Kali ini kami hendak memberikan beberapa rekomendasi film fantasi Netflix yang layak kamu tonton. Kenapa? Karena film bergenre fantasi memang menjadi salah satu favorit orang banyak.
Lihat saja kesuksesan film-film seperti Lord of the Rings, Harry Potter, film Disney, atau film Studio Ghibli. Semua banyak ditonton dan berhasil meraih kesuksesan.
Film seperti ini seringkali mengajak kita berpetualang ke dunia lain yang penuh imajinasi. Tidak jarang kita juga melihat sosok monster atau ras cerita fantasi, seperti elf dan dwarf. Kadang ada juga yang menghadirkan nuansa fiksi ilmiah di dalamnya.
Jadi, mari kita lihat film fantasi apa saja yang asik ditonton di Netflix.
Rekomendasi Film Fantasi Netflix
A Whisker Away
Film A Whisker Away mengikuti kisah Miyo Sasaki yang jatuh cinta pada teman kelasnya, Kento Hinode. Ia berusaha mendapatkan perhatian Kento dengan berubah jadi kucing. Namun repotnya, batas antara dirinya dan kucing itu semakin kabur.
A Whisker Away adalah film anime yang punya tampilan visual bagus, cerita ringan dan enak diikuti, juga musik yang asik. Konflik yang ada juga seimbang dengan perkembangan karakter di film fantasi Netflix satu ini.
Mowgli: Legend of the Jungle
Diangkat dari buku karya Rudyard Kipling, film Mowgli: Legend of the Jungle mengikuti perjalanan Mowgli yang diasuh oleh kawanan serigala dan menjadi target Shere-Khan, sang harimau. Setelah keluar dari hutan, Mowgli tinggal di sebuah desa. Namun kawanan serigala yang diserang Shere-Khan membuatnya kembali.
Jangan tertukar antar film ini dengan The Jungle Book yang buatan Disney. Film Mowgli: Legend of the Jungle ini merupakan hasil karya Andy Serkis. Nuansa film fantasi Netflix satu ini lebih gelap jika dibandingkan dengan film buatan Disney.
Nightbooks
Film Nightbooks mengikuti petualangan seorang bocah yang hobi menulis cerita horor. Ia kemudian masuk ke dunia lain dan bertemu seorang penyihir. Sang penyihir mengancamnya untuk membacakan cerita setiap malam.
Nightbooks merupakan sebuah film horor anak-anak. Bernuansa horor, film fantasi Netflix ini tetap menawarkan dunia penuh warna dengan berbagai kostum aneh dan unik. Ceritanya, walau menyenangkan, ternyata juga cukup menyeramkan.
Okja
Film Okja bercerita tentang seorang gadis bernama Mija yang memelihara seekor hewan hasil rekayasa genetik yang namanya jadi judul film ini. Okja kemudian dibawa oleh sebuah perusahaan Amerika yang mensponsori pemeliharaan itu. Mija pun berusaha menyelamatkan Okja.
Okja merupakan sebuah film fantasi fiksi ilmiah hasil karya Bong Joon-Ho, sutradara film Parasite. Walaupun bernuansa petualangan, namun film ini sebenarnya menyimpan kritik sosial yang cukup dalam. Toh film ini tetap terasa unik ditonton.
Pinocchio
Film Pinocchio mengikuti perjalanan si anak ajain dari kayu buatan Geppetto. Namun, Guillermo del Toro memberikan sentuhannya sendiri. Ceritanya sedikit lebih gelap dari cerita Pinocchio lain. Walau begitu tetap memberikan dunia yang magis.
Pinocchio merupakan film animasi stop motion yang sangat artistik, khas Guillermo del Toro. Meskipun mungkin bukan dongeng yang indah, kalau kamu suka karya-karya Guillermo del Toro, film fantasi Netflix ini layak ditengok.
Slumberland
Slumberland bercerita tentang Nemo, seorang gadis yang bertemu dengan Flip, sesosok makhluk dari dunia mimpi. Flip mengajaknya berpetualang sampai Nemo sadar kalau Flip adalah sosok yang sering diceritakan oleh ayahnya yang hilang di laut.
Film Slumberland adalah sebuah tontonan yang ringan dan penuh warna. Walau agak datar dalam hal cerita, film fantasi di Netflix ini tetap menghibur. Apalagi kita bisa melihat tingkah Jason Momoa yang aneh-aneh di sini.
The School of Good and Evil
Film The School of Good and Evil bercerita tentang petualangan dua sahabat , Agatha yang skeptis dan Sophia yang bermimpi jadi putri di kisah dongeng. Secara magis mereka masuk ke sekolah dongeng, namun terpisah. Agatha masuk ke bagian baik, sementara Sophie justru masuk ke bagian jahat. Masalah pun muncul dari hal itu.
Film fantasi Netflix ini memberikan twist pada klise yang ada di cerita dongeng. Ceritanya memang cukup unik walau kurang mengigit. Meski begitu, film ini diperankan oleh banyak bintang terkenal, termasuk Charlize Theron.
The Sea Beast
Film The Sea Beast mengisahkan petualangan seorang pemburu monster dan seorang gadis yatim piatu yang mengikuti sayembara perburuan monster legendaris Red Bluster. Hanya saja, pertemuan mereka dengan sang monster tidaklah seperti yang mereka kira.
The Sea Beast merupakan film animasi dengan kisah petualangan yang seru. Sementara Disney asik dengan film sekuel dan remake, film fantasi Netflix ini berhasil memberikan sesuatu yang orisinal dan asik ditonton.
Troll
Film Troll bercerita soal kemunculan kembali makhluk mitos yang menyebabkan gempa di Norwegia. Seorang peneliti menyelidiki hal tersebut bersama ayahnya, yang kehilangan profesinya karena teori Troll yang ia buat. Teori tersebut terbukti ketika makhluk itu bangun dan menyerang kota.
Troll merupakan film fantasi Netflix asal Norwegia. Film ini mungkin bukan jenis fantasi yang berbau magis, tapi lebih mirip dengan film Godzilla. Boleh dibilang film ini cukup menarik walau ceritanya tidak terlalu istimewa.
The Yin Yang Master
The Yin Yang Master mengikuti petualangan Qing Ming, seorang mantan petugas penjaga artefak magis, yang difitnah dan diburu oleh organisasi tempatnya bekerja. Di samping itu, ia juga harus melindungi dunia dari invasi dunia iblis.
Film The Yin Yang Master mengadaptasi game Onmyoji yang juga dibuat berdasar seri novel berjudul sama. Walau belum sebagus film-film Hollywood, film fantasi buatan Cina ini mampu menyajikan berbagai adegan dan efek visual yang lumayan keren.
Tantangan Film Fantasi
Salah satu tantang terbesar di film bergenre fantasi adalah tampilan visualnya yang harus mendukung imajinasi dari ceritanya. Hal ini bukanlah hal yang mudah. Kalau kurang bagus, maka penonton tidak akan puas.
Tidak heran kalau film fantasi yang populer biasanya merupakan film berbiaya tinggi. Walau begitu, beberapa film fantasi Netflix di atas cukup mampu menangani hal tersebut. Sisanya, tergantung para penonton yang menentukan. Kalau menurutmu bagaimana?
