menonton Thor melawan polisi?

Menghibur Tapi Terlalu Biasa

Menonton film bertema mitologi adalah sesuatu yang menyenangkan. Selain menghibur, penonton juga mendapat suguhan informasi mengenai sejarah dan mitos-mitos imajinatif dari cerita tersebut. Untuk sekelas film layar lebar yang mengusung tema mitologi Nordik, Mortal cukup menghibur.

Menghibur bukan berarti bagus, tapi nggak berarti jelek juga. Hanya saja film ini terlalu biasa saja. Jika disuruh memilih antara menonton film Mortal atau Thor, maka saya jelas lebih memilih nonton film Thor yang jauh lebih imajinatif dengan beragam konflik yang bisa membuat emosi penonton naik turun.

Akhir kata, jika kamu penasaran dengan film ini, ya silahkan untuk menontonnya. Namun jika kalian rasa film ini nggak menghibur atau membosankan, saya sarankan untuk bermain game God of War untuk menghibur diri untuk melihat lebih imajinatif mitologi Nordik yang jadi tema utama film Mortal.

Mortal
Ringkasan
Sebagai film fantasi, Mortal sangat kurang imajinatif dan lemah dalam manajemen konflik. Hasilnya film ini menjadi membosankan untuk disaksikan
4
Meh~
  1. menurut gw bagus kok,krn ini tntng awal perjalanan keturunan thor.n tdk selamanya konflik yg tertalu ekstrim itu bagus.justru disini gw dpt emosinya di detik” terakhir.saat agen america membunuh si wanita yg disukai keturunan thor ini.dan gw harap ada kelanjutannya.gw jg berharap si wanita bisa hidup lg.

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: