Penasaran sama webtoon populer “The Second Marriage?” Kalau iya, mending kamu baca review webtoon “The Second Marriage” dari saya berikut ini deh.
Akhir-akhir ini saya sedang bosan main game, dan kembali rajin baca-baca webtoon. Setelah iseng download aplikasi LINE Webtoon (biasanya saya pakai Mangatoon), saya coba mencari webtoon dengan banyak episode (alasannya biar saya nggak perlu repot pakai koin untuk membaca episode-nya).
Nggak sengaja, perhatian saya pun tertuju pada salah satu webtoon bertema kerajaan berjudul “The Second Marriage” (judul versi Webtoon Indonesia) atau “The Remarried Empress” (versi Webtoon Korea). Saya baca deskripsi singkatnya lebih dulu dan hmm.. Sepertinya webtoon ini bakal seru dan emosional.
Saya pun langsung memutuskan untuk membacanya. Belum sampai episode 10, saya sudah berhasil dibikin jatuh cinta dengan webtoon “The Second Marriage.” Saya pun berhasil menamatkan Season 1 (total 85 episode) dalam 2 hari (lama ya? Maklum, fokus saya nggak cuma baca webtoon).
Saking menariknya webtoon ini, saya pun tergerak untuk membuat review webtoon “The Second Marriage.” Buat kamu yang pernah dengar judul webtoon ini sekilas, melihat gambarnya bertebaran di media sosial, dan penasaran soal webtoon ini, pastikan kamu baca review saya sampai tuntas.
Alur dan Plot Cerita
“The Second Marriage” menceritakan tentang Ratu Navier, yang dicampakkan suaminya Raja Soviesch karena tertarik dengan mantan budak bernama Raszta.
Di episode pertama, kamu bakal disuguhkan pemandangan di ruang sidang. Di tempat itu tengah digelar proses sidang perceraian Navier dan Soviesch.

Saat hakim bertanya apakah Navier bersedia menerima gugatan cerai yang diajukan suaminya, Navier dengan tegas menjawab kalau dia menerimanya. Tapi ada satu syarat, dia juga ingin mengajukan pernikahan lagi dengan orang lain, yakni Raja Heinry.
Setelah kejadian mengejutkan itu, kamu bakal diajak flashback ke beberapa tahun yang lalu. Tepatnya saat Soviesch pertama kali membawa Raszta ke istana, tanpa persetujuan Navier.
Entah karena apa, Soviesch benar-benar dibutakan oleh cintanya ke Raszta. Di sisi lain, Raszta juga memanfaatkan kondisi ini untuk merenggangkan hubungan antara Soviesch dan Navier. Rencananya itu berhasil, perlahan tapi pasti, hubungan keduanya semakin renggang hingga tak bisa diperbaiki lagi.
Cinta Navier pun perlahan mulai pudar karena terlanjur kecewa dengan suaminya. Namun penderitaannya mulai berkurang saat ia bertemu Pangeran Heinry (sebelum jadi Raja Heinry), yang diam-diam mencintainya sepenuh hati.
Pengembangan Karakter
Harus saya akui, pembuat naskah webtoon ini benar-benar berhasil memikat pembaca dengan alur super epic. Di awal episode, kamu bakal dibikin geregetan dengan cinta buta Soviesch pada Raszta, hingga ia selalu menyalahkan istrinya jika Raszta terkena masalah.

Nggak cuma itu, Raszta di awal-awal episode juga terlihat polos banget. Tapi perlahan tapi pasti, dia akhirnya menjelma jadi wanita ambisius (tentunya dengan wajah sok polosnya itu). Apalagi setelah ia berhasil mengandung anak Soviesch. Ia pun bertekad menyingkirkan Navier agar bisa menjadi ratu.

Bertolak belakang dengan Navier. Dari awal sampai akhir episode, karakter yang satu ini benar-benar stabil. Sebagai ratu, Navier selalu berhasil menjaga harga diri dan emosinya agar tetap stabil.

Bahkan walau pun ia diinjak-injak suaminya, ia tetap mencoba biasa saja. Alasannya agar martabatnya dan Soviesch tidak jatuh di mata rakyat. Saat menghadapi tingkah Raszta yang super menjengkelkan pun, Navier mampu menanganinya dengan kepala dingin dan elegan.

Karakter Pangeran Heinry juga top banget. Bahkan bisa dibilang dia adalah karakter yang paling dicintai pembaca selain Navier. Selain itu, mungkin karakter ‘pebinor’ (perebut bini orang) yang paling dicintai pembaca adalah dia. Kenapa? Karena dia merebut Navier dari Soviesch dengan cara elegan dan cerdas.
Selain itu, keputusannya untuk merebut Navier juga tepat. Karena dengan begitu, Navier bisa bebas dari kurungan suami nggak tahu diri dan dapat memulai hidup yang lebih baik.
Episode Paling Spesial
Jujur kalau disuruh memilih episode mana yang paling spesial, saya juga bingung. Karena setiap episode webtoon ini spesial. Serius saya nggak bohong. Hehehe.

Hmm.. Mungkin yang paling spesial adalah episode 80. Kenapa? Karena ini adalah episode yang paling ditunggu-tunggu pembaca. Yakni momen sidang perceraian Navier dan Soviesch.
Sebagai sesama perempuan, saya ingin cepat melihat mereka berdua cerai. Supaya Navier bisa segera menikah dengan Heinry. Ditambah lagi saya merasa sangat puas melihat ekspresi Soviesch saat mengetahui mantan istrinya bakal menikah dengan Heinry. Ada perasaan frustasi dan menyesal yang tercetak jelas di raut wajahnya. Hahaha!
Karakter Favorit
Bicara soal karakter favorit, jangan suruh saya pilih satu ya. Karena mau bagaimana pun, saya punya dua karakter favorit di sini dan itu nggak bisa diganggu gugat. Hihihi.
Karakter pertama mungkin bisa kamu tebak, dia adalah Navier. Saya kagum banget sama karakter yang satu ini. Dia cantik, elegan, cerdas, emosinya stabil, dan bisa dibilang dia adalah sosok ratu yang sempurna di webtoon ini.

Momen yang paling saya sukai dari Navier adalah saat ia nggak sengaja mendengar kalau Soviesch akan menceraikannya. Walau hatinya hancur, dia sama sekali nggak menunjukkan ekspresi sedih ke siapa pun. Dia tetap tenang dan elegan seperti biasanya.
Bahkan di hari-hari terakhirnya sebagai Ratu, ia masih memikirkan negaranya. Ia pun sampai menyusun rencana untuk beberapa tahun ke depan yang bisa dipakai Raszta saat menjadi ratu nanti. Tuh kan, padahal dia benci banget sama Raszta. Tapi ia juga nggak mau Raszta gagal menjalankan tugas jadi ratu, dan negaranya dipermalukan gara-gara hal itu.
Tapi bukan berarti si Navier ini nggak bisa marah ya. Dia bakal marah di kondisi-kondisi tertentu. Itu pun marahnya nggak meledak-ledak seperti Raszta. Marahnya Navier tetap elegan. Contohnya dia bakal bicara sangat tajam ke Soviesch saat mereka berdebat.
Karakter yang selanjutnya adalah Heinry. Saya yakin mayoritas pembaca webtoon ini bakal setuju. Walau pun sebenarnya Heinry adalah perebut istri orang, tapi apa yang dilakukannya justru benar.

Bayangkan kalau nggak ada Heinry. Pasti nasib Navier bakal mengenaskan. Setelah ia dicopot dari posisi Ratu, pasti nggak bakal ada orang yang mau menikahinya.
Tapi karena Heinry, nasib Navier kemungkinan bakal lebih cemerlang. Setelah cerai dengan Soviesch, dia langsung menikah dengan Heinry dan jadi Ratu Kerajaan Barat. Keren banget nggak tuh? Apalagi notebane Kerajaan Barat jauh lebih kuat dibanding milik Soviesch.
Di sisi lain, pengorbanan cinta Heinry ke Navier juga patut diacungi jempol. Saat bersama Navier dia bakal jadi pria lembut, periang dan manis. Tapi di kondisi tertentu seperti saat berhadapan dengan Soviesch, dia bakal jadi pria sadis, garang dan siap mempertaruhkan nyawa demi Navier.
Nah, itu tadi review saya soal webtoon “The Second Marriage” Season 1. Secara umum webtoon ini cocok banget buat kamu yang suka karakter cewek kuat tapi elegan. Webtoon ini juga bakal mengajarkan betapa pentingnya harga diri, menjaga emosi dan berpikir dingin dalam setiap situasi.
Untuk sementara ini belum ada kabar kapan Season 2 bakal rilis. Tapi menurut pengumuman di Webtoon, tim butuh waktu 3 bulan untuk mengerjakannya.
Mau kapan pun Season 2 rilis, saya jelas bakal menantikannya! Karena kemungkinan Season 2 bakal memperlihatkan kehidupan baru Navier setelah menikah dengan Heinry, kehidupan Raszta saat menjadi ratu, dan juga penyesalan mendalam Soviesch karena telah menceraikan Navier.