Review “Samaritan” (2022): Film Superhero Yang Lemah

Lumayan bikin garuk-garuk kepala

film samaritan 2022

Film “Samaritan” yang menampilkan Silvester Stallone sebagai seorang superhero tua, sudah tayang di Amazon Prime Video Agustus 2022 ini. Mungkin ada beberapa di antara kamu yang berminat menontonnya. Nggak ada salahnya kamu baca review ini terlebih dulu.

Bisa kita pahami kalau “Samaritan” berusaha memberikan sisi berbeda dari film superhero yang sudah penuh sesak di tahun 2022 ini.

Mengingat Stallone menjadi produser dan juga berperan di film ini, mungkin kita bisa menduga kalau nuansanya bakal mirip Rambo atau Rocky di film-film terakhirnya. Nggak salah juga. Walau kedengarannya merupakan ke-klise-an Stallone, hal ini masih bukan hal yang buruk.

Film ini sebenarnya punya plot cerita yang sangat potensial dan bakal sangat menarik jika digarap dengan benar. Namun sayangnya, eksekusinya tidak kuat.

Plot Cerita Sebenarnya Menarik

“Samaritan” bercerita tentang seorang superhero yang awalnya diduga sudah gugur, namun ternyata masih hidup sebagai orang biasa. Ketika gerombolan kriminal baru mau membuat kekacauan, seorang bocah bernama Sam menemukan bahwa si superhero itu menjadi tetangganya dengan nama Joe Smith.

Plot cerita “Samaritan” juga sebenarnya memberikan sesuatu yang lebih dari sekedar sinopsisnya. Karena ada dua manusia dengan kekuatan super yang terlibat. ‘Samaritan’ dan ‘Nemesis’ yang sebenarnya kakak beradik.

Keduanya mewakili ideologi yang berbeda. Samaritan memilih menghukum mereka yang bertindak salah. Sementara Nemesis lebih cenderung membela kaum lemah walau harus melanggar batas-batas yang ada.

Sementara itu, muncul gerombolan kriminal baru pimpinan Cyrus. Dengan gaya ala Bane di film “The Dark Knight Rises” (termasuk jaketnya), Cyrus yang memuja Nemesis dan memanfaatkan simbolnya, mengerakkan kaum tertindas di kota itu. Rencananya untuk membuat kekacauan dan menggulingkan orang-orang kaya.

Di tengah semuanya, ada Sam yang ngefans dengan Samaritan. Ia terombang-ambing antara ingin mencari uang untuk membantu ibunya dan berusaha menemukan Samaritan yang ia percaya masih hidup.

Jadi, sebenarnya konflik kepercayaan terhadap manusia super sebagai simbol kebenaran dan kejahatan di sini sangat menarik. Plot ini bisa menyajikan twist dari berbagai sudut. Sayangnya hal ini yang tidak muncul maksimal akibat eksekusi yang lemah.

BACA JUGA  Review Satria Dewa: Gatotkaca (2022), Film Superhero Ambisius Karya Anak Negeri

Begitu Banyak Pertanyaan

Dari banyak potensi yang muncul, sayangnya banyak pula plot yang bolong-bolong dan tidak dijelaskan dengan baik.

Misalnya ketika Cyrus mengajak Sam bergabung dalam salah satu operasinya dan menyuruhnya bersiul. Sam tidak bisa bersiul. Tapi ternyata adegan itu cuma sekedar untuk menunjukkan kalau kemudian ada polisi datang (di adegan yang sama) dan mereka dibayar oleh Cyrus. Apa ada plot lain soal siulan itu? Tidak. Apa Sam jadi ikut operasi itu? Tidak juga.

Lalu soal kekuatan super Joe sendiri. Ia sempat menjelaskan hal ilmiah sehubungan dengan kekuatan jantung dan keharusan mendinginkan diri setelah terluka. Tapi sejauh apa batasannya? Apa sih sebenarnya sumber kekuatannya?

Hal ini membawa kita pada senjata palu Nemesis. Disebutkan kalau Nemesis memasukkan kekuatannya ke palu itu dan palu itu jadi satu-satunya senjata yang bisa melukai kedua manusia super itu. Lagi-lagi, apa yang ia masukkan? Darah? Bagaimana palu itu bisa melukai mereka? Apa dasarnya?

Belum lagi jika kita bisa soal kondisi kota itu. Tidak ada penjelasan yang kuat tentang apa yang terjadi, kenapa ada Samaritan dan Nemesis, juga motif dan konsekuensi operasi Cyrus yang lebih dalam.

Kalaupun ada, ya hanya tipis-tipis. Jika kita bandingkan dengan Gotham — misalnya di film “The Batman” — kondisi kota ini jelas lebih kabur.

Karakter Sam dan Joe sendiri tidak kuat. Banyak tindakan yang kontradiktif sepanjang film. Jadi karakternya tidak terbangun dengan kuat.

Jadi, walau sebenarnya ada potensi di ceritanya, film “Samaritan” ini kurang memiliki fokus yang jelas pada fungsi berbagai adegan di dalamnya. Sayang, padahal awal film sudah cukup bagus. Tapi makin lama menonton, saya makin sering garuk-garuk kepala.


film samaritan 2022
Samaritan (2022)
Penceritaannya lemah dan tidak konsisten
Film "Samaritan" sebenarnya punya plot cerita menarik. Namun sayangnya eksekusi film ini membuatnya lemah dan tidak berkesan.
4
Meh

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: