Kalau kamu suka dengan film action dengan konsep jagoan one man army, The Beekeeper mungkin film yang tepat buat kamu. Apalagi kalau kamu juga suka dengan film-film Jason Statham. Di sini kamu bisa melihatnya beraksi melawan semua orang tanpa ampun.
Film The Beekeeper disutradarai oleh David Ayer yang sebelumnya terkenal dengan film Fury (2014) dan Suicide Squad (2016). Dari semua pemeran yang ada, mungkin kamu cuma kenal dengan nama Jason Statham dan Jeremy Iron.
Film ini tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 10 Januari 2024. Tapi kalau ada yang belum sempat nonton dan penasaran, mungkin review kecil ini bisa membantu.
Cerita Film The Beekeeper
Film The Beekeeper bercerita tentang seorang peternak lebah yang melakukan balas dendam setelah ibu yang menyewakan gudang untuk pekerjaannya bunuh diri akibat jadi korban penipuan online.
Kisah dimulai dengan Eloise Parker (Phylicia Rashad) yang mengalami penipuan online. Semua uangnya, termasuk dana bantuan untuk kegiatan sosial, hilang dalam sekejap. Tak mampu menghadapi masalah itu, ia bunuh diri.
“Adam Clay” (Jason Statham) yang bekerja sebagai peternak lebah dan menyewa gudang di rumah Eloise menemukan jasadnya tepat ketika anak Eloise, Verona Parker (Emmy Raver-Lampman), yang juga agen FBI berkunjung. Adam sempat menjadi tersangka lalu dibebaskan.
Adam ternyata adalah salah satu beekeper, agen lapangan super elit yang bekerja secara rahasia untuk melenyapkan semua faktor penyebab ketidakseimbangan di Amerika. Berawal dari usaha balas dendam yang personal, ia melacak perusahaan di balik penipuan online itu.
Ternyata ia menemukan kalau puncak masalah di balik itu adalah tindakan manipulasi dan korupsi dari anak presiden Amerika. Ia pun bertekad menghadapi semua tantangan di depannya.
Mirip Dengan John Wick
Saat menonton film The Beekeeper, ada satu pikiran yang melintasi benak saya. Film ini cukup mirip dengan John Wick, baik dari titik awalnya maupun beberapa detilnya. Yah, bagaimana lagi, saat ini kalau ada film one man army maka pembandingnya otomatis adalah John Wick.
Kalau John Wick memulai aksi balas dendamnya karena anjingnya dibunuh dan mobilnya dicuri, maka Adam Clay memulainya karena tetangganya dibunuh). Yah, tidak sesepele John Wick, tapi sama-sama bersifat personal.
Kemudian ada nuansa untuk membuat mitos di dalam kedua film. Terutama mitos sebagai sebuah sosok mengerikan yang bisa mencapai tujuannya apa pun halangannya.
Di John Wick, Viggo Tarasov menjelaskan pada Iosef anaknya soal sosok John Wick yang walau dipanggil “Baba Yaga” yang dipanggil untuk membunuh “the boogeyman.” Viggo berkata kalau John Wick memburumu, tidak ada yang bisa kamu lakukan.
Di The Beekeeper, Wallace Westwyld (Jeremy Irons) mengatakan pada Derek Danforth, kalau ia sudah menggangu seorang beekeeper. Jika seorang beekeeper ingin ia mati, maka ia akan mati. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan.
Yah, tentu saja pola umum film one man army berlaku di sini. Yaitu ketika sang tokoh utama menghadapi lawan yang semakin banyak dan semakin tinggi tingkatannya.
Lagi-lagi, kalau mau membandingkan dengan seri John Wick, John menghadapi High Table penguasa dunia kriminal, sementara Adam Clay menghadapi anak Presiden Amerika Serikat (dan sang Presiden secara tidak langsung).
Aksi Klise
Saya yakin kamu sudah sangat mengenal film-film Jason Statham dengan berbagai aksinya. Entah saat ia tampil ramai-ramai seperti di The Expendables maupun saat ia tampil solo seperti di The Transporter.
Jujur, dari sisi aksi Jason Statham sendiri tidak ada sesuatu yang baru. Semua boleh dibilang sudah bisa diduga. Toh ketika kamu menonton film-film Jason Statham kamu juga pasti sudah tahu hal itu.
Tapi di film The Beekeeper ini juga kelihatan tidak ada lawan yang sepadan yang bisa menjadi titik tolak suspense. Masalah yang sama dengan yang ada di The Equalizer 3. Pasukan SWAT kalah dengan mudah. Pasukan elit dari Navy Seal dan lain-lain yang dibawa Wallace Westwyld juga tumbang. Bahkan beekeeper lain yang diutus oleh organisasi itu pun sudah takluk di tengah film.
Sebenarnya cerita bisa lebih menarik kalau ada nuansa rivalitas antar beekeeper yang lebih jauh (mungkin seperti The Gray Man). Beekeeper baru menganggap Adam Clay, beekeeper lama, sebagai faktor ketidakseimbangan lain. Tapi yah, sayangnya tidak begitu.
Mungkin salah satu yang menarik di film ini justru pertanyaan apa yang akan dilakukan presiden Amerika ketika anaknya melakukan kesalahan besar yang membuat mereka berada di bawah ancaman. Termasuk apa yang akan dilakukan Adam Clay terhadap si presiden (walau ini juga terselesaikan dengan relatif mudah).
Film Action Sebatas Action
Yah, David Ayer memang sutradara yang lumayan susah ditebak. Di satu sisi ia menghasilkan film seperti Fury yang keren, di sisi lain ia juga membuat Suicide Squad yang dicaci. Di mana The Beekeeper berada? Hm, mungkin ada di tengahnya.
Ya, mungkin tidak ada plot yang kuat di film ini. Tidak ada pula aksi yang luar biasa atau kejutan lainnya. Di sisi lain, mungkin memang film ini dibuat sebatas itu saja. Tanpa ambisi muluk-muluk, hanya memuaskan penggemar film action dan fans Jason Statham.
Kalau cuma sebatas melihat Jason Statham beraksi sambil memasang muka masam, film The Beekeeper memang berhasil. Jadi, saya harap waktu kamu berniat nonton film ini, kamu sudah tahu apa yang kamu harapkan.
