Penjelasan Culling Game di Jujutsu Kaisen dan Rencana Maut Kenjaku

gambar kenjaku di cover manga jujutsu kaisen

Culling Game merupakan sebuah permainan maut yang menjadi salah satu plot cerita di seri anime dan manga Jujutsu Kaisen, yang terjadi setelah plot Insiden Shibuya dan merupakan salah satu rencana besar Kenjaku. Permainan ini menjatuhkan banyak korban dan mengubah kondisi cerita menjadi lebih intens dari sebelumnya.

Plot cerita dan permainan maut ini sangat kompleks. Hal ini terutama karena kondisi dan peraturannya yang juga tidak kalah rumit. Di satu sisi cukup rigid, di sisi lain punya celah sehingga peserta bisa mengubah situasi permainan.

Jadi, apa saja yang bisa kita ketahui soal permainan maut ini? Berikut penjelasannya.

Apa itu Culling Game?

gambar hiromi vs yuji di culling game jujutsu kaisen

Culling Game adalah sebuah permainan maut, atau battle royale, di Jujutsu Kaisen, tempat para peserta harus bertarung dan saling bunuh demi merebut poin lawan yang mereka kalahkan. Permainan ini bertempat di beberapa wilayah Jepang yang diselubungi tirai pelindung (kekkai), kecuali Hokkaido yang dianggap sebagai tempat suci.

Permainan maut ini merupakan aksi terorisme yang direncanakan dan dilaksanakan oleh Kenjaku. Aksi ini belum pernah terjadi di dunia jujutsu sebelumnya.

Tujuan Culling Game

Pada dasarnya, Kenjaku membuat Culling Game untuk melakukan evolusi pada umat manusia dengan melakukan penggabungan orang-orang di Jepang dan Master Tengen, melalui ritual yang memanfaatkan energi kutukan yang terkumpul dari pertarungan para penyihir jujutsu dan pengguna roh terkutuk di dalam permainan.

Kenjaku sebelumnya sudah berusaha melakukan evolusi manusia dengan menciptakan Rahim Terkutuk: Lukisan Kematian. Namun melalui eksperimen itu ia sadar kalau ciptaannya memiliki keterbatasan, tidak bisa melebihi potensi yang ia miliki.

Selain itu, ia juga tidak punya energi kutukan yang cukup besar untuk mengubah semua orang di Jepang untuk menjadi penyihir atau pengguna roh terkutuk. Untuk itu, ia harus mengumpulkan energi kutukan yang besar sehingga bisa menggabungkan manusia dengan jiwa Master Tengen untuk mencapai tujuannya itu.

Melalui permainan maut ini, Kenjaku juga berusaha mencapai kembali era keemasan jujutsu seperti di masa Heian. Ketika para penyihir, pengguna roh terkutuk, dan roh terkutuk masih berjaya dan saling bertarung.

Di samping itu, Kenjaku juga memiliki kesepakatan dengan Sukuna. Walau belum diketahui dengan jelas apa perjanjian mereka, namun nampaknya hal ini berhubungan dengan kebangkitan sang Raja Kutukan.

Lokasi Culling Game

gambar peta lokasi culling game

Kenjaku membuat Culling Game di 10 koloni yang diselubungi tirai pelindung, dengan siapapun yang ada di dalam atau masuk ke dalam wilayah itu akan terhitung sebagai peserta. Koloni-koloni tersebut tersebar di seluruh wilayah Jepang, kecuali Hokkaido yang dianggap sebagai tempat suci.

Walau begitu, sejauh ini cerita hanya difokuskan pada beberapa koloni saja. Tepatnya hanya disebutkan 5 koloni yang menjadi tempat berbagai peristiwa penting.

Lokasi yang menjadi koloni Culling Game adalah:

  • Koloni Tokyo No. 1 — Tempat Yuji Itadori dan Megumi Fushiguro menemui Hiromi Higuruma.
  • Koloni Tokyo No. 2 — Tempat Kinji Hakari dan Panda melacak Hajime Kashimo.
  • Koloni Sendai — Tempat Yuta Okkotsu melawan banyak penyihir kuat.
  • Koloni Sakurajima — Tempat Maki Zenin dan Naritoshi Kamo bertemu Naoya Zenin.
  • Koloni Danau Gosho — Tempat Kenjaku menemui akhir hayatnya.

Peraturan Culling Game

Salah satu hal yang unik dan kompleks dari permainan maut ini adapalah peraturannya. Pada dasarnya ada 8 peraturan dasar Culling Game. Namun, salah satu aturan di antaranya memungkinkan peserta membuat aturan baru.

Peeraturan Dasar Culling Game adalah:

  1. Saat peserta sudah dibangkitkan teknik kutukannya, mereka harus mengumumkan keikutsertaan mereka di permainan pada koloni pilihan mereka dalam waktu 19 hari.
  2. Setiap peserta yang melanggar peraturan sebelumnya akan menjadi korban Pemusnah Teknik Kutukan.
    • Pemusnah Teknik Kutukan merupakan proses mencabut teknik kutukan seseorang yang akan pada akhirnya bisa membunuh mereka.
    • Peraturan ini tidak mempengaruhi peserta yang tidak punya energi kutukan, seperti Maki Zenin.
  3. Orang yang bukan peserta tapi memasuki tirai pelindung koloni secara otomatis terhitung sebagai peserta dan dianggap mengumumkan partisipasi mereka dalam permainan.
    • Orang awam yang berada di dalam tirai pelindung memiliki paling tidak satu kesempatan untuk keluar dari sana secara aman.
  4. Peserta mendapatkan poin dari membunuh lawan mereka (merebut poin poin yang dimiliki lawan).
  5. Nilai kehidupan tiap peserta, yang menjadi poin awal, ditentukan oleh game master. Secara umum, penyihir dan roh terkutuk memiliki 5 poin, dan orang non-penyihir memiliki 1 poin.
  6. Peserta bisa menukar 100 poin, di luar nilai/poin dasar mereka, untuk melakukan negosiasi dengan game master dan menambahkan peraturan baru.
    • Peraturan baru ini tidak bisa dicabut lagi.
  7. Sehubungan dengan peraturan no. 6, game master harus menerima setiap peraturan baru, selama peraturan itu tidak memiliki imbas jangka panjang pada permainan.
  8. Jika peserta memiliki poin yang tidak berubah selama 19 hari, maka mereka juga akan menjadi korban Pemusnah Teknik Kutukan.

Peraturan Tambahan Culling Game:

  1. Peserta bisa mendapatkan informasi peserta lain, seperti nama, poin, jumlah peraturan yang mereka tambahkan, dan koloni mereka.
    • Peraturan ini ditambahkan oleh Hajime Kasimo.
  2. Peserta bisa melakukan transfer poin di antara mereka.
    • Peraturan ini ditambahkan oleh Hiromi Higuruma.
  3. Peserta bisa meninggalkan permainan dengan menukar 100 poin dan mengundang penggantinya ke koloni bersangkutan.
    • Peraturan ini ditambahkan oleh Megumi Fushiguro.
  4. Peserta bisa keluar masuk antar koloni.
    • Peraturan ini ditambahkan oleh Yorozu.
  5. Mulai jam 9:09 malam pada tanggal 18 November 2018, tidak ada peserta baru yang bisa bergabung dalam permainan.
    • Peraturan ini ditambahkan oleh Kenjaku.
  6. Culling Game akan berakhir seiring tewasnya semua peserta, kecuali Suguru Geto, Megumi Fushiguro, dan Shiori Himi.
    • Peraturan ini ditambahkan oleh Kenjaku.
  7. Wewenang untuk melakukan Penggabungan dialihkan pada Megumi Fushiguro.
    • Peraturan ini ditambahkan oleh mekanisme cadangan buatan Kenjaku.

Selain peraturan di atas, ada satu peraturan lain yang berhubungan dengan ritual penggabungan manusia dengan Master Tengen, yaitu Kenjaku tidak bisa menjadi game master. Dengan begitu, membunuh Kenjaku tidak akan mengakhiri permainan dan tidak akan mengganggu berjalannya ritual.

Seperti terlihat, peraturan di atas sangat tegas, namun di sisi lain punya celah agar beberapa pihak bisa mengambil keuntungan. Misalnya penambahan peraturan oleh Kenjaku, sehingga Sukuna bisa mengambil alih tubuh Megumi Fushiguro dan mendapat kontrol ritual.

Lalu, tiap peserta akan ditemani oleh sesosok Kogane, shikigami yang menjadi perantara peserta dan permainan, yang melakukan perhitungan poin, menjadi media negosiasi peserta dengan game master, dan mengumumkan peraturan tambahan. Kogane juga bisa berkomunikasi satu sama lain.

Peserta Culling Game

gambar yuta vs takako uro di culling game dari manga jujutsu kaisen

Seperti terlihat pada peraturan di atas, hampir semua orang — termasuk penyihir, pengguna roh kutukan, roh kutukan, dan orang awam — bisa menjadi peserta Culling Game.

Namun, Kenjaku memanfaatkan obyek kutukan dari sisa tubuh penyihir masa lalu dan orang awam untuk membangkitkan banyak penyihir ampuh yang sebenarnya sudah meninggal.

Para peserta Culling Game berdasarkan koloninya yang diketahui adalah:

  • Koloni Tokyo No. 1
    1. Yuji Otadori
    2. Megumi Fushiguro
    3. Hiromi Higuruma
    4. Fumihiko Takaba
    5. Rin Amai
    6. Hanyu
    7. Haba
    8. Hana Kurusu
    9. Reggie Star
    10. Remi
    11. Iori Hazenoki
    12. Chizuru Hari
  • Koloni Tokyo No. 2
    1. Kinji Hakari
    2. Panda
    3. Hajime Kashimo
    4. Charles Bernard
    5. Momo Nishimiya
  • Koloni Sendai
    1. Yuta Okkotsu
    2. Kasumi Miwa
    3. Dhruv Lakdawalla
    4. Ryu Ishigori
    5. Takako Uro
    6. Kurourushi
    7. Sukuna
    8. Yorozu
  • Koloni Sakurajima
    1. Maki Zenin
    2. Narutoshi Kamo
    3. Naoya Terkutuk
    4. Hagane Daido
    5. Rokujushi Miyo
    6. Koloni Sendai
  • Koloni Danau Gosho
    1. Kenjaku
    2. Iori Hazenoki

Apakah Culling Game Sudah Berakhir?

Sebenarnya, secara resmi Culling Game belum berakhir saat cerita Jujutsu Kaisen beralih ke Arc Pertarungan Shinjuku. Karena berdasarkan peraturan, Megumi Fushiguro (yang menjadi wadah baru Sukuna) dan Shiori Himi (wadah Uraume) masih hidup.

Selain itu, Sukuna yang berada di tubuh Megumi Fushiguro juga masih memegang kontrol ritual penggabungan. Tentu saja, masalahnya adalah bagaimana memusnahkan ancaman Sukuna tanpa membunuh Megumi Fushiguro. Jadi, mari kita tunggu saja perkembangan selanjutnya dan akhir dari permainan maut ini.

banner manga jujutsu kaisen
Judul
Jujutsu Kisen
Tipe Komik
Manga
Ditulis oleh
Gege Akutami
Digambar oleh
Gege Akutami
Genre
Aksi, Fantasi
Link Baca Manga
Penulis

Kalau menurutmu bagaimana?