Karakter Kenjaku di Jujutsu Kaisen tak bisa dipisahkan dengan Suguru Geto. Dengan dirilisnya film Jujutsu Kaisen 0, para fans di seluruh dunia langsung mencari berbagai informasi yang ada tentang villain utama di film tersebut yang berhadapan dengan tokoh utama Yuta Okkotsu, yakni Suguru Geto.
Bagi penggemar yang hanya menonton versi serial anime dari Jujutsu Kaisen, banyak yang mengetahui identitas sang villain hanya sebagai mantan teman Satoru Gojo, yakni Suguru Geto. Suguru Geto membelot dari dunia Jujutsu dan menjadi teroris yang menggunakan kutukan.
Tetapi, identitas sebenarnya Suguru Geto yang kita lihat di versi anime Jujutsu Kaisen adalah seorang penyihir jujutsu era kuno bernama Kenjaku.
Kenjaku bisa dibilang sebagai keberadaan yang membayangi di seluruh plotline dan cerita Jujutsu Kaisen. Ia selalu berada di balik situasi kelam yang meliputi Yuji, dan seperti memiliki tujuan akhir tersembunyi yang bisa mengubah seluruh dunia.
Kenjaku berasal dari era yang sama dengan Sukuna, raja kutukan yang mendiami Yuji. Kekuatannya bisa dibilang begitu besar dan kuat, membuatnya mampu bertahan hidup sampai era modern meski lewat transplantasi otak.
Berikut beberapa fakta tentang Kenjaku di Jujutsu Kaisen, salah satu villain utama yang masih penuh misteri.
1. Awal Mula Kenjaku

Kenjaku bisa dibilang sebagai sang antagonis utama di cerita anime dan manga Jujutsu Kaisen. Meski di awal cerita, ancaman sang raja kutukan, Ryomen Sukuna yang mendiami tubuh sang tokoh utama Yuji Itadori terasa begitu besar dan menggemparkan dunia jujutsu.
Meski demikian, Sukuna sendiri seperti sebuah bidak catur di dalam rencana Kenjaku. Meski terbilang lebih lemah dibanding Sukuna, Kenjaku adalah seorang penyihir jujutsu kuno yang memiliki prinsip dan obsesi begitu dalam ditambah kemampuan menyusun rencana yang jelas tidak dimiliki Sukuna yang hanya berniat menghancurkan apa yang dia mau.
Semua peristiwa di Jujustsu Kaisen, mulai dari Yuji yang menjadi host Sukuna, berbagai teror oleh kutukan, peristiwa Shibuya yang menyegel Satoru Gojo, sampai culling game yang masih berlangsung sampai sekarang, semua merupakan hasil orkestrasi sang penyihir.
Tujuan utama yang ingin ia capai adalah untuk mengubah seluruh umat manusia lewat energi kutukan, berharap membawa era keemasan jujutsu seperti era Heian Jepang.
Era Heian adalah era di mana Sukuna dan Kenjaku hidup. Belum diketahui hubungan pasti antara mereka berdua, tetapi mereka saling mengenal satu sama lain. Sukuna mampu hidup lama karena berubah menjadi raja kutukan, sedangkan Kenjaku menggunakan teknik kutukannya untuk mentransplantasi otaknya ke tubuh penyihir lain.
2. Terkenal di dunia Jujutsu Sebagai Noritoshi Kamo

Sukuna dan Kenjaku masing-masing bertahan hidup sampai era modern lewat metode yang berbeda. Sukuna sebagai kutukan dan Kenjaku sebagai penyihir yang berpindah tubuh. Masih tidak diketahui apakah Sukuna mengetahui seluruh isi rencana Kenjaku, karena Sukuna sendiri terkejut dengan keberadaan Yuji Itadori yang mampu menjadi host-nya.
Sukuna sendiri mengetahui kalau Yuji adalah hasil eksperimen Kenjaku, tetapi tak berniat memberitahu Yuji soal asal-usulnya. Kalau Sukuna bermusuhan dengan Kenjaku, tentunya dia ingin mengungkapkan fakta ini pada Yuji, tetapi dia tak melakukannya.
Hal ini bisa diartikan kalau Sukuna berniat membiarkan Kenjaku melakukan rencananya, asal Kenjaku sendiri tidak mengganggu Sukuna.
Kenjaku sendiri terkenal di dunia jujutsu sebagai salah satu penyihir paling jahat dan tak ragu melakukan eksperimentasi dan percobaan pada manusia. Uniknya, reputasi buruk ini tidak dia dapatkan lewat tubuh aslinya.
Saat itu, Kenjaku sudah berganti tubuh, berada di tubuh seorang penyihir bernama Noritoshi Kamo dari salah satu keluarga prestisius di dunia jujutsu, keluarga Kamo. Berbagai perbuatannya sebagai Noritoshi Kamo berhasil melabelinya sebagai salah satu penyihir terburuk sepanjang sejarah.
Di era itu juga Noritoshi Kamo berhasil membuat death painting, kumpulan kutukan yang terdiri dari enam bersaudara (Choso, Eso, Kechizu, dan tiga yang tidak diketahui). Tiga bersaudara ini kemudian menjadi villain utama di death painting arc.
Perbuatan Kenjaku di tubuh Noritoshi Kamo membuat reputasi keluarga Kamo tercoreng sampai ke era modern. Uniknya, saat ini ada keturunan keluarga Kamo dengan nama Noritoshi Kamo, yang bersekolah di SMA Jujutsu cabang Kyoto. Noritoshi (modern) masih merasakan stigma negatif yang ada lewat namanya.
Berbagai perbuatan Noritoshi Kamo begitu tak manusiawi sampai beberapa dari hal tersebut dihapus dari sejarah. Berbagai kutukan yang lahir dari Kamo juga sampai membenci pembuatnya, meskipun tidak membenci seluruh manusia.
3. Penampilan Kenjaku di Jujutsu Kaisen saat ini

Saat ini, Kenjaku berada di tubuh Suguru Geto yang sudah meninggal di akhir film Jujutsu Kaisen 0. Dengan kata lain, Suguru Geto yang kita sebagai penonton serial anime lihat bukanlah Suguru Geto yang asli. Suguru Geto yang sudah memiliki jahitan di bagian dahinya sudah menjadi Kenjaku.
Hal ini karena Suguru yang asli sudah dibunuh oleh Satoru Gojo, dan Gojo sendiri sudah memastikannya. Karena itu, Gojo terkejut ketika mengetahui kalau mastermind di balik segala peristiwa akhir-akhir ini adalah seseorang dengan penampilan seperti Suguru Geto.
Saat bertemu lagi di Shibuya, Gojo langsung mengetahui kalau Suguru Geto di hadapannya bukanlah temannya dulu, melainkan Kenjaku.
Kenjaku menginginkan tubuh Suguru Geto karena ingin memiliki dan menggunakan teknik kutukan memanipulasi jiwa milik Geto. Meskipun sampai sekarang alasan sebenarnya Kenjaku menginginkan teknik itu belum diketahui.
4. Death Paintings

Death Painting adalah hasil percobaan Kenjaku saat memakai identitas Noritoshi Kamo. Kenjaku bereksperimen menggabungkan daging manusia dan kutukan, menghasilkan enam bersaudara death painting.
Tiga anggota death painting adalah Choso, Eso, dan Kechizu. Ketiganya menjadi antagonis utama dari death painting arc. Eso dan Kechizu berhasil dibunuh oleh Yuji dan kawan-kawan.
Tetapi kini Choso memutuskan membantu Yuji, bahkan bertindak seperti kakaknya. Yuji sendiri tidak mengetahui mengapa Choso tiba-tiba ingin membantunya.
Choso tampaknya mengetahui identitas asli Yuji sebagai hasil percobaan Kenjaku, sama seperti dirinya, Eso, dan Kechizu.
5. Punya Tujuan Tertentu Dengan Yuji

Para penonton dan pembaca Jujutsu Kaisen sudah mulai menduga sejak episode dan chapter awal bahwasanya sang karakter utama Yuji Itadori memiliki latar belakang yang unik.
Ketika kakeknya, Wasuke meninggal penuh penyesalan dan seorang diri, para fans berspekulasi kalau keluarga Yuji terlebih ayah dan ibunya menyimpan rahasia tersendiri, yang membuat kakeknya menjauhkan diri dari masyarakat.
Ketika terungkap kalau ibu Yuji, Kaori Itadori memiliki bekas luka jahitan khas karakter yang menjadi jelmaan Kenjaku, hal ini menjadi salah satu plot twist terbesar di Jujutsu Kaisen. Hal ini menjadikan Kenjaku menggunakan tubuh Kaori untuk melahirkan Yuji.
Wasuke berkali-kali memperingatakan putranya, Jin, yang ingin memiliki anak dengan Kaori. Karena Wasuke merasakan ada yang aneh dengan Kaori.
Meskipun tidak dikonfirmasi secara gamblang, hal ini mengungkapkan kalau Kenjaku adalah ibu dari Yuji, lewat perantara tubuh wanita bernama Kaori Itadori. Terlebih lagi, Kenjaku mengatakan kalau dia memiliki ekspektasi besar pada Yuji.
Semua ini terasa misterius dan creepy, membuat layaknya segala peristiwa yang terjadi di cerita Jujutsu Kaisen adalah hasil mekanisme rencana ratusan tahun Kenjaku.
6. Mastermind di Balik Culling Game
Culling game adalah event besar yang saat ini masih berlangsung di Jujutsu Kaisen. Culling game memaksa semua orang yang memiliki kekuatan jujutsu untuk berpartisipasi dalam sebuah death game dengan berbagai aturan unik dan rumit.
Semua orang yang memiliki kekuatan jujutsu, tak peduli sekecil apapun. Karena itu, kakak Megumi, Tsumiki juga terpaksa menjadi peserta. Para peserta culling game terbagi dalam beberapa koloni di mana mereka saling membunuh, bertarung, dan berebut poin.
Tak hanya para pengguna jujutsu di dunia modern, para penyihir yang merasa tak ada lagi yang menghalangi mereka selepas Satoru Gojo disegel juga bermunculan. Ada juga para pengguna jujutsu yang bersembunyi dan bekerja berbaur dengan masyarakat umum.
Seperti tak puas, Kenjaku juga menyertakan para penyihir di masa lalu yang dibangkitkan di masa kini di tubuh orang yang masih hidup.
Sebisa mungkin, Kenjaku ingin menciptakan situasi dengan kekacauan dan chaos sebesar mungkin untuk menyelesaikan rencananya.
Kenjaku juga menggunakan culling game sebagai negosiasi dengan Amerika Serikat, mengungkapkan kalau energi kutukan jujutsu bisa menjadi sumber energi alternatif dan meminta dukungan Amerika Serikat dalam rencananya.
Belum diketahui apa tujuan utama Kenjaku menciptakan seluruh kekacauan ini, mulai dari menyegel Satoru Gojo, mengadakan culling game, dan membangkitkan Sukuna.
7. Semua kekuatannya masih belum terungkap

Sebagai seorang penyihir kuno semasa dengan Sukuna, Kenjaku tentunya memiliki berbagai teknik kutukan rahasia yang beragam. Terlebih lagi Kenjaku selalu mengincar tubuh baru, dengan tujuan bertahan hidup sekaligus mendapatkan teknik kutukan khas milik tubuh tersebut.
Hal itu terbukti dengan Kenjaku yang berhasil memperoleh teknik kutukan milik Noritoshi Kamo, Suguru Geto, bahkan Kaori Itadori.
Sampai saat ini, belum diketahui kekuatan penuh dari Kenjaku. Tapi, Kenjaku sudah beberapa kali terlibat dalam pertarungan hidup mati. Pertarungannya yang terbaru adalah dengan Yuki Tsukumo dan Choso di culling game.
Dari pertarungan tersebut, beberapa teknik kutukan milik Kenjaku yang bisa diketahui ada tiga : Manipulasi roh kutukan, Uzumaki, dan Sistem Antigravitasi.
Manipulasi roh kutukan (Jorei Sojutsu) adalah teknik yang membuat penggunanya memanggil dan mengkontrol roh kutukan yang terbentuk otomatis untuk suatu tujuan tertentu. Lewat memperoleh tubuh Suguru Geto, Kenjaku mampu menggunakan teknik ini.
Lewat teknik Jorei Sojutsu, Kenjaku mampu memperoleh banyak shikigami dan menggunakannya dalam berbagai pertarungan.
Sedangkan Uzumaki adalah teknik maksimum dari manipulasi kutukan yang mengkombinasi kutukan dalam jumlah besar dalam sebuah serangan kuat. Tetapi, Uzumaki hanya bisa dihasilkan lewat perpaduan kutukan tingkat semi-grade 1 atau yang lebih tinggi. Hal ini membuat Kenjaku tak bisa menggunakan Uzumaki berkali-kali.
Sedangkan sistem antigravitasi adalah teknik kutukan yang membuat Kenjaku mampu menghilangkan efek gravitasi di sekitarnya ketika digunakan. Dipadukan dengan teknik kutukan berbalik, Kenjaku mampu memperbesar tarikan gravitasi disekitarnya.
Teknik yang awalnya dimiliki oleh ibu Yuji, Kaori Itadori ini digunakan Kenjaku saat pertarungannya dengan Yuki Tsukumo.
8. Masih Takut Dengan Satoru Gojou

Meski memiliki berbagai kekuatan yang bisa dibilang mematikan, pikiran super hati-hati Kenjaku tetap tak bisa membiarkan halangan terbesar dalam rencananya untuk tetap berkeliaran.
Halangan itu adalah Satoru Gojo. Penyihir terkuat itu memiliki kekuatan yang begitu dahsyat, dan Kenjaku sendiri mengakui kalau dia tak bisa mengalahkan Gojo dalam pertarungan.
Meski demikian, Kenjaku tetap memiliki alternatif meski tak bisa mengalahkan Gojo. Kenjaku memperangkap Gojo dalam sebuah objek kutukan bernama Prison Realm (Ranah Penjara). Objek ini mengandung sebuah barrier yang mampu menyegel apapun atau siapapun di dalamnya.
Objek yang disegel akan disimpan di sebuah dimensi lain yang tak bisa ditembus. Inilah tujuan sebenarnya peristiwa di Shibuya tanggal 31 Oktober. Sebagai pengguna prison realm, Kenjaku-lah yang bisa memutuskan untuk mengeluarkan Gojo.
Meskipun ada alternatif lain, yakni menggunakan teknik yang bisa menghilangkan teknik kutukan lainnya.
Demikian beberapa fakta Kenjaku di Jujutsu Kaisen yang sekiranya belum kamu ketahui. Bagaimana menurutmu tentang villain yang satu ini? Apa menurutmu rencana akhir Kenjaku mengingat Jujutsu Kaisen sudah memasuki babak cerita terakhir?