Violet Evergarden The Movie adalah film anime drama berdasarkan light novel berjudul sama dan diproduksi oleh Kyoto Animation. Sama seperti serial tv anime yang merupakan prolog dari film ini, Kyoto Animation kembali menunjukkan puncak batasan apa yang bisa dicapai oleh medium anime.
Menceritakan gadis bernama Violet Evergaden yang terpaksa terjun ke medan perang dari usia muda. Di akhir peperangan, Violet kehilangan kedua lengannya beserta dengan satu-satunya orang yang menunjukkan kebaikan padanya.
Sekarang, Violet bekerja sebagai auto memory doll seiring mencari informasi soal atasannya yang menghilang, Kolonel Gilbert Bouganvillea, atasannya yang menunjukkan kebaikan, cinta, serta mengajarkan Violet tentang dunia.
Auto memory doll adalah para penulis surat yang terkadang harus mendatangi klien untuk membantu mereka yang tidak bisa menulis surat sendiri, karena dunia setting Violet Evergarden , khususnya negara Leidenschaftlich masih memiliki tingkat literasi yang rendah.
Serial tv nya berakhir dengan Violet yang sudah bertemu beberapa orang dan karakter yang mengajarkan tentang emosi serta cinta dan kasih sayang padanya. Meski demikian, Violet masih memendam harapan untuk suatu hari menyampaikan perasaannya pada Kolonel Gilbert, yang keberadaannya masih belum diketahui.
Plot Cerita Violet Evergarden The Movie

Siapa saja yang sudah menonton Violet Evergarden pasti sudah akrab dengan berbagai momen emosional yang menyesakkan hati sepanjang 13 episode. Cerita serial tv-nya yang juga ditayangkan di Netflix terbagi dari petualangan Violet mengunjungi berbagai klien yang memiliki berbagai permasalahan tersendiri.
Violet membantu mereka mengatasi masalah yang kebanyakan menyangkut sisi emosional, dan Violet sendiri mempelajari banyak hal soal persepsi perasaan orang lain, hal yang tak pernah didapatkannya di medan perang.
Cerita Violet Evergarden The Movie sangat terikat dengan serial tv, dan merupakan sekuel langsung. Meskipun banyak film anime berdasarkan serial tv yang merupakan stand alone, dan bisa disebut tak memiliki kaitan apapun dengan serial tv yang ada, Violet Evergarden The Movie menunjukkan penyelesaian dari kisah Violet.
Bagi yang belum menyimak serial anime Violet Evergarden tentunya akan mengalami kesulitan karena berbagai plot poin, background cerita, dan para karakter tak akan bisa diketahui sepenuhnya lewat film.
Plot Violet Evergarden The Movie dibagi menjadi tiga jalan cerita. Plot pertama menceritakan tentang seorang wanita muda di masa depan, jauh setelah setting cerita film ini berlangsung, menemukan surat-surat yang ditulis oleh Violet dulu.
Wanita muda bernama Ulysse itu baru saja kehilangan neneknya, dan berbagai percakapan yang ada mengungkapkan kalau wanita tersebut merupakan cucu dari Anne, salah satu karakter dari serial tv yang pernah bertemu Violet.

Violet menulis surat pada Anne setiap tahunnya atas nama ibu Anne, sebagai bagian dari pekerjaannya. Wanita muda tersebut tertarik dengan sosok Violet sang penulis surat, dan mulai melakukan tapak tilas jejak Violet yang tersisa di era tersebut.
Sedangkan dua plot lainnya adalah tentang Violet. Plot pertama adalah tentang Violet yang mengambil pekerjaan membantu seorang anak laki-laki bernama Yurith yang memiliki penyakit mematikan. Karena merasa hidupnya sudah akan berakhir, Yurith meminta Violet menuliskan surat pada keluarganya.
Di saat yang sama, petunjuk keberadaan Kolonel Gilbert mulai sampai pada Violet. Tanpa ragu, Violet langsung berangkat ke pulau terpencil tempat Gilbert tinggal sambil menyembunyikan identitasnya.
Gilbert merasa bersalah karena ikut serta dalam perang, mengambil nyawa yang jumlahnya tak terkira, ditambah lagi menyeret Violet muda ke medan perang bahkan membuatnya kehilangan kedua tangannya.
Merasa tak pantas untuk berada di sisi Violet, Gilbert memilih mengasingkan diri di pulau yang dulunya merupakan wilayah musuh Leidenschaftlich saat perang. Pulau tersebut kini kekurangan para lelaki muda karena dampak perang, dan Gilbert kini menjadi guru anak-anak yang kehilangan orang tuanya di pulau tersebut.
Meski demikian, rasa bersalah Gilbert begitu besar sehingga membuatnya apatis terhadap keadaan dirinya sendiri. Ruangan tempat tinggalnya bahkan dibiarkan kosong dan gelap.
Saat Violet dan Claudia mengunjungi Gilbert, dia masih menolak menemui Violet. Gilbert merasa tak pantas bertemu Violet, gadis yang dia bawa ke medan perang.
Bagaimana Violet menyampaikan isi hatinya pada Gilbert yang sudah mengosongkan hatinya dan menyerah terhadap hidup dan ingin menghabiskan sisa hidupnya menghukum dirinya sendiri adalah inti cerita dari film ini.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kalau film ini memiliki tiga plot poin yang tersebar. Memang, apabila sekilas dilihat maka plot film akan ruwet dan tak teratur. Tetapi, ada alasannya tiga cerita tersebut ditampilkan.
Sutradara Taichi Ishidate memiliki kelonggaran dalam membentuk jalur cerita film ini. Hal ini dikarenakan cerita Violet Evergarden sudah selesai mengadaptasi 2 volume novel yang ada lewat serial tv.
Karena itu, tiga plot poin diperkenalkan dalam film sebagai interpretasi identitas Violet. Kisah Violet yang membantu Yurith menuliskan surat bagi keluarganya menunjukkan sisi masa kini Violet sebagai auto memory doll yang menyampaikan perasaan dan emosi lewat surat.
Kisah Ulysse di masa depan yang menelusuri jejak Violet menunjukkan sekilas sisi masa depan sekaligus warisan peninggalan Violet di era jauh yang akan datang. Kita sebagai audiens diperlihatkan pengaruh besar yang ditunjukkan gadis yang awalnya tak mengerti emosi dan hanya hidup sebagai senjata di medan perang.

Sedangkan kisah Violet yang berusaha bertemu lagi dengan Gilbert menyangkut sisi masa lalu Violet, menyelesaikan tali emosional yang masih belum tersambung. Bagaimana Violet dan Gilbert menghadapi identitas mereka di masa lalu, tak hanya dengan membuangnya untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik, tetapi juga menerima segala keburukannya.
Bagaimana masa lalu, masa kini, dan masa depan saling mempengaruhi dan membentuk Violet secara pribadi adalah inti dari film ini. Terlebih, dunia tempatnya tinggal terus berkembang. Teknologi sudah mulai memungkinkan pekerjaan seperti auto memory doll akan tersingkir dengan adanya telepon.
Meski demikian, dari cuplikan masa depan yang ada, kita diperlihatkan kalau Violet masih memiliki warisan yang ditinggalkan di masa depan. Orang-orang masih mengingatnya, dan pembuat film juga berharap bisa menanamkan ingatan tentang Violet pada para audiens.
Animasi

Seperti biasa, animasi di film Violet Evergarden The Movie bisa disebut breathtaking. Segala detail sensitif mulai dari bunga violet yang perlahan membuka kelopak sampai sinar matahari juga embun pagi yang menelusuri susuran daun.
Ditambah lagi motion animasi karakter, mulai dari yang simple seperti memegang makanan, mengetik surat, sampai berlari menunjukkan perhatian terhadap detail di setiap frame.
Animasi karakter juga masih menunjukkan berbagai ekspresi yang emosional seperti serial tv. Violet diperlihatkan lebih ekspresif dan emosional, menunjukkan perkembangan dan pertumbuhannya sebagai karakter.
Awal Kebangkitan dari Tragedi

Violet Evergarden The Movie adalah film pertama dari studio Kyoto Animation setelah tragedi serangan teror kebakaran tahun 2019. Karena itu, film ini juga membawa berbagai beban emosional, tak hanya di dalam juga di luar film.
Pesan yang disampaikan juga jelas. Tragedi tak boleh menghentikan hidup kita. Para staff korban di Kyoto Animation tidak berhenti, dan berhasil kembali lewat Violet Evergarden The Movie.
Violet juga sama. Meski hidupnya dipenuhi oleh peperangan dan konflik, dia tak menutup hatinya. Violet terus berusaha mencapai orang lain, menyampaikan apa yang ada di isi hati, yang sekiranya tersembunyi di balik tirai ucapan atau perbuatan.
Pesan Tentang Cinta dan Anti War
Pesan Violet Evergarden The Movie sebagai film anti war sangat jelas. Violet Evergarden The Movie tidak mengglorifikasikan peperangan, yang diperlihatkan hanya meninggalkan tragedi, luka, kepedihan, dan kesedihan mendalam baik bagi pemenang atau mereka yang kalah.
Mulai dari serial tv sampai film, tak dijelaskan secara gamblang penyebab peperangan yang melibatkan Gilbert dan Violet. Karena memang pemicu konflik sama sekali tak penting.
Mereka yang diuntungkan hanya segelintir orang, sementara yang lainnya harus kehilangan anggota tubuh, nyawa, bahkan orang-orang tercinta mereka.
Hal itu juga terlihat secara kontras di film ini. Tak ada lagi selebrasi ala festival memperingati kemenangan Leidenschaftlich dalam perang. Rakyat sudah beranjak, move on dan melupakan peperangan yang sudah terjadi. Malahan topik keramaian di kota lebih kepada modernisasi yang mulai merambat.
Perang adalah sesuatu yang insignifikan, tak peduli apa sebabnya. Hal itu yang coba disampaikan oleh Violet Evergarden The Movie.
Kesimpulan

Violet Evergarden The Movie berhasil menyajikan cerita yang bisa meremas hati sekaligus menghangatkan dada lewat kisah yang disampaikan. Kesedihan yang disaksikan dan dialami Violet bisa dikatakan indah, karena mengeksplor luka dan trauma yang dirasakan oleh para karakternya.
Semua itu untuk menunjukkan kalau masih ada keindahan, kebaikan , dan cinta di dunia ini. Dan itulah yang terpenting. Setiap karakter berjuang untuk menghadapi berbagai permasalahan yang terkadang tidak adil, dan kita sebagai audiens juga pernah mengalami berada di situasi seperti itu.
Lewat visual yang indah,Violet Evergarden The Movie berhasil menggambarkan setiap scene dan frame menjadi kanvas emosional dan ekspresif, yang berbekas di hati siapapun yang menonton. Violet Evergarden The Movie adalah film yang menyampaikan kisah tentang penyesalan, kesedihan, tetapi yang terpenting adalah tentang cinta dan harapan.