Mortal Kombat adalah salah satu waralaba gim fighting legendaris di dunia. Memiliki banyak pemain aktif dan turnamen yang rutin dilakukan, komunitas fanboy Mortal Kombat cukup militan. Di luar penggemar, orang awam juga pasti kenal dengan waralaba satu ini. Nggak heran kalau para penggemar berat memilih untuk menunggu review film Mortal Kombat terbaru sebelum menontonnya sendiri untuk memastikan waralaba favoritnya bukan sekadar guyonan belaka.
Kali ini Popculture.id berkesempatan untuk menonton film Mortal Kombat ini. Penulis sendiri menonton film Mortal Kombat versi non-sensor. Lantas, apakah film ini layak untuk ditonton? Daripada kamu penasaran, berikut adalah review film Mortal Kombat yang disutradarai oleh Simon McQuiod ini.
Plot
Mortal Kombat sendiri adalah film action yang mengangkat cerita orisinal dari waralaba gimnya. Bedanya, film ini menghadirkan tokoh orisinal, seorang petarung MMA bayaran bernama Cole Young yang memiliki tanda lahir berupa lambang naga Mortal Kombat.
Cole Young yang masih berada diambang pencarian identitas bertemu dengan Jax, seorang petarung lain yang memberitahunya segala hal yang ia tahu tentang lambang naga dan pertarungan besar bernama Mortal Kombat. Sembari menceritakan Cole, kita dibawa pada konflik antara Sub-Zero dan Scorpion yang sudah berlangsung beratus-ratus tahun sebelumnya. Singkat cerita, para petarung yang berasal dari Earthrealm pimpinan Raiden berhadapan dengan petarung dari Outworld pimpinan Tsang Tsung.
Otentik
Kekhawatiran soal jeleknya film adaptasi gim sepertinya sudah diatasi oleh Mortal Kombat. Alih-alih membuat alur cerita baru yang ngawur dan jadi lelucon, film ini mengambil cerita utama dari Mortal Kombat pertama yakni perseteruan antara Earthrealm melawan Outworld. Ini sangat menarik mengingat kita kembali melihat tiap tokoh dengan kekuatannya masing-masing.
Nggak cuman soal cerita, kostum para tokoh di film ini juga dibuat secara otentik dan dibuat semirip mungkin dengan kostum aslinya. Kostum Sub-Zero dan Scorpion yang menjadi sorotan utama dalam film ini. Selain itu beberapa fatality dan jurus yang dikeluarkan para tokoh sangat mirip dengan game. Seperti Kano yang mengambil jantung, fatality Kung Lao dan naga api dari Liu Kang. Semakin keren karena para tokoh juga mengucapkan beberapa dialog khas Mortal Kombat seperti ‘Finish Him’, ‘Flawless Victory’ dan lain sebagainya. Singkatnya, sejauh ini Mortal Kombat berhasil mengadaptasi dan berada di jalur yang benar
Menghibur Semua Kalangan
Seperti sudah dibahas, Mortal Kombat jadi film yang cukup memuaskan bagi para fanboy. Selain itu, film ini juga berhasil menghibur mereka yang nggak paham dengan konsep Mortal Kombat. Keseimbangan ini juga sangat penting bagi sebuah film yang memang dirancang untuk mencari uang.
Meski koreografinya nggak spektakuler, aktingnya yang nggak maksimal, brutalitas dan beberapa adegan pertarungan sangatlah menghibur. CGI-nya juga nggak buruk dan sedang-sedang saja. Terlepas dari itu, Joe Taslim sebagai Sub-Zero dan Hiroyuki Sanada selaku Scorpion jadi bintang utama film ini. Meski Josh Lawson juga keren karena jokes-nya sangat menghibur. Kembali lagi Akting Taslim dan Sanada sangat kuat, dendam kesumat terlihat dari mata keduanya. Sayang, adegan pertarungan keduanya hanya diperlihatkan selama 10 menit, berada di awal dan akhir film.
Terlepas dari itu semua, Mortal Kombat berhasil membuktikan diri bahwa mereka mampu memberikan hiburan yang hakiki bagi para penonton yang sedang berada dalam masa sulit. Semoga saja, sekuel film nanti film ini akan semakin menyempurnakan koreografi dan menambah durasi pertarungan esensialnya.
