Apa jadinya kalau Richard Linklater membuat film bertema pembunuh bayaran? Hasilnya adalah film Hit Man, yang dibintangi oleh Glen Powell dan Adria Arjona. Tapi tentu saja, film ini bukanlah film pembunuh bayaran biasanya. Karena pembunuh bayarannya palsu.
Bagaimanapun, Richard Linklater memang lebih terkenal dengan film-film komedi, film soal remaja yang beranjak dewasa, dan juga film romantis. Lihat saja Dazed and Confused (1993), School of Rock (2003), dan tentu saja trilogi Before; Before Sunrise (1995), Before Sunset (2004), dan Before Midnight (2013).
Jadi pasti ada sesuatu yang unik ketika ia membuat film bertema pembunuh bayaran seperti ini. FYI, Richard Linklater menulis naskah film ini bersama aktor yang jadi tokoh utama, Glen Powell, berdasar artikel majalah Texas Monthly tahun 2001.
Film Hit Man dirilis di Netflix pada tanggal 7 Juni 2024, setelah sempat ditayangkan secara terbatas di bioskop-bioskop Amerika. Sekarang, mari kita lihat apa saja yang membuat film ini menarik untuk ditonton.
Sinopsis Film Hit Man
Gary Johnson (Glen Powell), adalah seorang dosen di sebuah universitas. Setelah bercerai, ia tinggal sendiri bersama kucing peliharaannya dan asik sendiri dengan berbagai hobi. Di sisi lain, ia juga bekerja sebagai teknisi pendukung untuk sebuah tim polisi. Tim ini bertugas menangkap mereka yang menyewa pembunuh bayaran untuk melakukan rencana jahat.
Suatu ketika, Jasper (Autin Amelio), petugas polisi yang biasa menyamar sebagai pembunuh bayaran, terkena kasus dan tidak bisa melakukan tugasnya. Gary ditugaskan menggantikan posisi Jasper. Walau awalnya ragu, Gary menemukan kalau ia punya bakat melakukan penyamaran dan menikmati tugasnya itu.
Melalui riset, ia mampu menyesuaikan karakteristik pembunuh bayaran yang sesuai dengan calon klien bersangkutan. Gary pun berubah menjadi berbagai macam sosok dengan berbagai macam kostum dan aksen. Sampai suatu saat, ketika ia bertemu dengan Maddy Masters (Adria Arjona).
Maddy ingin menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi suaminya yang terlalu mengontrol dan kasar. Gary, yang mengaku bernama Ron, mencegah niat Maddy dan menyerankannya mengambil langkah lain, bercerai dan meninggalkan sang suami. Gary juga menyebutkan jika Maddy memang ingin membunuh suaminya, ia bisa mengontaknya lagi.
Gary mendapat kritik dari rekan-rekannya, terutama Jasper yang sudah kembali dan merasa pekerjaannya direbut. Maddy memang mengontaknya lagi, tapi bukan untuk membunuh suaminya. Saling tertarik, Gary dan Maddy pun berkencan dengan syarat tidak saling bertanya soal kehidupan pribadi masing-masing.
Hanya saja, semua itu tidak semudah yang mereka kira. Dalam sebuah kencan mereka bertemu dengan Ray Masters, suami Maddy yang ternyata belum sepenuhnya bercerai. Setelah itu, mereka juga bertemu dengan Jasper, yang curiga dengan hubungan Gary (sebagai Ron) dan Maddy.
Ceritanya Unik, Pemerannya Mantap
Yah, film ini memang bukan tentang pembunuh bayaran sebenarnya. Tapi tentang orang yang menyamar jadi pembunuh bayaran. Lebih tepatnya, Hit Man menceritakan perubahan pada pribadi seseorang setelah ia memutuskan mengambil langkah drastis dalam kehidupannya.
Gary Johnson merupakan sosok yang secara umum dianggap membosankan dan diremehkan. Penampilannya biasa saja dan tidak menonjol. Tapi menariknya, film ini tidak bicara soal stigma dari sosok itu. Paling tidak, bukan melalui stereotipe yang biasa kita lihat pada film-film dengan karakteristik tokoh sejenis.
Sebagai seseorang yang bisa dibilang nerd atau geek, Gary sadar akan karakteristiknya dan tidak memiliki masalah dengan hal itu, bahkan mungkin menikmatinya. Itu sebabnya, dengan segala keseriusannya yang agak berlebihan, ia mampu memerankan berbagai sosok pembunuh bayaran yang sesuai dengan citra para calon kliennya.
Perubahan sosok Gary waktu menyamar menjadi berbagai sosok pembunuh bayaran itu merupakan salah satu momen menarik di film Hit Man ini. Dengan berbagai riasan, kostum, dan gaya bicara berbeda, ia menjelma menjadi berbagai sosok berbeda.
Glen Powell yang berperan sebagai Gary bisa menampilkan semua perubahan itu dengan baik. Kalau meminjam ucapan Kirk Lazarus dari film Tropic Thunder yang diperankan oleh Robert Downey Jr.: “I know who I am. I’m the dude playin’ the dude, disguised as another dude!”
Gary akhirnya “terjebak” sebagai sosok Ron setelah ia jatuh cinta pada Maddy. Yah, siapa yang tidak? Ia adalah seorang gadis tanpa dosa yang cantik dan seksi, juga terlibat dalam masalah. ‘A damsel in distress’.
Adria Arjona pun berhasil memerankan tokoh Maddy ini dengan sangat baik di film Hit Man. Lihat saja bagaimana Maddy memandang “Ron” dengan penuh hasrat di adegan saat mereka makan malam.
Tentu, hubungan antara “Ron” dan Maddy ini bagai bom waktu. Masing-masing mulai ingin terlibat lebih jauh secara pribadi. Pertanyaan soal siapa mereka sebenarnya dan masa lalunya mulai muncul.
Konflik pun hadir. Pada titik ini, kita mungkin sudah bisa menebak masalah apa yang muncul. Seperti yang sudah disebut pada sinopsis film Hit Man di atas, mereka bertemu dengan Ray, suami Maddy, dan Jasper, rekan Gary.
Beberapa plot yang muncul di film ini memang mungkin terlihat klise. Baik dari sosok Gary, Maddy, sampai konflik yang muncul. Namun Richard Linklater — dan juga Glen Powell yang ikut menulis naskahnya — memainkan klise itu dengan baik.
Ada beberapa twist kecil di dalam cerita yang menarik. Karakter-karakter di dalamnya juga tidak terlihat dalam posisi hitam dan putih secara gamblang. Lalu berbagai adegan di dalamnya berhasil memikat kita pada karakter yang ada — termasuk beberapa adegan seksi Adria Arjona sebagai Maddy — dan membuat kita penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.
Mungkin kamu yang hobi memperhatikan detil-detil film juga akan tertarik melihat bagaimana Gary, sebagai dosen, membicarakan soal filosofi dan psikologi manusia dalam kuliahnya, yang secara tidak langsung juga membicarakan apa yang sedang ia hadapi.
Gary sendiri akhirnya memang merangkul perubahan yang terjadi dalam dirinya. Termasuk resiko dari pilihan yang ia ambil. Gary juga mengambil beberapa hal terbaik dari sosok Ron untuk membuatnya menjadi seorang Gary yang lebih baik.
Ending film Hit Man ini juga memuaskan. Entah disengaja atau tidak, tapi ending ini mungkin akan membuatmu tersenyum dan teringat pada sitkom How I Met Your Mother.
Tetap Film Richard Linklater
Film Hit Man memang bukan film action. Film ini menampilkan sebuah komedi gelap romantis dengan sentuhan ala Richard Linklater. Ada perkembangan karakter yang menarik, ada cerita yang manis, tapi juga punya muatan filosofis dan psikologis yang halus.
Sebagai sebuah tontonan, film ini berhasil memberikan sesuatu yang menghibur. Bukan dari adegan yang heboh dan bombastis (yang mungkin terkesan seperti itu dari trailer-nya), tapi secara sederhana dari cerita dan karakternya yang menarik. Plot ceritanya rapat, menggelitik, dan satisfying.
Jadi, kalau kamu mencari tontonan yang seru tapi unik — dan juga seksi — film Hit Man ini kami rekomendasikan untuk kamu tonton. Silakan buka Netflix dan… selamat menonton!
