The New Mutants adalah film superhero yang paling ‘apes’. Film ini mengalami banyak pengunduran jadwal tayang. Perlu diketahui film ini telah lama rampung dan rencana ditayangkan pada tahun 2018. Itu berarti sudah tertunda dua tahun. Dan setelah perilisannya banyak review film The New Mutants yang cukup menyedihkan, termasuk review yang akan kalian baca ini.
The New Mutant sendiri mengajak kita masuk ke kembali ke dunia para Mutan. Yup mengingatkan kita kembali pada tim X-Men dan segala permasalahan segregasi ras serta eksprimen biologis yang selalu jadi tema utama waralaba ini. Sebelum peluncurannya, The New Mutants sendiri mendapuk dirinya sebagai film superhero horor pertama. Pertanyaannya, apakah pendekatan horor dalam film ini sukses?
Plot
The New Mutants bercerita tentang 5 orang mutan yang masih muda. Film dibuka dengan penghilatan pemeran utama Danielle. Ia bermimpi buruk soal masa lalunya dan terbangun di sebuah fasilitas misterius. Nantinya fasilitas ini akan jadi latar utama sepanjang film ini.
Sama halnya dengan film X-Men lain, kita dipertemukan dengan 6 mutan yang saling berinteraksi satu sama lain. Mereka adalah Magik (Anya Taylor-Joy), Wolfbane (Maisie Williams), Sunspot (Henry Zaga), Canonball (Charlie Heaton) dan Mirage (Blu Hunt) serta Cecillia Reyes (Alice Braga) yang merupakan seorang pengawas di fasilitas tersebut.
Secara singkat The New Mutants menceritakan misteri fasilitas yang mengurung 5 mutan muda di atas. Dari penjelasan Dr. Reyes, fasilitas tersebut merupakan tempat untuk menganalisis mutan dan menjadikannya senjata di masa depan. Misteri tersebut terkuak setelah Mirage datang dengan kekuatannya. Mirage adalah sosok yang mampu memanipulasi ketakutan seseorang dalam waktu yang bersamaan dan menjadikannya kenyataan. Dari plot inilah pendekatan horor digunakan.
X-Men Terburuk yang Cukup Menghibur
Sama dengan Anya Taylor-Joy yang jadi bintang dalam serial The Queen’s Gambit, di film The New Mutant dapat dikatakan performanyalah yang paling mencolok. Penampilannya dapat dikatakan menyelamatkan penonton dari kebosanan menonton The New Mutants dengan konsep horornya yang gagal.
Terlepas dari itu, The New Mutants sendiri bisa dikatakan sebagai film X-Men terburuk yang pernah ada. Ceritanya yang begitu klise, konfliknya yang dangkal dan pengenalan tokoh yang sangat buruk jadi masalah utama dalam film ini. Kita sebagai penonton di bawa terombang-ambing pada satu cerita ke cerita lain yang nggak menghadirkan konklusi sama sekali.
Satu-satunya hal yang cukup baik dala film ini adalah visual effectnya saja. Bahkan menurut saya The New Mutants mengungguli para pendahulunya dari segi ini. Namun apa gunanya visual effect bagus kalau ceritanya jelek?
Hal ini terjadi mungkin karena masalah akusisi Fox oleh Disney. Seperti kita tahu sutradara film ini awalnya berencana menjadikan The New Mutants sebagai trilogi. Namun film ini kemungkinan besar nggak akan mendapat sekuelnya. Hasilnya, twist, informasi dan easter egg dalam film ini nggak berguna dan hanya mengisi kekosongan saja.
Pendekatan Horor yang Gagal
Terakhir soal jargon film superhero horor yang digembar-gemborkan saat masa promosi film ini. Apakah pendekatan horor yang diusung cukup kuat? Menurut saya film ini nggak seseram apa yang saya bayangkan sebelumnya.
Editing yang buruk dan sudut pengambilan gambar yang terburu-buru jadi masalah di film ini. Jumpscare kadang miss. Ya apa gunanya efek suara mengangetkan tanpa suspense terlebih dahulu? Kira-kira begitu.
Film ini juga menggunakan narasi waralaba IT karya Stephen King. Ya konsep remaja yang mencoba keluar dari horor dan sesuatu yang mengerikan. Namun dibandingkan dengan IT, The New Mutants berada di jurang paling dalam.
Nah itu dia review film The New Mutants. Akhir kata, film ini sebenarnya masih layak untuk kalian tonton, dengan durasi 90 menit kalian akan cukup terhibur dengan film ini. Mengingat kita cukup merindukan film superhero di tahun 2020 ini.
