The Spider Within: A Spider-Verse Story, Film Superhero Yang Agak Horor

the spider within

The Spider Within: A Spider-Verse Story adalah sebuah film animasi pendek thriller psikologis yang menampilkan Miles Morales di antara peristiwa di film Spider-Man: Into the Spider-Verse (2018) dan Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023).

Film pendek ini disutradarai oleh Jarelle Dampie, juga menampilkan Shameik Moore sebagai Miles Morales dan Brian Tyree Henry sebagai Jefferson Davis.

Cerita The Spider Within: A Spider-Verse Story berfokus pada Miles Morales ketika ia “mulai merasakan beban tanggung jawab di kehidupannya sebagai Spider-Man, yang menghasilkan sebuah perjalanan kecil yang menakutkan di alam bawah sadarnya.”

Film pendek berdurasi tujuh menit ini dibuat oleh Sony Pictures Imageworks di bawah program Sony LENS, ditayangkan pertama kali di Festival Film Animasi Inteernasional Annecy pada tanggal 12 Juni 2023. Kemudian, film ini dirilis secara gratis di YouTube pada tanggal 27 Maret 2014.

Cerita bermula ketika suatu malam Miles Morales pulang ke rumah. Ia mengingat berbagai peristiwa yang ia alami setelah menjadi Spider-Man, juga kesibukannya sebagai pelajar.

Sesampainya di rumah, ia dikagetkan oleh ayahnya yang bersembunyi. Ternyata ayahnya itu sedang asik nonton film horor yang ia sewa. Namun Miles tidak tertarik dan langsung pergi ke kamarnya. Sang ayah sempat merasa kuatir, tapi Miles menyebut kalau ia tidak apa-apa.

Di dalam kamarnya, tiba-tiba sensor laba-laba Miles memperingatkan sesuatu. Walau begitu, Miles tidak menemukan apa-apa. Setelah menaruh tas dan meletakkan jaket, Miles duduk di pinggir jendela dan mendengarkan musik sambil melihat isi handphone-nya.

Lagi-lagi ia teringat dengan beberapa peristiwa dan komentar orang-orang terhadapnya, terutama dari mereka yang mengkritiknya tanpa tahu kalau ia adalah Spider-Man dan melakukan banyak hal tanpa seorang pun tahu.

Menghela napas, Miles pun merebahkan diri di tempat tidur. Di sanalah ia kemudian melihat bayangan dirinya dengan mata menyala mendekatinya. Miles kemudian didorong dan tiba-tiba berada di dalam kereta bawah tanah. Di sana Miles melihat sosok bayangan itu lagi dan berusaha melawannya. Tapi sosok itu kemudian justru berubah menjadi laba-laba raksasa.

bayangan miles morales di film the spider within

Tentu, sosok yang Miles lihat dengan agak horor itu merupakan perwujudan dari beban mental yang ia tanggung sendiri. Baik tanggung jawabnya sebagai Spider-Man maupun tanggung jawabnya sebagai seorang Miles Morales.

Kedua tanggung jawab yang berbeda itu berbenturan dan tidak saja menyebabkan kelelahan fisik, tapi juga kelelahan mental. Itulah yang harus Miles Morales hadapi dengan identitas gandanya.

Film pendek The Spider Within: A Spider-Verse Story ini mengambil pendekatan itu, karena rilis digital film ini merupakan hasil kerjasama dengan Kevin Love Fund. Film ini akan menjadi bagian dari program belajar yang fokus pada kesehatan mental bernama “The Hero Within”.

Program ini mengajak para pelajar untuk menceritakan kisah mereka sendiri melalui sudut pandang kesehatan mental melalui kurikulum interaktif, yang meliputi membuat storyboard secara kreatif.

Sutradara film The Spider Within, Jarelle Dampier menyatakan bahwa Miles Morales mencerminkan orang-orang yang selalu berusaha memberikan yang terbaik dan seringkali tidak menyadari apa yang sudah dilalui, sampai tubuh memaksa mereka menyadari pengalaman tersebut.

miles morales di film pendek the spider within

Di film ini kita bisa gaya tampilan visual yang mirip dengan dua film animasi Spider-Man yang sudah beredar. Kelihatannya The Spider Within tetap digarap dengan serius, walau tidak memiliki detil teknis yang sama seperti di film layar lebarnya.

Adegan di kereta api menunjukkan hal itu. Kamu bisa melihat ahwa untuk menunjukkan efek getaran, tim produksi animasi nampaknya menumpuk dua gambar Miles Morales (lihat garis pinggir yang dobel). Tapi di sisi lain, lampu-lampu yang bergerak di luar jendela, memiliki cahaya berpendar yang menampilkan efek blur.

Seperti yang mungkin sudah kita ketahui bersama, film layar lebar Spider-Verse benar-benar meniru komik jaman dulu dan tidak pernah memakai efek blur. Namun memanfaatkan trik-trik seperti halftone atau sejenisnya untuk memberikan kesan “kabur”. Itulah salah satu hal yang menyebabkan film animasi Spider-Verse keren dan mendapat banyak pujian.

Memang, secara umum film pendek The Spider Within: A Spider-Verse Story tidak memiliki pengaruh pada versi layar lebarnya. Tapi sementara film ketiganya Spider-Man; Beyond the Spider-Verse, belum memiliki jadwal rilis (paling tidak sampai artikel ini ditulis), film pendek ini bisa mengurangi kerinduan pada filmanimasi Spider-Man itu.

Penulis

Kalau menurutmu bagaimana?